Bola.com, Jakarta - AC Milan tampil kurang meyakinkan di Serie A 2000-2001. Meski begitu, Milan berhasil menghiasi musim tersebut dengan kemenangan setengah lusin gol atas sang rival, Inter Milan.
Kedua klub sekota ini kerap kali bertemu dalam berbagai ajang dan sering menghasilkan pertandingan yang panas. Mereka selalu bertarung untuk membuktikan siapa yang pantas menjadi penguasa kota Milan.
Baca Juga
Advertisement
Seperti halnya laga-laga penting di Italia, duel antara Milan melawan Inter juga punya nama khusus, yakni Derby della Madonnina. Kata Madonnina terinspirasi dari patung Bunda Maria di kota Milan yang kerap disebut 'Madonnina' (Madonna kecil).
Pertemuan antara kedua tim selalu menghasilkan permainan yang sengit, sampai-sampai skor akhirnya tidak berjarak begitu jauh atau bahkan imbang. Namun, ada masa di mana AC Milan pernah mempermalukan Inter Milan sedemikian rupa.
Baik I Rossoneri dan I Nerazzurri sama-sama terpuruk pada musim 2000-2001. Keduanya gagal finis di empat besar Serie A, sehingga tiket untuk berpentas di ajang Liga Champions harus melayang ke Lazio dan Parma.
Inter Milan finis di peringkat kelima dengan raihan 51 poin, tertinggal lima angka dari Parma yang menempati posisi empat. Sementara itu, AC Milan menduduki peringkat ke-6 dengan raihan 49 poin.
Derby della Madonnina edisi kedua pada musim tersebut jatuh pada giornata ke-30. Sebelum laga ini dimulai, AC Milan tidak dalam kondisi yang baik karena baru saja kalah 1-2 saat bertamu ke markas Perugia.
Sementara itu, Inter Milan dalam kondisi yang sempurna. Aksi Christian 'Bobo' Vieri dan Alvaro Recoba membuat Il Biscione sukses mengalahkan Atalanta dengan skor telak 3-0.
Jelas saja kalau Inter Milan lebih diunggulkan saat bertemu AC Milan dalam laga tersebut. Namun, sepak bola memang tidak bisa diprediksi semudah menuliskan angka-angka di atas kertas.
Â
Saksikan video menarik di bawah ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jalannya Pertandingan
Pertandingan dimulai. Dalam selang waktu tiga menit saja setelah kick-off dilakukan, Milan sudah unggul 1-0 berkat gol sang penyerang, Gianni Comandini.
Comandini menggandakan keunggulan Milan pada menit ke-19. Perlu diketahui Comandini hanya membela I Rossoneri selama satu musim dan mencetak dua gol, yang semuanya dicetak pada laga ini.
Babak pertama berakhir dengan kedudukan 2-0 untuk AC Milan. Kembali, secara hitung-hitungan, Inter masih bisa mengejar keunggulan sang rival. Namun tak ada yang menyangka kalau babak kedua akan menjadi mimpi buruk bagi skuat asuhan Marco Tardelli tersebut.
Babak kedua belum berlangsung setengah jalan, gawang Inter Milan sudah kebobolan dua kali. Federico Giunti (53') dan Andriy Shevchenko (67') secara bergantian membubuhkan namanya di papan skor. Bahkan, Shevchenko mencetak gol keduanya pada menit ke-78.
Kekalahan 0-5 atas rival bebuyutannya sudah cukup memalukan bagi I Nerazzurri. Namun gempuran Milan tidak cukup sampai di situ saja. Pada menit ke-81, Serginho mencetak gol keenam dan membuat Milan menang setengah lusin gol.
Advertisement
Sulit Dilupakan
Gianni Comandini yang tampil bagus pada laga tersebut mengaku sulit melupakan sepasang golnya ke gawang Inter Milan. Apalagi, dia masih terus diingat oleh suporter AC Milan berkat aksinya pada partai Derby della Madonnina tersebut.
"Malam sebelum pertandingan, bos (Cesare Maldini) mengatakan kepada saya jika saya akan bermain, mungkin pelatih tidak ingin terlalu menekan saya," ujar Comandini.
"Saya ingat dua gol melawan Inter, para suporter masih mengenali saya, mereka menghentikan saya dan berbicara tentang permainan itu. Saya bermain untuk AC Milan hanya satu tahun, itu adalah musim tertentu, tetapi saya dapat mengatakan itu adalah sesuatu yang tak terlupakan," lanjutnya.
Sumber: Berbagai sumber
Disadur dari: Bola.net (Penulis: Yaumil Azis/Published: 12/05/2020)