Bola.com, Jakarta - Sepak bola merupakan olahraga yang bisa dikatakan lebih mengutamakan kerja sama tim. Dengan kekompakan di antara pemain pastinya akan menciptakan permainan menawan serta meraih hasil maksimal.
Hal itu berarti setiap pemain dalam satu tim harus saling memiliki pengertian satu sama lain, baik saat berada di dalam maupum luar lapangan.
Baca Juga
Kepada Media Italia, Erick Thohir Berjanji Akan Terus Menaturalisasi Pemain Sambil Pembinaan Pemain Muda
Menuju Piala AFF 2024, Timnas Indonesia TC di Bali pada 26 November hingga 5 Desember 2024: 4 Hari Jelang Laga Pertama Tandang ke Myanmar
Update 25 Pemain Timnas Indonesia Menuju Piala AFF 2024: Justin Hubner, Rafael Struick, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Asnawi Mangkualam
Advertisement
Beberapa pemain dikenal memiliki hubungan sangat baik antar pemain hingga dikenal dengan julukan bromance.
Pasangan pemain yang dikenal bromance sejati dalam sepak bola antara lain Dejan Lovren dan Mohamed Salah, Marcus Rashford dan Jesse Lingard, hingga Mason Mount dan Declan Rice.
Kendati demikian, ada sejumlah rekan satu tim yang justru tidak satu hati. Kondisi tersebut mungkin akan memengaruhi kekompakan saat berada di lapangan. Meski, ada pemain yang tetap bisa menjaga profesionalitasnya demi menjaga keutuhan tim.
Siapa saja pemain yang diketahui tidak memiliki hubungan baik dengan rekan satu timnya?
Berikut Bola.com akan merangkumnya, pasangan pemain rekan satu tim yang saling membenci, seperti dinukil dari Give Me Sports, Kamis (16/4/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Emmanuel Frimpong dan Samir Nasri
Perseteruan bermula ketika Samir Nasri menyalahkan Emmanuel Frimpong karena mendapat kartu merah saat Arsenal keok dari Liverpool dengan skor 2-0 pada 2011. Setelah kejadian tersebut, Frimpong mengungkapkan akan selalu membenci Nasri.
"Tapi, bagi saya, kebenarannya adalah saya belum pernah menyukai Nasri dan saya tidak akan pernah menyukai orang ini. Bahkan jika dia memberi lima miliar dolar, saya masih tidak akan menyukainya," ujar Frimpong.
"Saya hanya mengatakan kepadanya, bahwa saya tidak menyukainya, saya tidak menghormatinya dan saya tidak akan pernah menghormatinya sebagai pemain profesional," tambahnya.
Advertisement
Oliver Khan dan Jens Lehmann
Oliver Khan dan Jens Lehmann merupakan kiper terbaik yang dimiliki Timnas Jerman pada era 2000-an. Perseteruan keduanya terjadi setelah pergantian pelatih timnas.
Kahn merupakan kiper utama saat Jerman jadi runner-up di Piala Dunia 2002. Namun, pada 2006, semua berubah sejak Jurgen Klinsmann didapuk menjadi pelatih Jerman.
Klinsmann secara bergantian memberi kesempatan pada keduanya. Namun, pada saat Piala Dunia 2006, Klinsmann lebih mempercayakan Lehmann mengisi sektor penjaga gawang. Sejak itulah hubungan keduanya memburuk.
Jens Lehmann dan Manuel Almunia
Tak hanya dengan Oliver Khan, Jens Lehmann juga memiliki hubungan tak harmonis dengan kiper sekaligus rekan satu timnya di Arsenal, Manuel Almunia.
Lehmann yang lebih dulu bergabung dengan Arsenal, seolah merasa tersaingi setelah adanya Menuel Almunia. Pelatih Arsenal saat itu, Arsene Wenger, mendatangkan Almunia untuk menjadi pesaing Lehmann di bawah mistar.
Awalnya persaingan keduanya baik-baik saja. Namun, semuanya berubah seiring berjalannya waktu.
"Masalah bermula ketika saya sangat bersemangat dan sangat bugar untuk berlatih dengan baik. Di sisi lain, Lehmann sedang tidak dalam performa terbaiknya di Arsenal. Jadi, Arsene Wenger memutuskan untuk mengganti posisi kiper," ujar Manuel Almunia.
"Namun, Lehmann menanggapinya dengan sangat buruk dan itu normal. Dia adalah penjaga gawang tim nasional, bernama besar, dan saya adalah penjaga gawang kecil dari Spanyol yang datang dan menyulitkannya. Mungkin dia berpikir, 'apa-apaan ini? Ini tidak mungkin?' Jadi ya, kami mengalami saat-saat yang sulit," tuturnya.
Advertisement
Kolo Toure dan William Gallas
Kolo Toure dan William Gallas pernah terlibat kerja sama saat berkostum Arsenal. Kedua pemain sama-sama bermain sebagai bek tengah.
Tentunya bisa dibayangkan, sepasang bek tengah tidak berkomunikasi satu sama lain saat berada di lapangan.
Perseteruan keduanya berlangsung hingga Toure merasa harus meninggalkan Arsenal demi menghindari konflik lebih besar di klub.
"Ketika Anda bermain dengan seseorang dan Anda bahkan tidak berbicara satu sama lain di lapangan, itu benar-benar sulit," kata Toure .
"Saya dan Gallas ... kami sama sekali tidak berbicara satu sama lain. Salah satu dari kami harus pergi dan itu adalah saya."
"Itu benar-benar terjadi pada saya karena saya tidak ingin menempatkan tim dalam posisi yang sulit, jadi saya adalah orang yang mengatakan saya ingin pergi," kata Toure.
Mauro Icardi dan Maxi Lopez
Mauro Icardi dan Maxi Lopez yang pernah bermain dalam satu tim saat memperkuat Sampdoria. Awalnya hubungan keduanya sangat baik.
Namun, semuanya berubah saat keduanya terjebak dalam cinta segitiga. Istri Lopez, Wanda Nara, digosipkan punya hubungan gelap dengan Mauro Icardi.
Lopez pun akhirnya memutuskan berpisah dengan Wanda nara pada Desember 2013. Tak lama kemudian, Nara menjalin hubungan dengan Icardi.
Setelah kejadian itu, kedua pemain tersebut enggan berjabat tangan saat bertemu. Hal tersebut terjadi saat klub yang diperkuat Icardi, Inter Milan, bertemu Sampdoria pada 2014.
Advertisement
Zlatan Ibrahimovic dan Rafael van der Vaart
Zlatan Ibrahimovic dan Rafael van der Vaart pernah berada dalam satu tim saat memperkuat klub asal Belanda, Ajax Amsterdam. Tak hanya sebagai rekan satu tim, keduanya juga terlibat bentrok saat laga persahabatan Swedia versus Balanda.
Pada laga tersebut, Rafael van der Vaart yang membela Timnas Belanda mengalami cedera. Setelah itu, Van der Vaart secara terang-terangan menuduh Ibrahimovic sengaja mencederainya.
Hal tersebut langsung membuat Ibra bereaksi dan mengancam akan mematahkan kaki Rafael van der Vaart.
"Saya tidak sengaja melukai Anda, dan Anda tahu itu. Jika Anda menuduh saya lagi, saya akan mematahkan kedua kaki Anda, dan saat itu akan disengaja," ujar Zlatan Ibrahimovic