Bola.com, Jakarta - Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan situasi Barcelona kali ini kecuali tragis. Label sebagai klub raksasa tidak membuat tim berjulukan Blaugrana ini kekal dari hasil memalukan.
Untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 85 tahun terakhir, Barcelona kebobolan delapan gol pada satu pertandingan.
Baca Juga
Advertisement
Barcelona dihajar Bayern Munchen 2-8 pada babak perempat final Liga Champions 2019/2020 di Estadio da Luz, Lisbon, Sabtu (15/9/2020). Blaugrana tersingkir secara mengenaskan.
"Ini adalah bencana," kata Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu dinukil dari laman jurnalis Sky Sport, Gianluca di Marzio.
"Kami sudah membuat beberapa keputusan dan kami akan mengumumkannya dalam beberapa hari mendatang," jelas Bartomeu.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sasaran Evaluasi Bartomeu
Di Marzio menganalisis bahwa sasaran evaluasi Bartomeu tertuju pada pelatih Barcelona, Quique Setien. Selain itu, posisi Direktur Olahraga Blaugrana, Eric Abidal, juga terancam.
Setien adalah pria yang bertanggung jawab atas pencapaian buruk Barcelona di musim ini. Sudah gagal menjuarai La Liga, Blaugrana juga harus terdepak dari Liga Champions dengan meninggalkan borok.
Adapun, nama Abidal bisa terseret karena kerap melakukan blunder dalam membeli pemain. Pada tiga tahun terakhir, Barcelona tiga kali memboyong pemain berharga mahal, Ousmane Dembele, Phillipe Coutinho, dan Antoine Griezmann.
Transfer ketiganya total menyedot dana 326 juta euro atau setara dengan Rp6,3 triliun.
Peminjaman Coutinho ke Bayern Munchen pada awal musim 2019/2020 pun berujung musibah bagi Barcelona. Gelandang asal Brasil tersebut turut mencetak dua gol dan satu assist ke gawang mantan timnya itu.
Advertisement