Bola.com, Jakarta - Dunia sepak bola memiliki daya tarik tersendiri bagi setiap penggemarnya. Gol-gol indah, permainan tim yang mengesankan, ataupun skill para pemain yang mengagumkan mampu memberikan nilai plus di mata para penonton.
Hal lain yang tak kalah menarik perhatian adalah peristiwa skandal di luar lapangan.
Baca Juga
Hasil Liga Spanyol: Kylian Mbappe dan Rodrygo Impresif, Real Madrid Bungkam Sevilla dan Geser Barcelona dari Peringkat Kedua
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Advertisement
Tak jarang kehidupan persepak bolaan dunia diwarnai oleh skandal yang melibatkan sejumlah pemain ataupun klub ternama.
Perselingkuhan mendominasi sejumlah kasus-kasus tersebut.
Berikut ini 10 besar skandal yang pernah terjadi dalam sejarah sepak bola dunia:
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Perselingkuhan Ryan Giggs
Nama besar Ryan Giggs selama bersama Manchester United sempat tercoreng akibat perselingkuhan yang dilakukannya. Bintang asal Wales tersebut melakukan perselingkuhan dengan salah seorang bintang televisi terkenal, Imogen Thomas.
Pria yang sudah memiliki istri dan anak ini bahkan sempat mengecam media massa untuk menghentikan publikasi tentang kasusnya tersebut.
Banyak pihak termasuk para pendukung The Red Devils menyesalkan tindakannya tersebut. Terlebih kejadian itu terjadi sebelum United menjalani partai final Liga Champions menghadapi Barcelona.
Advertisement
Kasus Judi Wayne Rooney
Perjudian kerap dikaitkan dengan dunia sepakbola. Taruhan atas suatu pertandingan kerap membuat orang terjebak dalam dunia perjudian. Kali ini kejadian tersebut menimpa ayah dan paman dari Wayne Rooney. Mereka berdua terlibat dalam skandal pengaturan skor antara klub Motherwell dan Hearts.
Kasus penyelidikan dimulai ketika muncul kecurigaan pihak berwajib terhadap kartu merah yang diterima Steve Jennings dalam pertandingan. Gelandang Motherwell tersebut langsung dicerca dengan banyak pertanyaan dalam penyelidikannya tersebut.
Wayne Rooney awalnya mengaku tak terbebani atas kasus tersebut. Ia tetap menjalankan kewajibannya untuk membela the Three Lions dalam lanjutan kualifikasi Piala Eropa 2012.
Sayangnya emosinya masih tidak stabil karena dalam pertandingan melawan Montenegro tersebut ia dengan sengaja menendang kaki salah seorang pemain lawan. Tindakannya membuatnya mendapat kartu merah dan harus absen di babak grup putaran final Euro 2012.
Perselingkuhan Franz Beckenbauer
Salah seorang legenda sepakbola dunia yang berasal dari Jerman, Franz Beckenbauer ternyata juga pernah memiliki cacat dalam karirnya. Gaya permainannya yang unik membuatnya memiliki banyak penggemar namun banyak juga publik yang menyayangkan kasus percintaannya.
Pada tahun 1963 di umurnya yang masih 18 tahun ia menghamili kekasihnya namun menolak untuk menikahinya. Kelakuannya ini membuat dirinya sempat dikeluarkan dari tim muda Jerman. Ia akhirnya bisa bergabung lagi dengan timnya dengan syarat harus tidur satu kamar dengan pelatihnya.
Pada tahun 2000 Beckenbauer sempat meminta maaf kepada istri keduanya, Sybille karena telah menghamili selingkuhannya. Sayangnya permintaan maaf ini pada akhirnya hanya sia-sia belaka. Tiga tahun kemudian ia meninggalkan istri keduanya untuk menikahi selingkuhannya yang bernama, Heidi Burmester.
Advertisement
Skandal Calciopoli
Skandal Calciopoli pada tahun 2006 ini menghentakkan tanah Italia. Nama baik liga Serie A tercoreng karena ulah sejumlah klub besar. Ditengarai klub-klub kaya tersebut menggunakan kekuasaannya untuk mempengaruhi keputusan wasit di pertandingan.
Kasus ini menyeret sejumlah nama klub besar seperti Juventus dan AC Milan. Bianconeri mendapat sanksi paling besar karena harus menerima kenyataan kehilangan scudetto yang direbutnya pada tahun 2005 dan 2006. Klub asal kota Turin ini juga harus turun ke Serie B.
Pesta Seks Ronaldo
Ronaldo merupakan salah satu legenda besar di dunia persepa kbolaan. Sayangnya namanya kian meredup di penghujung karirnya. Kejadian yang makin membuat pamornya makin turun adalah ketika ia menyewa tiga orang perempuan panggilan yang ternyata adalah seorang transeksual.
Para transeksual tersebut juga sempat mengancam Ronaldo supaya memberi uang suap agar mereka tak membeberkan kejadian tersebut ke media massa. Belakangan diketahui kalau Ronaldo sendiri sebetulnya sudah tahu sejak awal bahwa mereka adalah transeksual. Hal yang kian menambah buruk adalah mereka juga mengaku turut mengadakan pesta kokain bersama mantan pemain tim nasional Brazil tersebut.
Advertisement
10 Wanita Simpanan Rio Ferdinand
Rio Ferdinand merupakan seorang pemain bertahan tangguh di tim nasional Inggris dan Manchester United. Ketangguhannya tersebut tak diikuti ketangguhannya dalam menjaga biduk pernikahan rumahtangganya. Ferdinand telah memiliki seorang istri dan anak namun ia melakukan perselingkuhan sebanyak 10 kali dengan wanita lain.
Ferdinand mengaku sangat terganggu dengan pemberitaan media massa tersebut. Ia bahkan akhirnya menuntut koran Sunday Mirror. Tuntutannya ini karena ia menganggap koran tersebut telah melanggar privasinya.
John Terry Tiduri Istri Wayne Bridge
Persahabatan tampaknya tak cukup untuk menghapus niat buruk dari seseorang. John Terry sebelumnya bersahabat akrab dengan mantan rekannya di Chelsea, Wayne Bridge. Sayangnya keakraban antara mereka berdua retak ketika Terry diduga kuat menjalin hubungan gelap dengan istri dari Bridge, Vanessa Perroncel.
Tindakan Terry ini membuat dirinya mendapat kritikan keras dari berbagai pihak. Ia juga harus kehilangan jabatannya sebagai kapten di tim The Three Lions. Bridge sendiri menolak untuk bermain satu tim lagi dengan kapten Chelsea tersebut. Ia bahkan sempat menolak untuk bersalaman ketika bertemu lagi dengan Terry setelah kasus tersebut terungkap.
Advertisement
Kasus Prostitusi Timnas Prancis
Tim nasional Perancis sempat mengalami peristiwa memalukan atas kasus prostitusi yang menimpa tiga pemain andalannya yaitu Franck Ribery, Karim Benzema, dan Sidney Govou. Ketiganya dituduh telah melakukan pelanggaran hukum dengan menyewa seorang prostitusi di bawah umur bernama Zahia Dehar.
Dehar saat itu masih berusia 18 tahun. Ketiga pemain Les Blues tersebut mengaku sama sekali tak tahu usia gadis tersebut. Kabar terakhir menyatakan bahwa Dehar sendiri mengaku terkejut atas kasus yang menimpa mereka. Hal ini karena ia mengaku diperlakukan dengan sangat baik selama bersama mereka.
Kiper Flamengo Bunuh Pacar
Kehebatan prestasi seorang pemain sepak bola dapat hilang dalam sekejap mata. Ungkapan ini tepat untuk menggambarkan peristiwa yang dialami oleh Bruno Fernandes.
Kiper Flamengo ini sebelumnya merupakan salah satu pemain sepak bola berbakat yang diminati banyak klub Eropa. Sayangnya karirnya akhirnya terhenti setelah ia melakukan kasus pembunuhan terhadap mantan kekasihnya, Eliza Samudio.
Kasus tersebut bermula dari hamilnya Samudio. Fernandes yang merupakan ayah dari bayi tersebut menolak untuk bertanggung jawab atas perbuatannya sementara Samudio ingin tetap menjaga kandungannya.
Sifat keras dari Fernandes akhirnya membuatnya bekerjasama dengan seorang pensiunan polisi Brazil untuk menghabisi nyawa Samudio.
Advertisement
Penembakan Andres Escobar
Dunia sepakbola mengalami duka besar ketika salah seorang pemain sepakbola Kolombia, Andres Escobar tewas secara tragis. Kejadian yang terjadi pada bulan Juli 1994 bermula dari gol bunuh diri yang dilakukan Escobar pada Piala Dunia 1994. Gol ini membuat timnya langsung tersingkir dari ajang 4 tahunan tersebut.
Besar dugaan bahwa ia tewas dibunuh oleh para pedagang narkoba di Kolombia. Penjahat-penjahat tersebut diduga mengalami kerugian besar dari perjudian setelah tim kesayangan mereka kalah. Escobar akhirnya harus menanggung luapan kemarahan mereka dan pergi meninggalkan dunia untuk selamanya.
Kasus Doping Maradona
Diego Armando Maradona tidak hanya harus pulang lebih cepat dari arena Piala Dunia 1994, salah satu bintang lapangan hijau itu juga mendapat skors selama 15 bulan dari FIFA setelah terbukti mengkonsumsi doping.
Kasus doping yang dialami Maradona menjadi catatan kelam sepak bola dunia. Terlebih, Maradona dikenal sebagai seorang pemain berbakat dan dilabeli sebagai salah satu pesepakbola terbaik di masanya.
Di Piala Dunia 1994, Maradona mencetak satu gol ketika Argentina mengalahkan Yunani dengan skor 4-0. Mantan pemain Barcelona itu juga membuat assist ketika Tim Tango menang 2-1 atas Nigeria.
Setelah laga menghadapi Nigeria, Maradona diminta menjalani serangkaian tes doping. Hasilnya Maradona terbukti positif mengkonsumsi efedrin, salah satu obat yang dilarang FIFA.
Efedrin adalah obat yang bisa membantu mengatasi masalah pernapasan sekaligus meningkatkan performa dan kinerja. Selain itu, efedrin juga disebut bisa membantu menurunkan berat badan, masalah yang dialami Maradona kala itu.
Maradona yang terbukti menggunakan doping kemudian diusir dari arena Piala Dunia 1994. Ia harus angkat kaki lebih cepat dari Amerika Serikat dari teman-temannya.
Pada Kamis sore, 30 Juni 1994, Maradona mengungkapkan bahwa ia telah dipermainkan oleh FIFA. Ia mendapatkan hukuman 15 bulan tidak boleh main dan tampil di ajang sepak bola apapun.
Advertisement
Korupsi Michel Platini
Pengadilan etik kasus korupsi FIFA menetapkan hukuman skorsing terhadap Sepp Blatter dan Michel Platini selama delapan tahun karena mereka dinilai telah menyalahgunakan wewenang terkait pembayaran dua juta franc Swiss.
Keduanya, diskorsing dari seluruh kegiatan sepak bola.
Blatter, Presiden FIFA sejak 1998, juga didenda 50 ribu franc Swiss (sekitar Rp700 juta). Sedangkan Platini, ketua badan sepak bola Eropa dan wakil ketua FIFA, didenda 80 ribu franc Swiss.
Pengadilan etik FIFA dalam sebuah pernyataan menyebutkan bahwa keduanya telah menyalahgunakan wewenangnya dan ada konflik kepentingan.
FIFA menyorot pada pembayaran sebesar dua juta franc Swiss oleh Blatter terhadap Platini pada 2011. Pembayaran itu disebutkan untuk tugas sebagai konsultan pada 199-2002
Pengadilan etik FIFA menyebut bahwa tidak basis hukum untuk pembayaraan itu yang hanya berdasarkan kesepakatan lisan antara dua pejabat itu pada Agustus 1999.
"Tidak ada pernyataan tertulis atau bukti hukum lainnya pada pembayaran yang dilakukan Blatter itu," demikian pernyataan FIFA.
Pengadilan menunjukkan bahwa tindakan Blatter melanggar etika, tidak menghormati hukum dan peraturan, serta merupakan penyalahgunaan kekuasaan sebagai ketua FIFA. Sedangkan Platini juga terbukti terlibat dalam konflik kepentingan.
Hakim bahkan lebih memberatkan legenda sepak bola Prancis itu dibanding Blatter.
"Platini gagal bersikap sesuai kredibiltas dan integritas, tidak mempedulikan tugas dan tanggung jawabnya," kata FIFA.
Sumber: Berbagai sumber