Bola.com, Jakarta - Mantan bek Manchester City, Nedum Onuoha, mengaku takut dan menyuarakan ketidakpercayaannya terhadap polisi di Amerika Serikat. Ini menyusul kematian George Floyd yang memicu gelombang protes di Negeri Paman Sam.
Nedum Onuoha kini bermain di Real Salt Lake, tim MLS di Amerika Serikat sejak 2018 silam. Sebelumnya, ia pernah bermain untuk Manchester City, Sunderlnad, dan Queens Park Rangers.
Baca Juga
Kike Linares: Cadangan di PSM, Kini Jadi Pahlawan Kemenangan Filipina atas Thailand di Leg Pertama Semifinal Piala AFF 2024
4 Korban Kartu Merah di BRI Liga 1 Musim Ini, 3 di Antaranya Langganan Timnas Indonesia
3 Fakta Menarik dari Pekan ke-18 Premier League, Panasnya Boxing Day: Kartu Merah Bruno Fernandes dan Kekalahan MU Paling Nyesek
Advertisement
Pada saat ia tengah menikmati kariernya di MLS, Nedum Onuoha kini justru merasa ketakutan. Karena berkulit hitam, ia bahkan takut dan waspada dalam berperilaku.
"Saya kini harus berwaspada tentang bagaimana saya berperilaku di luar sana. Agaknya, apapun yang saya lakukan dipantau oleh orang-orang yang memiliki kekuatan (kepolisian)," kata Nedum Onuoha kepada BBC.
"Saya tidak mau mengatakan hal ini, tetapi sekarang saya takut dan tidak percaya terhadap polisi," sambung mantan bek versatile Manchester City itu.
Â
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Nyaman
Nedum Onuoha cemas akan keamanan dirinya di Amerika Serikat. Ia membandingkannya dengan budaya di Inggris.
Dirinya menuturkan, banyak orang di Amerika Serikat yang memiliki senjata api. Selain itu, polisi juga samanya, selalu bersiaga dengan persenjataan lengkap.
"Di Inggris, saya merasa lebih nyaman, karena kalau ada sesuatu pun tidak akan sampai mematikan. Kalau di Amerika Serikat, pertengkaran bisa berujung kematian," sambung Nedum Onuoha.
Sumber: BBC
Advertisement