Sukses


Cerita Radja Nainggolan: Bucin AS Roma, Bukan Pembenci Juventus

Bola.com, Jakarta - Gelandang Inter Milan, Radja Nainggolan mengaku meninggalkan hatinya di AS Roma. Hatinya tengah galau menjelang masa peminjamannya di Cagliari selesai.

Dia akan kembali ke Inter Milan setelah musim ini tuntas. Namun, masa depannya di Nerrazurri pun tak pasti.

“Saya menghabiskan empat tahun di Cagliari dan empat tahun di Roma, di mana saya meninggalkan hati saya. Saya selalu menerima begitu banyak kasih sayang dan menjalani banyak pertandingan hebat di sana," kata Nainggolan dalam wawancara dengan RiberaRibell, dikutip dari Football Italia, Senin (15/6/2020).

Meski cinta, pemain blasteran Belgia-Indonesia itu pun harus move-on dari Roma.

“Ya, saya sedikit merindukannya. Namun hidup terus berjalan," imbuhnya.

Gelandang berusia 32 tahun itu pun bersiap untuk menuntaskan masa peminjamannya di Cagliari. Ia berharap akan memiliki masa depan yang cerah di Inter Milan.

"Saya belum banyak berkorban dalam hidup saya. Setiap orang memiliki cara hidupnya sendiri. Saya tidak selalu hidup seperti seorang profesional, saya tahu itu," ucapnya.

“Tetapi bagi saya, hal terpenting adalah bertarung dalam setiap laga. Kita harus dinilai berdasarkan apa yang kita berikan untuk tim," tegas Radja Nainggolan.

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Tentang Spaletti dan Conte

Inter Milan meminjamkan Radja Nainggolan ke Cagliari selama semusim. Gol terakhir Nainggolan untuk Inter ketika melawan Empoli pada 26 Mei 2019. Gol itu membantu Nerazzurri lolos ke Liga Champions.

“Itu memuaskan karena tujuan terakhir kompetisi adalah masuk Liga Champions. Saya sedikit menyesal untuk Empoli karena mereka memainkan sepak bola yang sangat baik," katanya.

Radja Nainggolan memiliki hubungan baik dengan banyak pelatih. Tetapi, sosok yang spesial bagi dia ialah Luciano Spaletti.

“Saya berutang pada Spalletti. Dia mengubah karier saya. Tapi, saya ingin sekali bekerja dengan Antonio Conte karena dalam sebulan saya melihat tekad dan kepribadiannya."

"Selama bulan itu saya melihat pelatih yang hebat."

 

3 dari 3 halaman

Tak Benci Juventus

Radja Nainggolan juga menampik memiliki persaingan pribadi dengan Juventus. 

“Juventus adalah tim terkuat selama sepuluh tahun terakhir dan bagi saya itu lebih penting untuk mengalahkan mereka daripada pergi ke sana dan menang," katanya.

“Orang-orang berpikir bahwa saya membenci Juventus. Saya tidak membenci Juve tetapi saya suka tantangannya. Saya ingin menang melawan tim terbaik. Ini persaingan yang baik." 

“Di Roma, pertandingan terbaik ialah melawan Juve. Saya percaya mereka adalah klub yang paling banyak dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir."

 

Sumber: RiberaRibell via Football Italia

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer