Bola.com, Jakarta - Torino FC bisa jadi memiliki logo paling 'tegas' di Serie A. Menggunakan banteng sebagai imej utama, bukan sembarangan binatang tersebut dijadikan lambang supremasi klub asal Kota Turin tersebut. Ada sejarah panjang di balik penggunaan itu.
Sebagaimana umumnya klub yang berasal dari wilayah Italia, Torino juga satu di antara tim yang didirikan oleh orang non-Italia, tepatnya oleh warga Swiss bernama Alfred Dick. Ia membentuk Foot-ball Club Torino pada 1906.
Baca Juga
Netizen Ngeri dengan Skuad Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Ada Trio Ronaldo - Rivaldo - Kaka
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement
Torino, kemudian menjadi Torino FC, merupakan penggabungan dua klub sebelumnya, yakni Internazionale Torino dan FC Torinense. Warna kebesaran klub ini awalnya oranye dan hitam. Namun diganti karena dianggap terlalu mirip dengan Habsburg, Austrian Royal House, yang merupakan musuh Italian House of Savoy.
Akan terlalu jauh jika membicarakan perseteruan dua nama tersebut, yang jelas, warna cokelat gelap yang dipakai Torino, menariknya, juga masih menjadi misteri. Banyak yang menganggap itu adalah warna kebesaran Duke of Abruzzi dari House of Savoy.
Pendapat lain mengemukakan bahwa warna cokelat gelap terinspirasi dari warna favorit Alfred Dick. Ada pula yang beranggapan bahwa corak gelap disebabkan karena kesalahan saat proses pencucian sehingga menggabungkan warna merah dan hitam.
Selain itu, tidak ada logo klub pada jersey Torino, melainkan bendera Italia. Saat Torino meraih kampiun Serie A 1928 dan juara Coppa Italia beberapa tahun berselang, badge bendera Italia yang tersemat.
Dari sanalah, muncul ide untuk menyematkan logo klub. Dari sekian kandidat, terpilih banteng sebagai lambang Torino. Bagaimana kisahnya? Berikut sajian khas Bola.com.
Â
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
AC Torino
Associazione Calcio Torino (AC Torino) didesak untuk membuat logo klub. Itu terjadi saat pemerintahan Benito Mussolini yang terkenal fasis. Alhasil, dibuatlah logo dengan lambang mahkota, banteng (yang masih berukuran kecil), dan inisial A, C, dan T yang merujuk pada Associazione Calcio Torino.
Perlu diketahui, Torino jika dialihbahasakan memiliki arti banteng kecil. Dalam beberapa literatur, Turin berasal dari bahasa Celtic, Tau, yang artinya pegunungan.
Pada akhirnya, Torino mendapat julukan Il Toro, yang berarti Si Banteng. Maknanya cukup jelas, yakni menunjukkan kekuatan, spontanitas, dan sulit ditebak. Ini menggambarkan Torino saat itu.
Ya, pada 1940-an, AC Torino dengan logo lamanya merupakan tim yang sangat disegani di Italia. Mereka memenangi lima scudetto dan satu Coppa Italia. Kejayaan itu bertahan hingga 1949 tatkala kecelakaan pesawat terbang menewaskan seluruh generasi emas Torino, termasuk dua pelatih dan ofisial klub lainnya, saat kembali dari laga persahabatan melawan Benfica di Lisbon.
Usai tragedi mengenaskan tersebut, AC Torino mengalami pasang surut prestasi. Sosok Gigi Meroni sempat mengembalikan Torino pada peta persepakbolaan Italia, tapi tragis, ia tewas ketika menyebrang jalan. Dilaporkan, ia meninggal akibat tabrak lari, tepat setelah melakoni pertandingan Serie A.
Baru pada 1970-an awal, AC Torino mampu bangkit dari keterpurukan. Gelar scudetto ketujuh didapatnya pada 1976. Setelah keberhasilan itu, manajemen klub melakukan gebrakan, yakni rebranding.
Â
Advertisement
Banteng Kecil Itu Menjadi Besar
Beberapa tahun setelah merengkuh scudetto ketujuh, AC Torino mengumumkan bahwa mereka akan melakukan banyak perubahan, mulai dari logo sampai nama klub.
Bingkai logo yang semula berbentuk lonjong seperti telur digantikan oleh bingkai berukuran kotak atau quadrilateral. Mahkota dihilangkan, banteng diperbesar, dan tulisan Torino Calcio diletakkan di atas.
Itu tak berlangsung lama. Desain logo klub dikembalikan seperti semula, yakni bingkai berbentuk telur. Mahkota juga disematkan kembali. Logo tersebut bertahan hingga 1990 akhir.
Pada 2005, Torino Calcio dinyatakan bangkrut. Namun, dengan cepat mereka bangkit. Nama baru diperkenalkan, nama yang lebih modern, Torino FC.
Masih pada tahun yang sama, logo klub mengalami perubahan signifikan seperti Torino FC yang kita kenal sekarang. Banteng kecil itu kini menjadi besar, siap menanduk siapa pun, termasuk sang rival sekota, Juventus.