Bola.com, Jakarta - Samir Nasri mengungkapkan betapa ia mendapatkan kebebasan saat berseragam di Sevilla di bawah arahan pelatih Jorge Sampaoli. Itu didapatkannya dengan catatan, selalu bermain apik saat bertanding.
Gelandang asal Prancis itu menemukan kembali performa terbaiknya saat bermain untuk Sevilla musim 2016-2017. Sebelumnya, ia berkarier di Inggris bersama Arsenal dan Manchester City.
Baca Juga
Eks PSM Makassar Bawa Filipina Hajar Thailand di Leg Pertama Semifinal Piala AFF 2024!
Janji Shin Tae-yong Menyambut 2025: Timnas Indonesia Akan Bangkit dan Mengejar Tiket Piala Dunia 2026!
Refleksi Shin Tae-yong setelah Timnas Indonesia Terhenti pada Fase Grup Piala AFF 2024: Pemain Muda Kami Telah Berjuang Keras
Advertisement
Saat ini, Nasri bermain untuk Andrlecht. Dalam sebuah wawancara di Instagram, ia mengungkapkan hubungan spesialnya bersama Sampaoli.
"Hubungan pertemanan saya dengan Sampaoili cukup spesial, lebih mirip teman ketimbang pelatih," kata Nasri.
Sampaoli bahkan mempersilahkan Nasri untuk minum alkohol dan pergi dugem. Namun, pemain berusia 32 tahun itu harus tetap tampil baik saat bertanding.
"Sampaoli sangat menyukai saya. Ia berkata, 'Ayo bergabung dengan saya, kau boleh minum, pergi ke klab malam, lakukan sesukamu, saya akan melindungimu. Satu yang saya mau, kau harus main bagus tiap pekan'," tambah Nasri lagi.
"Pernah suatu hari, saya tidak bisa bermain. Saya ingin pulang dan bertemu keluarga saya. Sampaoli lalu menawarkan diri untuk menjaga rumah pribadi saya dan mengasuh anjing saya," kata Nasri.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Nyaris Ogah Kembali ke Sepak Bola
Pada suatu hari, Nasri terbang ke Los Angeles, Amerika Serikat untuk mendapatkan penanganan medis di klinik. Sayangnya, sepulangnya dari klinik tersebut, ia malah dihukum larangan bertanding selama 18 bulan karena penyalahgunaan obat-obatan terlarang alias doping.
"Apa yang terjadi di Los Angeles membuat karier saya berantakan," cerita Nasri.
"Saya mendapat suntikan vitamin. Sebenarnya itu legal dan saya punya resepnya. Tapi, klinik itu menyuntikan dosis berlebih. Saya hancur karena saya pikir saya akan dihukum selama dua tahun."
"Saya sempat enggan kembali ke sepak bola. Saya juga bilang ke Sampaoli untuk melepas saya, tapi dia selalu ingin saya bermain lagi. Saya tersesat, saya cemas dan marah dengan semuanya. Perasaan itu tidak saya tunjukkan di lapangan," tukasnya.
Sumber: The World Game
Advertisement