Jakarta Induk organisasi sepak bola dunia, FIFA mengeluarkan aturan mengenai larangan bagi pemain untuk meludah di lapangan ketika laga berlangsung.
Pemain yang melanggar aturan tersebut akan diganjar kartu kuning, sanksi seperti halnya saat pemain membuka baju ketika pertandingan masih berjalan. FIFA menetapkan larangan itu dalam rangka pencegahan penularan virus corona kepada pemain lain.
Baca Juga
10 Pemain Berpenghasilan Tertinggi di Dunia, Cristiano Ronaldo Kalahkan Lionel Messi dan 3 Superstar Liga Inggris
5 Pesepak Bola yang Paling Kotor Permainannya: Gigitan Luis Suarez Paling Fenomenal
4 Kejutan Menghebohkan Sepanjang Pagi Tadi: Bolivia dan Venezuela Berjaya, Timnas Indonesia dan Inggris Nyesek Bareng
Advertisement
Air ludah merupakan sarana penyebaran berbagai penyakit, termasuk COVID-19. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, FIFA menilai ludah di rumput bisa menjadi media penularan, sehingga membahayakan.
Para pesepak bola tidak jarang meludah di lapangan saat pertandingan berlangsung. Hal itu seperti sudah menjadi kebiasaan, karena meludah bisa mengurangi rasa kering di tenggorokan, di mana situasi itu sering dirasakan pemain ketika bertanding.
Anggota Komite Kesehatan FIFA, Michel D'Hooghe, berpendapat meludah sangat tidak sehat, walaupun itu sudah jadi kebiasaan dalam sepak bola. Dia berharap para pemain bersedia mengubah kebiasaan itu, mengingat ancaman virus corona belum mereda.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kebiasaan Tidak Sehat
Aturan larangan meludah tentu saja baru akan diberlakukan ketika kompetisi sepak bola bisa bergulir lagi. Menurut D'Hooghe, ketika sepak bola dapat dimainkan lagi, semua pihak harus berusaha mengubah kebiasaan buruk meludah.
"Itu kebiasaan yang tidak sehat dan bisa menjadi media penularan virus. Kita harus berhati-hati saat sepak bola nanti dimulai lagi. Saya tak pesimistis, hanya sedikit ragu," jelas D'Hooghe, seperti dilansir The Telegraph.
Ahli virus dari Universitas Cambridge, Ian Brierley, sependapat dengan pernyataan D'Hooghe. Selain itu, Brierley meminta para pemain juga mengurangi tindakan bersentuhan di lapangan.
"Saat seseorang terinfeksi, kendati tidak menunjukkan gejala, virus yang ada di tenggorokan akan menyebar dari ludahnya. Para pemain harus mulai memikirkan cara mereka merayakan gol, dengan tidak bersentuhan," papar Brierley.
Sumber: Telegraph
Disadur dari: Liputan6.com (Windi Wicaksono/Harley Ikhsan, published 29/4/2020)
Advertisement