Bola.com, Jakarta - Jose Mourinho membetot perhatian dunia sepak bola kala membawa Inter Milan menjadi jawara Liga Champions 2009/2010. Kisah perjalanan Inter Milan menjadi pelajaran berharga bagi para pelaku industri sepak bola; pragmatisme.
Yup, unsur pragmatis seorang Jose Mourinho mendapat cibiran sekaligus pujian setinggi lagi. Sebagian pihak menyebut, Jose Mourinho adalah sosok jenius, yang sanggup membawa Inter Milan dari tim 'semenjana' menjadi tim super.
Baca Juga
Advertisement
Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.
Bukan hiperbola, tapi sesuai fakta. Sinar tajam Inter Milan sudah tersaji sejak fase knock-out. Puncaknnya terjadi ketika Inter Milan menenggelamkan sang juara bertahan, Barcelona, pada fase semifinal.
Istilah pragmatis ala Jose Mourinho langsung populer saat itu. Ia dianggap brilian, meski tak sedikit yang menyudutkan Mou sebagai pencipta kebosanan di kalangan penonton.
Namun, apapun itu, Jose Mourinho sanggup memberi Inter Milan trofi Liga Champions setelah menaklukkan Bayern Munchen di Stadion Santiago Bernabeu (22/5/2010). Sepasang gol Diego Milito pada menit ke-35 dan 70', memberi koleksi ke-3 bagi La Beneamata, setelah kali terakhir terjadi pada 1964/1965.
ÂÂÂView this post on Instagram
Sahabat Bola.com bisa melihat lagi cerita tentang apa yang sesungguhnya terjadi pada momen 10 tahun silam di markas Real Madrid tersebut. Kalian bisa meng-klik tautan ini atau melihat video di bawah ini.