Sukses


Flashback Terlemparnya AC Milan dan Juventus ke Serie B

Bola.com, Jakarta - AC Milan dan Juventus merupakan dua klub dengan koleksi trofi terbanyak di Italia, Eropa, maupun dunia. Namun, kedua klub tersebut pernah juga merasakan getirnya terlempar ke Serie B.

Milan yang terbentuk sejak 120 tahun lalu telah mengumpulkan 50 trofi juara di berbagai ajang. Beberapa di antaranya adalah 18 gelar juara Serie A, tujuh titel Liga Champions, tiga trofi Intercontinental Cup, dan satu gelar Piala Dunia Antarklub.

Namun, dari 50 gelar juara tersebut terdapat dua titel ketika berlaga di Serie B. AC Milan harus menjalani kompetisi di kasta kedua akibat tersandung skandal pengaturan skor dan juga kesulitan bersaing.

Adapun Juventus, sejak terbentuk pada 1 November 1897 berhasil mengumpulkan 70 titel juara. Dari jumlah tersebut, 35 di antaranya adalah trofi Serie A, 13 Coppa Italia, dua Liga Champions, serta dua trofi Intercontinental Cup.

Dari 70 gelar juara tersebut, terselip satu titel juara Serie B. I Bianconeri dijatuhi sanksi berlaga ke kasta kedua akibat skandal pengaturan skor yang mencoreng sepak bola Italia pada abad ke-21.

Berikut ini adalah perincian musim serta penyebab AC Milan dan Juventus harus berlaga ke Serie B, seperti dilansir dari berbagai sumber.

Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

AC Milan Musim 1979-1980

AC Milan tampil cukup baik pada musim 1979-1980. I Rossoneri yang ketika itu diasuh Stefano Chiodi berhasil finis di peringkat ketiga klasemen akhir Serie A, dengan nilai 36 dari 30 pertandingan.

Akan tetapi, Milan tersandung skandal pengaturan skor yang dikenal dengan nama Totonero. Alhasil, AC Milan dijatuhi sanksi untuk turun ke kasta kedua. Bagi Milan, itu adalah kali pertama berlaga di Serie B.

Meski tampil di Serie B 1980-1981, AC Milan masih diperkuat sejumlah pilar pentingnya, mulai dari Walter Novellino, Alberigo Evani, Roberto Antonelli, Mauro Tassotti, hingga Franco Baresi.

Memiliki pemain-pemain berkualitas, Milan tak kesulitan untuk kembali promosi ke Serie A. Il Diavolo Rosso keluar sebagai pemuncak klasemen Serie B dengan nilai 50 hasil dari 38 laga. Milan pun kembali ke kasta tertinggi pada musim 1981-1982.

3 dari 4 halaman

AC Milan Musim 1981-1982

Kembali berlaga di Serie A 1981-1982, I Rossoneri ternyata belum siap. Diasuh Italo Galbiati, AC Milan kesulitan bersaing dengan Juventus, Fiorentina, AS Roma, hingga Inter Milan.

Kendati masih diperkuat nama-nama pemain yang turut membantu keluar dari Serie B, Milan hanya mampu menempati peringkat 14 dari 16 tim peserta di klasemen.

Melakoni 30 pertandingan, AC Milan hanya mengoleksi 24 poin. Alhasil, I Rossoneri bersama Bologna dan Como terdegradasi ke Serie B 1982-1983.

Kembali berlaga di kasta kedua, AC Milan tak kesulitan untuk meraih tiket ke kompetisi di level teratas. Pada musim tersebut, Milan keluar sebagai pemuncak klasemen dengan nilai 54 hasil dari 38 pertandingan.

AC Milan pun kembali promosi ke Serie A dan sejak saat itu tak pernah lagi turun ke Serie B.

4 dari 4 halaman

Juventus Musim 2005-2006

I Bianconeri tampil dominan pada musim 2005-2006. Diasuh Fabio Capello, Juventus sukses memuncaki klasemen Serie A dengan nilai 91, unggul 15 poin atas Inter Milan yang berada di peringkat kedua.

Namun ternyata, performa impresif Juve tak lepas dari peran Direktur Umum Juventus kala itu, Luciano Moggi. Moggi terbukti melakukan berbagai cara untuk mengatur pertandingan yang melibatkan I Bianconeri.

Skandal pengaturan skor yang dikenal dengan nama Calciopoli itu membuat Juve dijatuhi sanksi oleh Federasi Sepak Bola Italia (FIGC).

Juventus terlempar ke Serie B, pengurangan sembilan poin untuk musim berikutnya, tiga pertandingan kandang tertutup, dan titel juara Serie A, 2004-2005 dan 2005-2006 dicopot. Bagi Juve, itu adalah untuk pertama kalinya berlaga di kasta kedua sepak bola Italia.

Berlaga di Serie B 2006-2007, Juventus mengalami eksodus besar-besaran pada musim panas 2006. Sang pelatih, Fabio Capello, memutuskan untuk menerima tawaran dari Real Madrid. Adapun Fabio Cannavaro dan Emerson menyusul Capello ke Madrid.

Zlatan Ibrahimovic dan Patrick Vieira hengkang ke Inter Milan. Adrian Mutu bergabung dengan Fiorentina, dan Gianluca Zambrotta serta Lilian Thuram pindah ke Barcelona.

Namun, tak sedikit juga pemain yang masih setia bertahan. Mereka adalah Alessandro Del Piero, Gianluigi Buffon, Pavel Nedved, David Trezeguet, dan Mauro Camoranesi.

Kendati harus mendapatkan pengurangan sembilan poin dan melakoni tiga laga kandang pertama tanpa penonton, Juventus terlalu digdaya untuk klub-klub di Serie B.

Setelah meraih 28 kemenangan, 10 hasil imbang, dan menelan empat kekalahan, Juventus berhasil mengakhiri musim 2006-2007 di puncak klasemen Serie B. Mereka pun promosi ke Serie A dan terus memperlihatkan hegemoninya hingga saat ini.

Sumber: Berbagai sumber

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer