Bola.com, Jakarta - Berita menggegerkan datang dari sepak bola Turki. Seorang pesepak bola profesional di negara itu, Cevher Toktas, beberapa hari lalu menyerahkan diri ke pihak kepolisian setempat.
Cevher Toktas mengaku telah membunuh putra kandungnya yang baru berusia lima tahun.
Baca Juga
10 Pemain Berpenghasilan Tertinggi di Dunia, Cristiano Ronaldo Kalahkan Lionel Messi dan 3 Superstar Liga Inggris
5 Pesepak Bola yang Paling Kotor Permainannya: Gigitan Luis Suarez Paling Fenomenal
4 Kejutan Menghebohkan Sepanjang Pagi Tadi: Bolivia dan Venezuela Berjaya, Timnas Indonesia dan Inggris Nyesek Bareng
Advertisement
Seperti dilansir dari media lokal Turki, Bursa, putra Toktas yang bernama Kasim, mengalami demam tinggi dan batuk. Pada 23 April 2020, Karim kecil lantas dibawa ke rumah sakit dan diduga terinfeksi virus corona penyebab COVID-19.
Kasim kemudian menjalani perawatan di rumah sakit tersebut. Namun, beberapa jam kemudian, Toktas melaporkan kepada dokter jaga bahwa kondisi putranya memburuk, dengan kesulitan bernapas. Meski telah dipindahkan ke ICU, Kasim meninggal dunia 1,5 jam kemudian.
Sehari berselang, Kasim dimakamkan. Sekilas, tak ada kejanggalan dalam peristiwa itu, hingga Toktas mendatangi Kantor Polisi Carsi di Turki pada 4 Mei lalu atau 11 hari setelah meninggalnya Kasim, dan mengaku dia telah mencekik putranya tersebut.
Dalam pengakuannya, ia mencekik sang putra, hanya karena alasan tak menyukai putranya.
"Saya meletakkan bantal di kepala putra saya, yang sedang tertidur dengan mulut terbuka, dan saya menekan bantal itu selama 15 menit," demikian pengakuan Toktas di hadapan Polisi, seperti dilansir dari Marca.
"Saya tak pernah menginginkannya, tidak sama sekali, bahkan sejak dia lahir. Saya tak tahu mengapa saya tak menginginkannya."
"Itu satu-satu alasan mengapa saya membunuhnya, karena saya tak menginginkannya," jelasnya.
"Saya tak punya gangguan mental," tegas Toktas.
Dengan pengakuan Toktas itu, Kepolisian Turki membongkar makam Kasim dan melakukan autopsi.
Cevher Toktas, pesepak bola berusia 32 tahun, langsung ditahan dan dijerat pasal pembunuhan, yang membuatnya terancam dijatuhi hukuman seumur hidup.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Akui Mencekik Sang Putra
Setelah melakukan pembunuhan itu, Cevher Toktas menelpon istri dan ayahnya untuk memberitahukan putranya telah meninggal dunia. Ia menyatakan keluarganya tidak menaruh kecurigaan kepadanya.
Sampai pada sore hari, 4 Mei 2020, ketika saat sedang duduk bersama istrinya di rumah, Toktas mengaku memikirkan apa yang telah dilakukannya dan dia merasa tak nyaman.
"Saya bilang ke istri, ada pekerjaan yang harus saya lakukan dan meninggalkan rumah," demikian pengakuan Toktas, yang lantas menuju ke Kantor Polisi.
"Saya tak punya masalah dengan istri dan anak saya yang lain. Saya tegaskan. Kematian putra saya bukan karena kelalaian. Saya mencekik putra saya," kata Toktas.
Cevher Toktas merupakan pesepak bola yang bermain di posisi bek tengah. Pria kelahiran 13 September 1987 ini pernah memperkuat beberapa klub di Liga Turki, termasuk Hacettepe Spor yang berkiprah di Super Liga (kompetisi kasta teratas Liga Turki) pada musim 2008-2009, dan banyak klub lokal lainnya di Turki.
Saat ini dia membela klub Bursa Yildirim Spor, yang bermain di kompetisi amatir Liga Turki.
Sumber: Bursa, Marca
Advertisement