Bola.com, Jakarta - Loyalitas menjadi hal yang sulit dicari di dunia sepak bola akhir-akhir ini. Pesepak bola yang hanya bermain dengan satu klub sepanjang karier profesionalnya mungkin dapat dihitung dengan jari.
Dalam dunia sepak bola, pesepak bola yang hanya membela satu klub yang sama sepanjang kariernya diistilahkan dengan "one man one club".
Baca Juga
10 Pemain Berpenghasilan Tertinggi di Dunia, Cristiano Ronaldo Kalahkan Lionel Messi dan 3 Superstar Liga Inggris
5 Pesepak Bola yang Paling Kotor Permainannya: Gigitan Luis Suarez Paling Fenomenal
4 Kejutan Menghebohkan Sepanjang Pagi Tadi: Bolivia dan Venezuela Berjaya, Timnas Indonesia dan Inggris Nyesek Bareng
Advertisement
Berbagai godaan yang didapat pemain bola saat ini mungkin menjadi penghalang untuk tetap berada di klub yang sama di sepanjang kariernya. Mulai tawaran gaji yang besar, bermain di posisi reguler, memenangi berbagai trofi bergengsi, atau sekadar mencari tantangan semata.
Lihat saja Zlatan Ibrahimovic yang telah bermain di lebih dari empat klub di penjuru Eropa. Atau, mungkin pemain lain yang berganti klub karena keinginannya menambah pundi-pundi uang.
Bahkan saat ini banyak klub dari Asia, khususnya China, yang mau memberi gaji dengan jumlah besar bagi pemain top Eropa yang bersedia bermain bagi klub mereka.
Namun, jangan salah. Masih ada pemain yang tercatat dalam sejarah, sangat setia dengan klubnya. Kecintaan terhadap klub yang dibela membuat mereka menampik godaan uang, trofi, dan lain sebagainya.
Berikut Bola.com merangkum dari Football Faithfull, lima pesepak bola top Eropa yang setia dengan satu klub, Rabu (8/4/2020). Anda bisa menambahkan daftarnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Francesco Totti
Siapa yang tak mengenal Francesco Totti, Sang Pangeran Roma. Totti menjadi satu di antara icon pesepak bola yang hanya bermain dalam satu klub di sepanjang karier profesionalnya.
Totti bermain selama 25 tahun bagi AS Roma. Tak hanya itu, sepanjang kariernya, Totti telah berhasil menjadi pencetak gol terbanyak kedua di sepanjang sejarah Serie A dengan dengan mencetak 250 gol, dan menjadi pemain yang paling banyak bermain di AS Roma dengan mencatatkan 785 penampilan.
Memenangi Piala Dunia 2006 bersama Italia mungkin menjadi puncak karier Totti, namun perlu diingat, Sang Pangeran Roma juga pernah mengantar i Lupi meraih scudetto Serie A pada 2001.
Francesco Totti mungkin dapat bermain di berbagai klub besar di Eropa dan memenangi lebih banyak trofi bergengsi. Namun, hal tersebut tidak dilakukannya dan tetap setia bersama tim ibu kota tersebut.
Totti menyatakan gantung sepatu pada 2017 di usia ke-40 tahun.
Advertisement
Paolo Maldini
Paolo Maldini tidak hanya menjadi masuk daftar one man one club, namun seluruh keluarganya juga bermain untuk AC Milan, klub yang ia bela sepanjang kariernya di dunia sepak bola.
Ayahnya, Cesare Maldini, bermain untuk AC Milan dan memenangi Piala Eropa pada 1963, sementara putranya, Daniel Maldini, saat ini juga membela AC Milan.
Seperti halnya Francesco Totti, Maldini juga telah bermain selama kurang lebih seperempat abad untuk Rossoneri.
Hal tersebut juga menjadikannya sebagai satu di antara pemain belakang terbaik dalam sejarah sepak bola.
Maldini pensiun dari dunia sepak bola dalam usia 41 tahun pada 2009, dan hingga saat ini masih menjadi bagian dari AC milan, menjabat sebagai Direktur Teknis Rossoneri.
Carles Puyol
Carles Puyol merupakan satu di antara legenda Barcelona. Ia memulai karier di tim muda Barcelona pada pertengahan 90an, dan terus meniti karier ke tim senioryang membawanya memenangi berbagai trofi bergengsi bersama Barcelona.
Carles Puyol memenangi enam gelar La Liga dan tiga trofi Liga Champion bersama klub yang bermarkas di Stadion Camp Nou tersebut.
Namun, tidak hanya berbagai trofi bergengsi dan penghargaan yang ia dapat, yang membuat publik catalan sangat mencintainya. Gaya bermain, sosoknya yang sangat rendah hati dan sangat sabar di lapangan menjadi faktor lain mengapa fans Barcelona menganggapnya sebagai legenda klub.
Advertisement
Lars Ricken
Lars Ricken masih berusia 20 tahun ketika berhasil mencapai prestasi terbesar sepanjang kariernya di dunia sepak bola bersama Borussia Dortmund.
Memasuki lapangan sebagai pemain pengganti di babak kedua dalam final Liga Champion musim 1996-1997 kontra Juventus, ia mencetak satu gol pada laga yang berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan Die Borussen.
Ricken juga berkontribusi besar pada raihan gelar Bundesliga yang diperoleh Borussia Dortmund secara beruntun pada musim 1994-1995 dan 1995-1996, meski cedera menghambat sebagian besar karirnya.
Ricken berada di Borussia Dortmund mulai akademi klub hingga ia pensiun pada 2009.
Franco Baresi
Franco Baresi menghabiskan sepanjang kariernya berada di AC Milan. Satu di antara bek tengah yang paling dicintai publik Milan ini bermain bagi Rossoneri selama 20 tahun.
Selama itu Baresi memenangi dua trofi Liga Champion dan bermain dalam empat partai final Liga Champion. Selain itu dia juga menjadi juara dunia bersama Italia pada Piala Dunia edisi 1982.
Loyalitas Baresi pantas diacungi jempol. Saat AC Milan disanksi degradasi akibat terlibat dalam Skandal Totonero dan harus tampil di Serie B kali pertama sepanjang sejarah klub, ia tetap setia.
Sumber: Footbal Faithful
Advertisement