Sukses


Ketika Pandemi Virus Corona Mengubah Kemegahan Bundesliga Jerman

Bola.com, Jakarta - Bundesliga Jerman resmi bergulir pada Sabtu (16/5/2020), setelah sempat tertunda akibat pandemi virus corona. Menjalani duel di tengah COVID-19, pemandangan berbeda terlihat pada setiap laga yang digelar.

Pandemi virus corona yang melanda hampir seluruh dunia memengaruhi berbagai sektor kehidupan, tak terkecuali event olahraga. Pada pertengahan Maret lalu, liga-liga dan turnamen top Eropa harus terhenti untuk sementara akibat penyebaran virus corona yang semakin masif.

Satu di antara lima liga top Eropa yang mengalami penundaan adalah Bundesliga. Kompetisi kasta teratas sepak bola Jerman itu ditunda pada 13 Maret 2020 menyusul terus meningkatnya jumlah pasien positif virus corona.

Meski begitu, Liga Sepak Bola Jerman (DFL) mengizinkan klub-klub Bundesliga untuk menjalani latihan sejak 6 April lalu. Akan tetapi, sesi latihan berlangsung dalam kelompok-kelompok kecil dan mendapat pengawasan kesahatan yang ketat.

Sejak awal Mei 2020, kasus baru COVID-19 di Jerman terus menurun. Di sisi lain, jumlah pasien sembuh mendekati angka yang tengah menjalani perawatan akibat virus corona.

Dengan kondisi yang semakin terkendali, DFL mengajukan izin kepada pemerintah Jerman agar Bundesliga dan 2. Bundesliga kembali dihelat. Hasilnya, Kanselir Jerman, Angela Merkel, dan pemimpin negara bagian memberi lampu hijau untuk menggulirkan kompetisi.

Duel Borussia Dortmund versus Schalke 04 di Signal Iduna Park, Sabtu (16/5/2020) sore waktu setempat, menandai kembali berjalannya Bundesliga, sekaligus menjadi liga top Eropa pertama yang kembali dihelat.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Pemandangan yang Jauh Berbeda

Bundesliga merupakan satu di antara kompetisi Eropa yang terkenal akan kemegahannya. Kehadiran puluhan ribu suporter loyal dan permainan indah nan berkualitas, menjadi secuil dari kenikmatan menyaksikan pertandingan Bundesliga. 

Namun, pandemi virus corona benar-benar mengubah wajah sepak bola Jerman, dan mungkin juga dunia. Laga sepak bola yang biasanya berlangsung meriah dan dihadiri puluhan ribu orang, digelar dalam kondisi tertutup dan dengan protokol kesehatan yang ketat demi terhindar dari COVID-19.

Berbagai aturan kesehatan yang ketat harus dijalani dalam setiap pertandingan Bundesliga. Para pemain dan pelatih diwajibkan menjalani karantina mandiri di hotel dan dites COVID-19 secara berkala.

Ketika meninggalkan bus dan masuk ke stadion, seluruh anggota tim harus memakai masker, setiap orang diperiksa suhu tubuh, dan suporter dilarang hadir ke stadion.

Seperti dilansir BBC Sport, hanya ada 213 orang yang diizinkan masuk ke stadion, dengan perincian 98 orang di dalam dan sekitar lapangan (pemain, pelatih, dan ball boys), serta 115 orang di tribune penonton (petugas keamanan, petugas medis, dan media).

Untuk di luar stadion hanya ada 109 orang, termasuk petugas keamanan dan operator VAR. Bukan hanya itu, ball boys membersihkan bola dengan cairan desinfektan sebelum diberikan kepada pemain.

Ball boys wajib membersihkan setiap bola dengan cairan desinfektan sebelum diberikan kepada pemain. (AFP/SASCHA SCHUERMANN)

Para pemain dan staf pelatih wajib memakai masker dan menjaga jarak fisik ketika berada di bangku cadangan. Kendati begitu, pelatih diizinkan tak memakai masker karena harus memberikan instruksi kepada anak asuhnya.

Sementara itu, pemain pengganti baru diizinkan melepas masker ketika melakukan pemanasan. Untuk pemain yang ditarik keluar lapangan akan diberikan masker dan wajib dipakai sebelum duduk di bangku cadangan.

3 dari 3 halaman

Tak Ada Lagi Selebrasi dengan Berpelukan

Dalam setiap pertandingan sepak bola, berpelukan dan bersalaman merupakan hal yang wajar dilakukan ketika merayakan gol ke gawang lawan. Namun, situasi berbeda harus diterapkan di tengah pandemi virus corona.

Seperti yang terlihat pada pertandingan Borussia Dortmund melawan Schalke 04. Ketika Erling Haaland dan Raphael Guerreiro mencetak gol, keduanya melakukan selebrasi dengan menjaga jarak. Salaman pun dilakukan dengan menggunakan siku.

Hingga laga berakhir, Dortmund berhasil meraih kemenangan 4-0 atas Schalke. Selepas pertandingan, pemain Der BVB tetap melakukan ritual memberi salam kepada suporter di tribune Yellow Wall, meskipun sektor tersebut dalam keadaan tanpa penonton.

"Tidak ada suara. Anda melepaskan tembakan ke gawang, Anda membuat operan hebat, Anda mencetak gol, dan tidak ada yang terjadi. Ini sangat, sangat aneh," ujar pelatih Borussia Dortmund, Lucien Favre.

Meski begitu, ada juga pemain yang tetap berpelukan ketika melakukan selebrasi, seperti pada pertandingan Hoffenheim kontra Hertha Berlin. Namun, pemain Hertha Berlin tidak akan mendapatkan sanksi akibat aksi tersebut.

"Faktanya adalah ini bagian dari sepak bol. Kami telah menjalani tes berkali-kali sehingga kami dapat mengizinkan selebrasi itu. Jika Anda tidak bisa merayakan gol lagi, semuanya hancur. Saya hanya senang tim punya alasan untuk bersorak hari ini," ucap pelatih Hertha, Bruno Labbadia.

Ketika melakukan sesi wawancara di lapangan, pemain dan jurnalis juga benar-benar menjaga jarak. Bahkan, jarak antara reporter dan pemain mencapai hingga tiga meter.

Penyerang RB Leipzig, Yussuf Poulsen, menerapkan physical distancing ketika melakukan sesi wawancara selepas duel kontra SC Freiburg, Sabtu (16/5/2020). (AFP/Jan Woitas/POOL)

Sumber: BBC Sport

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer