Bola.com, Jakarta - Pemain bertahan dalam sebuah tim sepak bola belakangan ini punya peran yang berbeda. Sudah tak ada lagi hari-hari di mana Anda harus memiliki pemain yang tanpa basa-basi melakukan tekel keras dan membuang bola keluar sebagai seorang bek. Belakangan ini, sebuah tim mengharapkan berbagai skill dimiliki oleh para pemain yang mengisi lini pertahanan mereka dan telah dibuktikan oleh beberapa bek muda.
Jika melihat seorang bek tengah, sekarang ini pemain yang mampu menguasai bola lebih disukai, terutama yang memiliki visi bagus dan kemampuan memberikan umpan dengan sangat baik. Kalau untuk bek sayap, Anda harus tahu kapan ikut berkontribusi dalam serangan dan kapan harus turun untuk bertahan.
Baca Juga
Advertisement
Itulah citra yang dibutuhkan dari seorang pemain bertahan dalam dunia sepak bola saat ini. Begitu banyak pemain muda yang berposisi sebagai bek sudah mulai memperlihatkan peran baru tersebut.
Satu di antaranya adalah Matthijs de Ligt, bek muda Juventus yang berasal dari Belanda. Meski tergolong agak lambat beradaptasi dalam beberapa laga awal di Juventus, Matthijs de Light kini dipandang sebagai satu dari beberapa pemain paling penting di skuat Bianconeri.
De Ligt bergabung dengan Juventus dari Ajax pada musim panas lalu dengan banderol 75 juta euro. Ia menjadi satu di antara beberapa bek termahal di dunia. Bek tengah itu menolak tawaran dari Manchester United, Paris Saint-Germain, dan Barcelona, demi bergabung bersama Juventus.
Pemain asal Belanda ini mengalami sedikit kendala saat awal berkarier bersama Juventus, tapi kini sudah menjelma menjadi bek tengah yang andal. Ia merupakan seorang bek tengah yang modern. Pemain berusia 20 tahun ini memperlihatkan kerja sama yang apik dengan veteran lini pertahanan Juventus, Leonardo Bonucci.
Mengesankan secara fisik dan bagus memainkan bola, jelas semua orang melihat bagaimana akar dari Ajax ada dalam diri De Ligt. Kini bek muda asal Belanda itu tampak sedang mempelajari seni bertahan lama yang terkenal di Italia. Musim ini, ia telah tampil 34 kali di semua kompetisi dan mencetak tiga gol.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Aaron Wan-Bissaka
Ketika Manchester United membayar 55 juta euro kepada Crystal Palace untuk mendapatkan Aaron Wan-Bissaka pada musim panas lalu, banyak orang yang merasa heran. Wan-Bissaka tampil luar biasa bersama Palace, tapi itu adalah musim pertamanya di kasta teratas liga Inggris.
Banyak yang skeptis dia bisa meniru jumlah catatannya di Palace ketika bergabung bersama Manchester United. Namun, bek muda satu ini berhasil membuktikannya. Wan-Bissaka telah memperkuat sisi kanan pertahanan The Red Devils dan menjadi mimpi buruk bagi pemain sayap lawan.
Tidak banyak yang bisa melewatinya ketika berhadapan satu lawan satu, dan tekelnya adalah sesuatu yang harus dilihat. Sementara ini ia tampak naif ketika membantu serangan, tapi ada sejumlah peningkatan yang bagus di sana.
Pemain berusia 22 tahun itu belum mendapatkan panggilan dari Timnas Inggris. Setelah memulai karier sepak bola sebagai pemain sayap, Wan-Bissaka kini membuktikan dirinya juga bisa menjadi bek kanan yang sangat baik.
Ia telah memainkan 38 pertandingan untuk Manchester United pada musim ini dan memberikan empat assist. Ia menjadi yang terbanyak dalam skuat The Red Devils dalam catatan jumlah tekel dan intersep per pertandingan.
Advertisement
Alphonso Davies
Davies adalah bek termuda dalam daftar ini. Alphonso Davies pindah ke Bayern Munchen dengan biaya 19 juta euro dari Vancouver Whitecaps pada 2019. Ketika bergabung, ia berposisi sebagai pemain sayap. Namun, akhir-akhir ini ia dimainkan sebagai bek kiri oleh Hansi Flick.
Ia adalah seorang bek kiri yang sangat gemar menyerang. Kecepatan dan stamina Davies yang fenomenal patut dilihat. Meski hanya bermain dalam peran tersebut untuk sementara waktu, banyak yang menganggapnya layak menjadi bek kiri terbaik di dunia.
Pemain asal Kanada ini memecahkan catatan lari tercepat dalam Bundesliga saat menghadapi Werder Bremen. Mengombinasikan dengan kemampuannya menggiring bola, Davies adalah sebuah mimpi buruk bagi pemain bertahan lawan.
Meski dalam hal bertahan masih perlu perbaikan, kecerdasannya membantunya untuk hanya menunggu waktu. Saat ini Davies lebih bergantung kepada kecepatannya untuk menekan lawan dan sering memberikan ruang bagi pemain depan untuk masuk.
Banyak klub top Eropa menginginkannya. Dalam 37 penampilan bagi Bayern Munchen di semua kompetisi, Davies telah mencetak tiga gol dan memberikan tujuh assist. Ia menjadi yang terbanyak dalam urusan tekel per pertandingan di skuat Bayern, dan menjadi yang kedua terbanyak dalam urusan dribel per pertandingan.
Trent Alexander-Arnold
Tren Alexander-Arnold dianggap sebagia bek kanan terbaik di dunia saat ini. Ia telah meroket.
Bek yang lahir dan bertumbuh di Liverpool itu menjadi pemain penting dalam skuat The Reds beberapa musim terakhir. Seorang bek kanan dengan kemampuan menyerang yang luar biasa. Kontribusi Alexander-Arnold untuk lini serang Liverpool juga mengesankan.
Banyak penguasaan bola yang dilakukan oleh Liverpool didapatkan oleh dua bek sayap mereka, Alexander-Arnold dan Andrew Robertson. Untuk Alexander-Arnold, umpan silang dan kreativitas yang diperlihatkannya kerap membuat Liverpool berdetak.
Pemain asal Inggris ini juga memiliki kecenderungan untuk melakukan tendangan bebas yang bagus. Keahlian uniknya membuat banyak pengamat berpendapat ia bisa bermain sebagai seorang gelandang pada suatu saat nanti dalam kariernya.
Setelah memenangi Liga Champions dan Premier League bersama Liverpool, pemain muda ini menjadi favorit dari suporter. Musim ini, bek muda itu telah tampil 45 kali di semua kompetisi, mencetak tiga gol dan memberikan 13 assist.
Ia menjadi yang terbanyak dalam urusan memberikan umpan kunci dan umpan silang per pertandingan di skuat Liverpool. Namun, ia menjadi yang kedua, setelah Virgil van Dijk, dalam urusan melepaskan bola-bola panjang.
Advertisement
Dayot Upamecano
Timnas Prancis saat ini memiliki begitu banyak pilihan untuk posisi bek tengah. Tak heran jika Didier Deschamps akan pusing ketika harus memilih skuatnya.
Satu talenta berbakat di posisi bek tengah adalah Dayot Upamecano. Pemain berusia 21 tahun itu bergabung bersama RB Leipzig dari Red Bull Salzburg pada 2017 dengan harga 10 juta euro. Ia kemudian telah menjadi bek tengah paling diinginkan di dunia karena performanya bersama klub Jerman itu.
Pemain Timnas Prancis U-21 ini telah membuktikan dirinya sebagai seorang bek muda terbaik di Bundesliga, dengan kecerdasannya saat bertanding dn juga kemampuan fisiknya yang merupakan aset vital bagi Julian Nagelsmann.
Ia telah menjadi nama pertama dalam tim ketika dalam keadaan fit. Musim ini, ia telah tampil dalam 36 pertandingan di semua kompetisi, dan memberikan satu assist. Ia mencatatkan 3,4 tekel dan intesep per pertandingan, juga 3 clearance. Ia menjadi yang terbanyak di dalam skuat Leipzig dalam hal rata-rata umpan per pertandingan.
Dengan menyisakan satu tahun dalam kontraknya, bek tengah muda ini sudah dikabarkan menarik minat sejumlah klub top Eropa. Manchester United, Arsenal, Chelsea, dan Bayern Munchen sudah disebut-sebut tertarik untuk merekrutnya.