Bola.com, Roma - Newcastle United sedang bersiap menjadi klub kaya baru. Namun peluang mereka untuk mendapatkan dana berlimpah dari putra mahkota Arab Saudi terancam gagal karena klub Italia, AS Roma.
Seperti yang diketahui, Mohamed bin Salman sedang ingin memperlebar sayapnya ke industri sepak bola. Bahkan ia dikabarkan siap menggelontorkan dana sebesar 300 juta pounds untuk membeli sebuah klub.
Advertisement
Newcastle menjadi tujuannya. Beberapa pekan terakhir, proses negosiasi untuk mengambil saham mayoritas klub berjuluk The Magpies itu berjalan dengan cukup mulus.
Namun proses ini bisa urung terlaksana, sebab Premier League tak kunjung menyetujui pemindahan kepemilikan klub.
Dan AS Roma dikabarkan sedang mengendus potensi untuk membawa Pangeran Salman ke Italia.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Roma Mendekati Pangeran Salman
James Pallotta belakangan ini sedang mencari pembeli AS Roma. Dan pengusaha asal Amerika Serikat itu sudah memakai jasa Goldman Sachs untuk mencari pembeli klub.
Menurut beberapa sumber dari Italia, Pallotta tidak berniat untuk membajak proses pemindahan kepemilikan Newcastle. Namun mereka melihat adanya potensi bahwa Pangeran Salman bisa gagal membeli Newcastle.
Daily Star kemudian mengabarkan bahwa Pallotta sudah membuka perbincangan dengan perwakilan dari Pangeran Salman. Mereka ingin mengetahui apakah putra Mahkota tertarik untuk membeli AS Roma darinya.
Advertisement
Proses Pemindahan Kepemilikan Rumit
Sejumlah laporan menyatakan bahwa Premier League bakalan memberikan pengumuman soal pemindahan kekuasaan Newcastle pada akhir pekan ini. Tetapi, ada berbagai permasalahan yang membuat prosesnya jadi lebih rumit.
Kerumitan dimulai oleh tunangan jurnalis yang terbunuh, Jamal Khasoggi. Pada hari Rabu (13/5/2020), ia membuat surat terbuka yang meminta fans Newcastle untuk menolak kedatangan Pangeran Salman di St. James Park.
Belum lagi dengan kasus pembajakan siaran pertandingan Premier League yang sedang marak terjadi di Arab Saudi.
Penyelenggara Premier League bahkan berani mengklaim bahwa Arab Saudi adalah sentral dari pembajakan siaran pertandingan.
Sumber asli: Daily Star
Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis, Published 15/5/2020)