Bola.com, Jakarta - Thiago Alcantara memiliki sederet fakta menarik. Selain pernah memiliki kans untuk membela Timnas Brasil dan Italia, gelandang Bayern Munchen ini juga diketahui membuat Mario Balotelli gagal masuk akademi Barcelona meski sampai sekarang berkawan baik.
Saat ini Thiago Alcantara masih berstatus pemain Bayern Munchen dan kontraknya berakhir pada 2021. Namun, dua klub raksasa Eropa, Liverpool dan PSG sudah siap menampungnya.
Baca Juga
Advertisement
Mantan gelandang Timnas Spanyol U-16 ini sangat baik menggalang lini tengah. Ketika masih berseragam Barcelona, ia digadang-gadang bakal menjadi penerus Iniesta karena memiliki kesamaan gaya bermain.
Akan tetapi, pada 14 Juli 2013, ia merampungkan proses transfer ke Bayern Munchen. Selama membela The Bavarian, pemain bernama lengkap Thiago Alcantara do Nascimento itu sukses memberikan tujuh gelar Bundesliga beruntun.
Thiago Alcantara juga berhasil memberikan empat gelar DFB Pokal dan satu trofi Piala Dunia Antarklub 2014 usai mengantar Bayern Munchen menjuarai Liga Champions pada musim perdananya.
Mungkin banyak yang tidak tahu, Thiago Alcantara pernah bersaing ketat dengan Mario Balotelli saat hendak masuk akademi La Masia. Berikut ini Bola.com merangkum 7 fakta menarik Thiago Alcantara.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Anak dari Legenda Timnas Brasil
Thiago Alcantara merupakan anak dari Iomar do Nascimento, atau dikenal dengan nama Mazinho. Ayahnya dulu merupakan anggota skuat Brasil yang memenangi Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat.
Advertisement
Multikultural
Fakta menarik lainnya, Thiago lahir di San Pietro Vernocito, Italia. Namun karier pertamanya didapat di Brasil, tepatnya ketika tergabung di akademi Flamengo.
Pada 2005, saat usianya 14 tahun, ia bergabung dengan Barcelona. Hal itu membuatnya bisa membela Timnas Brasil dan Italia.
Namun demikian, kariernya di level internasional dimulai ketika ia memilih membela Timnas Spanyol U-16. "Saya tumbuh besar di Spanyol," katanya saat ditanya mengenai pilihannya membela La Roja.
Bersaing dengan Mario Balotelli
Mungkin banyak yang belum tahu, bahwa pada 2006 silam, Mario Balotelli dan Thiago Alcantara bersaing demi memperebutkan 'satu kursi' di akademi La Masia.
Kabarnya, tim talent scout La Masia pada akhirnya memilih merekrut Thiago ketimbang Balotelli. Sempat diisukan hubungan kedua pemain memburuk akibat kejadian tersebut, Balotelli membantahnya.
Balotelli dan Thiago bersua kembali saat Italia mengalahkan Spanyol 2-1. Setelah pertandingan, Balotelli menghampiri Thiago yang sedang diwawancara sambil mengatakan, "El mas grande", yang jika dialihbahasakan menjadi "Yang terbaik".
Advertisement
Jebolan La Masia
Sama seperti pemain lainnya di Barcelona, Thiago merupakan jebolan La Masia. Debutnya pertama kali terjadi pada 2008/2009, namun baru menjadi pemain reguler pada 2012/2013, yang ironisnya menjadi musim terakhirnya bersama EL Barca.
Thiago Alcantara satu angkatan dengan Sergio Burquets, Jordi Alba, dan Marc Bartra. Mereka diketahui masih sangat dekat meski sudah tidak satu klub lagi.
Lingkungan Sepak Bola
Selain dari ayahnya, Thiago Alcantara juga kental dengan darah sepak bola. Ia merupakan saudara kandung Rafinha, pemain Barcelona, dan sepupu Rodrigo, striker Valencia.
Advertisement
Gol Perdana
Tak banyak sumbangsih berupa gol yang lahir dari kaki Thiago Alcantara. Namun, gol debutnya justru bersejarah.
Ia mencetak gol pada final Piala Dunia Antarklub 2013 menghadapi klub asal Maroko, Rabat Casablanca. Gol keduanya memastikan kemenangan 2-0 dan penentu gelar juara.
Operan ke Santa Klaus
Mengenai hal ini, ada dua pendapat. Pertama, mereka menilai bahwa Thiago Alcantara salah mengoper karena Santa Klaus yang melintas pada videoboard dikiranya pemain Bayern Munchen. Kedua, Santa Klaus membantu Thiago membuka celah lewat no look pass-nya.
Sumber: Bundesliga
Advertisement