Sukses


Zlatan Ibrahimovic Ungkap Peran Besar Juventus dalam Kariernya

Jakarta - Penyerang veteran AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, mengaku mentalitasnya sebagai pesepak bola berubah menjadi lebih baik ketika dia bergabung dengan Juventus pada 2004.

Kala itu, Juventus memboyong Ibrahimovic dari Ajax Amsterdam ketika usianya masih belia. Pemain berjulukan Ibracadabra itu menemukan situasi yang berbeda saat masuk skuat I Bianconeri.

"Ketika saya tiba di Juventus pada 2004, saya menemukan mentalitas yang sama sekali berbeda dari mentalitas Malmo atau Amsterdam, tempat saya bermain untuk Ajax," kenang Ibrahimovic, seperti dilansir Sport Week.

"Mereka menghormatimu di sana (Ajax), tetapi di Juve, kau hanya salah satu dari banyak pemain hebat. Saya masih ingat duel antara (Alessandro) Del Piero dan (Lilian) Thuram. Del Piero seorang bintang. Lalu, Thuram menjegalnya dari belakang...bam, dia menjatuhkan Del Piero. Saya pikir, jika dia saja bisa menyentuh Del Piero, maka dia bisa saja membunuh saya, yang bukan siapa-siapa," ucapnya.

Ibrahimovic menceritakan bagaimana jalannya latihan skuat Juventus yang sangat keras setiap hari. Pemain berusia 38 tahun ini juga mengenang pertemuan pertama dengan pelatih legendaris Italia, Fabio Capello, yang saat itu menangani Juventus.

"Yang lebih indah adalah pertemuan pertama dengan Fabio Capello: Dia membaca La Gazzetta, di Swedia, La Gazzetta adalah sepak bola. Pada hari pertama pelatihan, saya memasuki ruang ganti dan mengatakan 'Selamat Pagi Mister'," tuturnya.

"Orang-orang di sana mengatakan kepada saya, mengucapkan salam harus dilakukan seperti itu. Dia masih terus membaca dan mengganti halaman, lalu mengambil kopi. 15-20 menit berlalu dan saya tidak mendengar jawaban," ujar Ibrahimovic mengisahkan.

Saksikan Video Ibrahimovic di Bawah Ini

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Jangan Meminta Hormat

"Lalu dia menutup La Gazzetta dan pergi. Saya berpikir: 'Jika dia memperlakukan saya seperti itu berarti saya harus membuktikan bahwa saya di sini. Di sini, dia membuatku merasa bahwa saya bukan siapa-siapa. Lalu dia berkata kepada saya, 'Jangan meminta hormat, Anda harus mendapatkannya', dan saya mengerti," tutur eks pemain Barcelona ini.

Kenangan lain Ibrahimovic saat di Juventus yakni ketika saluran air di kamar mandi mampat, yang menyebabkan banjir. Dia sempat mengeluh dan merasa seharusnya peristiwa seperti itu tidak klub sebesar I Bianconeri.

"Saya berpikir, 'Ini payah!' Luciano Moggi (CEO Juventus kala itu) ada di luar dan saya berkata kepadanya: 'Tidak normal hal ini terjadi, kami adalah Juventus'," katanya.

"Dia menjawab: 'Ingatlah bahwa kamu di sini bukan untuk merasa baik, kamu di sini untuk menang'. Saya mengingatnya sampai sekarang. Kemenangan adalah segalanya," imbuh mantan pemain Timnas Swedia ini.

Sumber: Sport Week

Disadur dari: Liputan6.com (Windi Wicaksono/Thomas, published 14/7/2020)

 

Video Populer

Foto Populer