Bola.com, Jakarta - Kaka pernah menjadi pesepak bola yang berstatus terbaik di dunia. Kualitasnya tak perlu diragukan lagi, serta gemilang saat bermain di level klub maupun tim nasional.
Mantan bintang tim nasional Brasil periode 2002-2016 itu memiliki kualitas di atas rata-rata. Satu di antaranya senjata terkuatnya adalah speed dribbling atau kecepatan mendribel, yang dahulu bahkan pernah membuat Lionel Messi kalang kabut saat berusaha mengejarnya.
Baca Juga
Advertisement
Kaka dibekali teknik, fisik, dan kecepatan yang mumpuni. Di masa keemasannya, dia hampir tak tertandingi.
Kecepatan Kaka saat mendribel bola sangat menakutkan bagi lawan. Dahulu, seorang jurnalis ESPN pernah menulis: "Kaka yang sedang berlari menyerang dengan bola ibarat sebuah kereta ekspres. Dia memadukan kekuatan dan keeleganan."
Kehebatan itu diperlihatkan Kaka dalam sebuah pertandingan klasik Brasil kontra Argentina di Emirates Stadium, pada 2006.
Emirates Stadium adalah stadion kandang baru Arsenal sejak 2006. Stadion ini sudah menggelar beberapa pertandingan internasional, dan yang pertama adalah Brasil kontra Argentina pada 3 September 2006.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gol Solo Sensasional
Sebanyak 59.032 penonton menyaksikan langsung pertandingan tersebut. Brasil, yang waktu itu dilatih Dunga, unggul cepat melalui gol Elano di menit 3. Eks gelandang Manchester City tersebut kemudian mencetak gol kedua di menit ke-67 dan menggandakan keunggulan Brasil atas Argentina.
Di pengujung laga, Brasil menambah satu gol lagi dan memastikan kemenangan 3-0 mereka atas Argentina.
Pertandingan ini memang cuma berstatus uji coba internasional. Namun pertandingan ini meninggalkan kesan yang begitu mendalam. Penyebabnya adalah gol ketiga, sebuah gol solo sensasional karya salah satu pesepak bola terbaik di generasinya.
Pada menit 89, Kaka, yang baru masuk di awal-awal babak kedua, mengakhiri perlawanan Argentina dengan gol solo sensasionalnya.
Kaka merebut bola yang gagal dikuasai Messi dengan sempurna di wilayah Brasil, kemudian melakukan aksi slalom ke area Argentina. Kaka mendribel dengan kecepatan fantastis, yang bahkan tanpa bola Messi tak kuasa mengejarnya.
Gabriel Milito berusaha membaca gerakan Kaka, tapi sia-sia. Kaka melewatinya. Pada titik itu, Messi sudah berhenti mengejar, dan Kaka telah masuk ke dalam kotak penalti Area.
Kiper keluar menerjang. Dengan dingin, Kaka melepas tembakan rendah menyilang, yang melewati kiper dan tak kuasa dihentikan oleh bek Pablo Zabaleta di garis gawang.
When peak Kaka left Messi for dead during a 🇧🇷 v 🇦🇷 friendly in 2006 💨 pic.twitter.com/pFg2Hux0kY
— GiveMeSport Football (@GMS__Football) May 15, 2019
Advertisement
Messi Masih Berusia 19 Tahun
Waktu itu, Messi masih berusia 19. Itu tiga tahun sebelum dia meraih trofi Ballon d'Or pertama dari enam koleksinya. Kala itu, Messi sudah sangat cepat. Namun, Kaka ternyata lebih cepat.
Kaka memang pemain yang super. Di masa-masa keemasannya, dia nyaris tanpa tanding.
Kaka bahkan tercatat sebagai pemain terakhir yang meraih Ballon d'Or sebelum era sepuluh tahun dominasi Cristiano Ronaldo dan Messi. Dominasi itu sempat terputus di 2018 oleh Luka Modric. Namun, di edisi 2019, trofi keenam diraih oleh Messi.
Sumber: ESPN
Disadur dari: Bola.net (Penulis Gia Yuda Pradana, published: 6/4/2020)