Jakarta - Bek Timnas Belanda, Matthijs de Ligt, mengakui bahwa dia sempat memiliki permulaan yang lambat setelah bergabung dengan Juventus awal musim ini.
Namun, pemain berusia 20 tahun itu mengatakan, sekarang dia merasa jauh lebih baik. Performa De Ligt mengalami kemajuan dan statusnya di skuat Juventus menjadi pemain inti.
Advertisement
"Saya merasa jauh lebih baik secara fisik, tetapi secara mental saya berada di tempat yang jauh lebih baik, dan ini sangat penting agar segalanya berjalan baik," tutur De Ligt, seperti dilansir Sky Sport Italia.
I Bianconeri merogoh kocek sedalam 75 juta euro atau sekitar Rp1,17 triliun untuk menggaet Matthijs de Ligt musim panas tahun lalu. Dia dikontrak Juventus selama lima tahun.
Menurut pemain yang dibeli Juventus dari Ajax Amsterdam ini, kompetisi Serie A Italia punya cara bermain yang berbeda dengan Eredivisie Belanda. De Ligt juga menilai striker-striker di Serie A karakteristik beragam.
"Di sini di Serie A, ada banyak striker yang berbeda dan matang. Ada Romelu Lukaku, misalnya, yang sangat kuat dan cepat, tetapi juga ada Ciro Immobile, yang sebaliknya, sangat baik ketika dalam posisi membelakangi gawang lawan," terangnya.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Setiap Laga Sulit
"Setiap tim memiliki pemain depan yang hebat, berbeda satu sama lain, dan setiap pertandingan sangat sulit. Batasnya sangat tinggi," katanya.
Matthijs de Ligt sekarang merasa jauh lebih berkembang sejak pertama kali tiba di Italia. Dia merasa beruntung mendapat bantuan dari bek senior seperti Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci.
"Saya mencoba mempelajarinya secara menyeluruh sebelum setiap pertandingan, agar siap untuk hasil apa pun," jelas De Ligt.Â
Sumber asli: Sky Sport Italia
Disadur dari: Liputan6.com (Windi Wicaksono/Bogi Triyadi, Published 7/3/2020)
Advertisement