Bola.com, Jakarta - Kematian tragis yang menimpa George Floyd membuat FIFA angkat bicara dan berduka. Lewat rilis resminya, induk organisasi sepak bola dunia itu mengecam berbagai bentuk aksi kekerasan dan rasialisme.
George Floyd meninggal dunia usai menerima tindakan kekerasan dari polisi Minneapolis, Amerika Serikat. Ia dicurigai hendak melakukan aksi kriminalitas di sebuah area pertokoan.
Baca Juga
Kike Linares: Cadangan di PSM, Kini Jadi Pahlawan Kemenangan Filipina atas Thailand di Leg Pertama Semifinal Piala AFF 2024
4 Korban Kartu Merah di BRI Liga 1 Musim Ini, 3 di Antaranya Langganan Timnas Indonesia
3 Fakta Menarik dari Pekan ke-18 Premier League, Panasnya Boxing Day: Kartu Merah Bruno Fernandes dan Kekalahan MU Paling Nyesek
Advertisement
Polisi setempat yang datang bernama Derek Chauvin dan satu rekannya lagi langsung melakukan tindakan preventif. Namun, caranya terlalu berlebihan sehingga George Floyd tak bisa bernapas dan tewas di tempat kurang lebih 10 menit kemudian.
Kabar tersebut membuat Amerika Serikat bergejolak. Demonstrasi terjadi di seantero punjuru negeri, menuntut keadilan atas kematian George Floyd.
FIFA pun angkat bicara mengenai hal ini. Dalam rilis resminya, mereka menolak kekerasan dan rasialisme dalam bentuk apa pun.
"FIFA memahami adanya sentimen dari sejumlah pelaku sepak bola karena kasus yang menimpa George Floyd. Hal ini sudah kami ulangi beberapa kali, bahwa kami menolak rasialisme dan diskriminasi," tulisnya.
"FIFA juga juga telah menyerukan banyak sekali kampanye anti-rasialisme baik di dalam mau pun luar lapangan," bunyi keterangan itu lagi.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Duka Paulo Dybala
Seperti disebutkan, banyak pelaku sepak bola yang menyuarakan simpatinya atas kematian George Floyd, satu di antaranya adalah Paulo Dybala.
Lewat akun Twitter-nya, pemain Juventus itu mengunggah gambar dengan latar seutuhnya berwarna hitam. Ini dilakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap kekerasan rasialisma yang menimpa George Floyd.
Sumber: FIFA
Advertisement