Bola.com, Jakarta - Pep Guardiola kini menjadi satu dari beberapa pelatih yang layak berada di level terbaik di era sepak bola modern. Tiga tim papan atas di Eropa telah dibawanya merasakan euforia juara. Sejumlah pemain terbaik telah membantunya untuk bisa membawa Barcelona, Bayern Munchen, dan Manchester City untuk mengangkat trofi juara.
Setelah gantung sepatu sebagai pemain sepak bola pada 2006, Pep Guardiola langsung mendapatkan kesempatan menjadi pelatih di tim Barcelona B pada 2007 dan membawa tim tersebut menjadi juara Tercera Division.
Baca Juga
Jadwal Lengkap Liga Champions Tengah Pekan Ini: Liverpool Jamu Real Madrid, Man City Ditantang Feyenoord
Eks Gelandang Man City Sampai Tercengang Lihat The Citizens Dibantai Spurs: Kontrak Baru Pep Guardiola Enggak Ngefek Ternyata
Deretan Statistik Mencengangkan dari Kekalahan Mengejutkan Man City Melawan Tottenham
Advertisement
Selama satu tahun menangani tim B dan mempersembahkan gelar juara, Guardiola kemudian mendapatkan kesempatan menjadi pelatih kepala tim utama Barcelona pada 2008. Pada musim pertamanya menangani Barcelona, Guardiola langsung menjadi treble winner.
Gelar juara La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions diraih Barcelona pada saat itu. Dominasi Barcelona berlanjut, dengan menjuarai Piala Super Eropa 2009 dan Piala Super Spanyol 2009 yang mereka raih sebelum musim selanjutnya tiba.
Tiga gelar juara La Liga, yang diraih secara berturut-turut, dua gelar juara Copa del Rey, tiga gelar juara Piala Super Spanyol, yang juga diraih secara berturut-turut, dua gelar Liga Champions, dua gelar Piala Super Eropa, dan dua gelar juara Piala Dunia Klub diraih Barcelona di bawah asuhan Pep Guardiola.
Sejumlah pemain terbaik memang dimiliki Barcelona pada masa itu. Mulai dari kiper Victor Valdes, bek Javier Mascherano, Xavi Hernandez dan Andres Iniesta di lini tengah, dan tentunya Lionel Messi yang hingga kini menjadi andalan di lini serang Barcelona.
Kiprah Pep Guardiola di Barcelona berakhir pada 2012. Pelatih Spanyol itu kemudian bergabung bersama Bayern Munchen pada musim panas 2013 dengan sebuah perjanjian prakontrak yang disepakati pada musim dingin sebelumnya.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menjaga Konsistensi Bersama Bayern Munchen
Menangani klub raksasa Bundesliga, Pep Guardiola mampu menjaga konsistensi sebagai pelatih di level top. Awal perjalanan Guardiola bersama Bayern Munchen dimulai dengan menyabet trofi Piala Super Eropa 2013 yang berlanjut dengan Piala Dunia Klub 2013.
Perjalanan musim perdana Guardiola bersama Bayern Munchen diakhiri dengan dua gelar juara, yaitu Bundesliga dan DFB-Pokal 2013-2014. Satu musim berselang, Guardiola hanya membawa Bayern Munchen meraih gelar juara Bundesliga.
Gelar juara tersebut sebenarnya memang bukan hal yang istimewa bagi Bayern Munchen yang pada musim-musim sebelumnya tim Bavaria itu kerap menjadi juara. Keberadaan Manuel Neuer di bawah mistar gawang, plus kehadiran pemain-pemain dengan skill hebat di lapangan, seperti Thomas Muller, Arjen Robben, Franck Ribery, dan Robert Lewandowski, juga menjadi faktor utama kesuksesan Bayern.
Dua gelar juara pada musim 2015-2016, yaitu Bundesliga dan DFB-Pokal, menjadi dua trofi terakhir Guardiola bersama Bayern Munchen. Pelatih asal Spanyol itu memutuskan hijrah ke Premier League Inggris dan menangani Manchester City.
Namun, Guardiola gagal mempersembahkan gelar juara pada musim perdananya bersama The Citizens. Ini menjadi pertama kali dalam karier kepelatihannya, Guardiola gagal memberikan trofi di musim perdananya.
Advertisement
Manchester City Menjadi Dominan
Kekecewaan tersebut dibayar Manchester City pada musim berikutnya. Gelar juara Premier League dan Piala Liga Inggris 2017-2018 menjadi trofi awal Pep Guardiola bersama The Citizens.
Sergio Aguero dan Kevin de Bruyne adalah contoh pemain yang memberikan performa maksimal untuk membawa Manchester City menjadi yang terbaik di tanah Inggris.
Dominasi Manchester City terus berlanjut. Pep Guardiola membawa The Citizens meraih treble pada musim 2018-2019, di mana Manchester City menjadi juara Premier League, Piala FA, dan Piala Liga Inggris.
Begitu banyak gelar juara telah diraih Pep Guardiola bersama tiga klub yang pernah ditanganinya. Namun, seperti sudah dibahas di atas, bantuan pemain-pemain terbaik di setiap tim adalah faktor keberhasilan Pep Guardiola menjadi pelatih bertangan dingin.
Siapa saja pemain yang membantu Pep Guardiola menjadi pelatih terbaik? Berikut 11 pemain terbaik di setiap posisinya yang pernah membantu Pep Guardiola untuk meraih gelar juara bersama Barcelona, Bayern Munchen, dan Manchester City.
Manuel Neuer Terbaik di Bawah Mistar Gawang
Manuel Neuer merupakan kiper yang tidak tergantikan di bawah mistar gawang Bayern Munchen saat Pep Guardiola berada di Jerman. Bahkan pada musim terakhir Guardiola di Bayern, Manuel Neuer benar-benar berada di bawah mistar gawang Bayern dalam 34 pertandingan Bundesliga.
Kiper yang membawa Timnas Jerman menjadi juara Piala Dunia 2014 di Brasil itu juga menjadi aktor penting keberhasilan Bayern Munchen selama Pep Guardiola menjadi pelatih di sana. Bahkan loyalitasnya hingga saat ini bersama Bayern Munchen membuatnya makin bergelimang gelar juara dan penghargaan.
Kiper yang kini berusia 34 tahun itu tercatat sudah meraih tujuh gelar juara Bundesliga dalam sepanjang kariernya, lima gelar juara DFB Pokal, empat kali Piala Super Jerman, dan masing-masing satu kali juara Liga Champions, Piala Super Eropa, Piala Dunia Klub, dan tentunya Piala Dunia bersama Timnas Jerman.
Advertisement
Barcelona dan Bayern Munchen Berbagi di Lini Bertahan
Bicara lini belakang, tampaknya dua pemain Barcelona dan dua pemain Bayern Munchen harus berbagi tempat. Pada pusat pertahanan, ada Javier Mascherano yang menjadi andalan Pep Guardiola di Barcelona dan Jerome Boateng yang juga andalan Bayern Munchen di era kepelatihan Guardiola.
Baik Macherano dan Boateng merupakan pilar kukuh di pusat pertahanan masing-masing tim. Mascherano dan Boateng merupakan kunci sukses Barcelona dan Bayern Munchen untuk mengadang pemain lawan masuk dalam pertahanan timnya.
Sementara di sisi kanan pertahanan, Dani Alves merupakan pemain yang tidak terlupakan di lini pertahanan Barcelona. Perannya yang cukup baik dalam bertahan dan membantu penyerangan Barcelona dari sisi kanan.
Sementara untuk sisi sebaliknya, ada David Alaba yang juga menjadi andalan di Bayern Munchen. Kecepatan dan kekuatan yang dimiliki Alaba di sisi kiri pertahanan bisa menjadi penyeimbang yang bagus dengan keberadaan Dani Alves di sisi kanan.
Kevin De Bruyne Terselip di antara Pemain Besar
Boleh dibilang Kevin de Bruyne yang menjadi andalan Pep Guardiola di Manchester City adalah satu-satunya pemain yang layak masuk dalam komposisi 11 pemain terbaik asuhan pelatih asal Spanyol itu. Perannya yang begitu sentral di lini tengah The Citizens membuat Kevin de Bruyne tak bisa diabaikan.
Sebagai gelandang yang mengawal lini tengah tim, Kevin de Bruyne layak disandingkan dengan Xavi Hernandes yang menjadi andalan lini tengah Barcelona di era Guardiola. Xavi Hernandez yang memiliki peran sebagai gelandang kreatif tentu memerlukan sosok seperti Kevin de Bruyne yang lebih berat untuk membantu pertahanan.
Kehadiran kedua pemain tersebut di lini tengah akan ditunjang dengan keberadaan dua pemain sayap berkaki cepat yang pernah jadi andalan Bayern Munchen di era Guardiola, yaitu Arjen Robben dan Franck Ribery. Kedua pemain andalan Bayern Munchen itu memang tidak punya saingan jika bicara soal peran di sektor sayap tim.
Advertisement
Duet Menakutkan Lionel Messi dan Robert Lewandowski
Pada setiap tim yang ditangani oleh Pep Guardiola, ada nama besar dengan ketajaman yang luar biasa di lini depan. Lionel Messi di Barcelona tentu tidak akan bisa dibantah.
Kemudian, Guardiola juga memiliki Robert Lewandowski di lini depan Bayern Munchen ketika dirinya berkiprah di Jerman. Ketika berada di Manchester City, Guardiola juga memiliki Sergio Aguero yang bisa diandalkan di lini depan sebagai mesin gol.
Namun, jika harus memilih dua pemain berkarakter striker di lini depan tim terbaik Pep Guardiola, Lionel Messi dan Robert Lewandowski tentu adalah pilihan terbaik.
Lionel Messi merupakan pemain bertubuh mungil yang mengandalkan kecepatan, dribel unik, dan akurasi tembakan yang sulit dihentikan oleh tim lawan. Sementara, Robert Lewandowski adalah striker bertubuh tinggi yang bisa mengandalkan kepalanya di depan gawang dan kekuatan tembakan yang dimiliki kakinya.
Komposisi 11 Pemain Terbaik di Bawah Asuhan Pep Guardiola
Kiper: Manuel Neuer (Bayern Munchen)
Bek: Dani Alves (Barcelona), Jerome Boateng (Bayern Munchen), Javier Mascherano (Barcelona), David Alaba (Bayern Munchen)
Gelandang: Arjen Robben (Bayern Munchen), Kevin de Bruyne (Manchester City), Xavi Hernandez (Barcelona), Frank Ribery (Bayern Munchen)
Striker: Lionel Messi (Barcelona), Robert Lewandowski (Bayern Munchen)
Pelatih: Pep Guardiola
Advertisement