Milan - Terakhir kali AC Milan merengkuh titel juara Serie A adalah pada musim 2010-2011. Selepas itu, Milan bahkan kesulitan untuk menembus papan atas klasemen liga.
Ketika merengkuh Scudetto pada 2011, AC Milan diperkuat Zlatan Ibrahimovic dan Kevin-Prince Boateng. Keduanya memberikan banyak pengharuh kepada permainan tim.
Advertisement
Ibrahimovic dan Boateng total mencetak 31 gol pada musim itu. Keduanya adalah mitra yang tangguh di lapangan.
Zlatan Ibrahimovic kemudian meninggalkan AC Milan paa akhir musim 2012. Penyerang asal Swedia itu kini kembali ke San Siro untuk bergabung dengan durasi kontrak enam bulan sejak Januari 2020.
Masih belum pasti apakah manajemen AC Milan bakal mempertahankan Ibra. Tetapi, Boateng mendesak Milan untuk memperpanjang durasi kerja Zlatan Ibrahimovic.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Buat Perbedaan
"AC Milan harus mempertahankannya [Ibrahimovic], dia tahu bagaimana membuat perbedaan," kata Boateng kepada Sky Sports Italia.
"Mudah bagi saya untuk bermain dengannya, saya segera memahaminya. Dia banyak bertanya kepada rekan satu timnya, tetapi dia memberi saya banyak ruang, dia memberi saya bola yang saya impikan."
"Dia adalah teman yang sempurna. Dia mengkritik semua orang jika tidak mendapatkan bola dengan baik atau jika Anda salah di depan gawang, tetapi dia melakukannya dengan mengajar," ucap pemain asal Ghana tersebut.
Advertisement
Belum Beri Sinyal
Ibrahimovic belum memberikan sinyal yang jelas terkait kelanjutan kontraknya bersama AC Milan. "Saya punya kontrak (dengan Milan) dan kita lihat saja bagaimana musim ini berakhir, jika memang berakhir," katanya seperti dilansir Gianlucadimarzio.
"Saya pernah bilang ingin bermain sepak bola selama mungkin, tapi Anda tak pernah tahu apa yang terjadi."
"Saya seseorang yang ingin bermain jika memang diberi kesempatan, bukan bentuk terima kasih atas apa yang saya lakukan dalam karier. Jika Anda memperkuat suatu tim, Anda harus berada dalam kondisi tepat untuk bermain. Jadi kita lihat apa yang terjadi," pungkas mantan pemain Inter Milan, Juventus, Barcelona, Manchester United, dan LA Galaxy itu.
Sumber: Sky Sports Italia
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Bogi Triyadi/Editor: Defri Saefullah/Published: 26/04/2020)