Sukses


7 Pesepak Bola Dunia yang Beralih Kesetiaan Timnas dengan Bermain untuk Negara Lain

Bola.com, Jakarta - Bisa tampil membela negara tentunya menjadi impian terbesar semua pesepak bola di penjuru dunia. Tak heran, jika kesuksesan seorang pemain kerap diukur dari pernah tidaknya tampil untuk tim nasional.

Apalagi jika seorang pesepak bola bisa merengkuh gelar bergengsi bersama negara tercinta. Alhasil, tak jarang pesepak bola memilih berpindah kewarganegaraan agar bisa berprestasi di level timnas.

Tradisi pemain bola profesional beralih kewarganeraan bukanlah hal baru. Satu di antara pemain yang pernah melakukannya ialah Alfredo Di Stefano.

Di Stefano sudah pernah memperkuat timnas Argentina sebanyak enam penampilan pada 1947. Ia kemudian berganti negara Spanyol pada 1950-an.

Namun, untuk berganti kewarganegaraan bukan hal yang mudah. Tidak seperti seorang pemain saat berpindah klub.

Dalam aturan FIFA, para pemain hanya diperbolehkan beralih tim nasional sebanyak satu sekali. Memang tidak banyak pemain yang melakukan hal tersebut.

Siapa saja pemain yang berpindah kewarganegaraan? Berikut ini Bola.com merangkumnya dari Give Me Sport, 7 pesepak bola yang beralih kesetiaan timnas dengan bermain untuk negara lain.

 

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 8 halaman

Kevin-Prince Boateng

Kevin-Prince Boateng bersama saudaranya, Jerome, memulai karier sepak bola dengan Hertha Berlin. Kemudian Kevin-Prince dan Jerome Boateng juga pernah menjadi bagian timnas Jerman saat juara Piala Eropa U-21 pada tahun 2009.

Setelah itu, Kevin memutuskan keluar dari timnas Jerman senior. Pentas Piala Dunia 2010 menjadi pertemuan pertama dalam sejarah, dua bersaudara ini saling berhadapan tatkala Kevin memilih mewakili Ghana.

3 dari 8 halaman

Diego Costa

Diego Costa merupakan seorang pemain yang lahir di Lagarto, Brasil. Costa tercatat pernah memperkuat Timnas Brasil sebanyak dua kali pada 2014.

Namun, sejak mendapatkan kewarganegaraan dari pemerintah Spanyol pada 2013, Costa memutuskan untuk memperkuat tim berjuluk La Furia Roja itu.

Warga Brasil sangat kecewa dan tidak suka dengan keputusan Costa tersebut, termasuk pelatih Selecao kala itu, Luiz Filipe Scolari.

4 dari 8 halaman

Wilfried Zaha

Wilfried Zaha pernah memperkuat Timnas Inggris di level umur 19 dan 21. Tak hanya itu, Zaha juga sudah bermain untuk tim senior pada 2012.

Namun, Zaha secara mengejutkan meminta pindah menjadi warga negara Pantai Gading. Hingga kini, Zaha masih menjadi bagian timnas Pantai Gading.

5 dari 8 halaman

Thiago Motta

Thiago Motta pernah bermain dua kali mengenakan kostum Timnas Brasil saat masih bermain untuk Barcelona. Motta juga ikut mewakili Selecao di pentas Piala Emas CONCACAF pada 2003.

Namun, delapan tahun kemudian dia memutuskan untuk menerima panggilan Italia karena kakeknya merupakan warga negara negeri Pizza itu.

6 dari 8 halaman

Taulant Xhaka

Saudara laki-laki Granit Xhaka, Taulant pernah memperkuat timnas Swiss U-17 di ajang Piala Eropa 2008. Kemudian Taulant juga menjadi bagian timnas Swiss U-21.

Namun, pada Mei 2013, Taulant menyatakan keinginannya untuk bermain bersama timnas senior Albania. FIFA pun menyetujui permaintaan tersebut dan Taulant bermain untuk Albania pada tahun berikutnya.

Taulant pernah saling berhadapan dengan saudaranya, Granit Xhaka di Piala Eropa 2016. Namun, Swiss berhasil meraih kemenangan dengan skor 1-0.

 

7 dari 8 halaman

Nacer Chadli

Nacer Chadli merupakan seorang pemain yang lahir di Belgia. Namun, Chadli mengawali karier International bersama timnas Maroko pada 2010.

Namun, Chadli memilih berganti menjadi warga negara Belgia pada 2011. Keputusan Chadli tersebut dirasa sangat tepat, karena ia menjadi bagian timnas Belgia saat meraih tempat ketiga di Piala Dunia 2010.

8 dari 8 halaman

Lukas Podolski

Lukas Podolski merupakan pemain yang lahir di Polandia. Penampilan mengesankan Podolski saat masih berusia 18 tahun membuat media Polandia mendesak pelatih tim nasional saat itu, Pawel Janas, untuk memanggilnya pada 2003.

Namun, Podolski justru melanjutkan kerier Internasionalnya bersama timnas Jerman. Ia berhasil tampil sebanyak 130 kali dan ikut menjadi bagian Jerman saat juara Piala Dunia 2014.

 

Sumber: Give Me Sports

 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer