Bola.com, Jakarta - Manchester United benar-benar melalui jalan terjal saat meraih treble alias tiga gelar yang bersejarah padamusim 1998-1999. Salah satu perjuangan terberat Setan Merah tersaji di ajang Liga Champions.
Pada partai final, Manchester United harus melakukan comeback dramatis melawan Bayern Munchen untuk mendekap trofi juara. Pertandingan tak kalah heroik juga tersaji pada semifinal kontra Juventus, terutama pada leg kedua saat MU meraih kemenangan comeback 3-2.
Advertisement
Sebelum itu, salah satu pertandingan terberatnya adalah di fase grup, melawan Barcelona di Old Trafford dan Camp Nou.
Manchester United dan Barcelona tergabung di Grup D. Wakil Denmark, Brondby, juga masuk grup ini. Sementara itu, satu tim lainnya adalah tim yang di final nanti akan menjadi lawan MU, yakni Bayern Munchen.
Dua kali menghadapi Barcelona di fase grup, kandang dan tandang, Manchester United selalu gagal menang. Dua bentrokan mereka, yang diwarnai adu taktik Sir Alex Ferguson dan Louis van Gaal, semuanya berkesudahan imbang dengan skor identik 3-3.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Matchday 1
Pada matchday pertama, 16 September 1998, Manchester United bermain 3-3 melawan Barcelona di Old Trafford. Setan Merah unggul 2-0 melalui gol-gol Ryan Giggs menit ke-17 dan Paul Scholes menit ke-24. Barcelona menyamakan skor lewat gol Sonny Anderson menit ke-46 dan penalti Giovanni menit ke-58.
MU kembali memimpin lewat tendangan bebas David Beckham di menit 63. Namun, Barcelona lagi-lagi bisa menyamakan kedudukan, dan kali ini melalui penalti Luis Enrique di menit ke-70.
Mereka bermain imbang 3-3 di Old trafford. Sementara itu, kejutan tersaji di partai lainnya, Brondby secara tak terduga menang 2-1 saat menjamu Bayern.
Beckham + free-kicks = 😍😍😍#OnThisDay in 1998:3⃣ Manchester United3⃣ Barcelona#UCL pic.twitter.com/uhuSIvLfbZ
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) September 16, 2019
Advertisement
Manchester United di Atas Barcelona
Pada matchday 2, Manchester United bermain imbang 2-2 di kandang Bayern, sedangkan Barcelona menang 2-0 menjamu Brondby.
Pada matchday 3, Setan Merah menang telak 6-2 di kandang Brondy, sedangkan Barcelona menyerah 0-1 di markas Bayern.
Pada matchday 4, Manchester United menang 5-0 menjamu Brondby, sedangkan Barcelona kalah 1-2 menjamu Bayern.
Manchester United berada di atas di Barcelona jelang bentrokan kedua kontra Blaugrana pada matchday 5.
Magis Rivaldo di Camp Nou
Pada 25 November 1998, Barcelona ganti menjamu Manchester United di Camp Nou. Barcelona wajib menang jika ingin membuka jalan menuju babak berikutnya.
Barcelona langsung tancap gas dan membuka keunggulan lewat gol Sonny Anderson di menit pertama.
Namun, MU berbalik memimpin melalui gol-gol Dwight Yorke menit ke-25 dan Andy Cole menit ke-53.
Berikutnya, giliran Rivaldo yang beraksi. Eks pemain Brasil itu menyamakan kedudukan lewat eksekusi free kick di menit 56.
Namun, Yorke mencetak gol keduanya di menit ke-68 dan membawa MU kembali unggul. Selesai sampai di sini? Tidak. Skor 3-3 dari pertemuan sebelumnya ternyata kembali tersaji di laga ini.
Rivaldo kembali menunjukkan aksi magisnya. Menyambut crossing Sergi Barjuan dari sektor kiri, Rivaldo mengontrol bola dengan dada, lalu tanpa disangka dia kemudian melepaskan sebuah bicycle kick untuk membuat skor imbang 3-3 di menit 72.
1998, Barcelona 3 x 3 Manchester United. Rivaldo ficava perto de fazer chover. pic.twitter.com/0TH9ujb9Ya
— Sem Firulas (@sem_firulas) November 15, 2019
Kiper Manchester United, Peter Schmeichel, sepertinya benar-benar tak menyangka kalau Rivaldo akan melakukan aksi itu. Kiper legendaris MU asal Denmark tersebut hanya bisa berkacak pinggang setelah gawangnya kebobolan untuk kali ketiga.
Haya sayang bagi Barcelona, gol spektakuler Rivaldo itu adalah gol terakhir yang tercipta di laga ini. Harapan lolos juga musnah.
Advertisement
Bayern Munchen dan Manchester United Lolos dari Grup D, Bertemu di Final
Pada matchday terakhir, MU ditahan imbang Bayern Munchen 1-1 di Old Trafford. Sementara itu, Barcelona menang 2-0 di kandang Brondby lewat gol-gol Luis Figo dan Rivaldo.
Namun, itu tak ada artinya bagi Barcelona. Barcelona akhirnya finis peringkat tiga dengan delapan poin. Dua posisi teratas ditempati Bayern (11) dan MU (10). Brondby finis dengan tiga poin di tempat terbawah.
Manchester United kemudian menyingkirkan Inter Milan di perempat final, dan Juventus di semifinal. Sementara itu, Bayern melewati adangan Kaiserslautern dan Dynamo Kiev untuk melaju ke partai puncak.
Final digelar di Camp Nou, Barcelona, 26 Mei 1999. MU meraih titel keduanya, dan menyempurnakan musim treble setelah menekuk Bayern 2-1 lewat salah satu kemenangan paling dramatis dalam sejarah Liga Champion.
Dari berbagai sumber
Disadur dari: Bola.net (Penulis Gia Yuda Pradana, published: 17/4/2020)