Bola.com, Jakarta - Bursa transfer selalu menghidangkan drama-drama yang menarik untuk diikuti. Seperti yang baru-baru ini terjadi kepada mantan bintang Manchester City, David Silva.
Seperti yang diketahui, gelandang kreatif asal Spanyol tersebut dipastikan meninggalkan Manchester City di tahun 2020 ini. Ia harus segera angkat kaki dari Etihad Stadium setelah 10 tahun lamanya lantaran kontraknya tak diperpanjang.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa pemberitaan mengatakan Silva sudah mencapai kesepakatan secara personal dengan salah satu raksasa Italia, Lazio. Bahkan disebutkan juga kalau tim sudah mengagendakan tes medis untuk merampungkan proses kepindahannya.
Namun di luar dugaan, Silva justru memilih bergabung dengan klub lain yakni Real Sociedad. La Real melakukan pendekatan secara sembunyi-sembunyi yang, jangankan media, pihak Lazio pun tak mengetahui.
Bukan cuma David Silva, pembajakan transfer semacam ini juga pernah melibatkan pemain asal Brasil, Malcom. Bahkan kasus ini masih terhitung cukup baru, di mana dirinya memutuskan bergabung dengan Barcelona pada tahun 2018 lalu.
Masih ada drama pembajakan lain yang mungkin pembaca Bola.com belum ketahui. Kami merangkumnya dari Planet Football. Simak detailnya di bawah ini.
Â
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Paul Gascoigne
Pada akhir era 80-an, Paul Gascoigne dikenal sebagai salah satu pemain paling bertalenta di Inggris. Manchester United pun berencana untuk membawanya ke Old Trafford pada tahun 1988.
Gascoigne sudah berjanji kepada Sir Alex Ferguson bahwa dirinya akan bergabung dengan Manchester United. "Nikmati waktumu, Mr Ferguson. Saya bakalan bergabung dengan Manchester United," kata Ferguson menirukan Gascoigne.
Namun Gascoigne mengingkari janjinya dengan sangat mudah. Beberapa waktu setelahnya, ia memilih pindah ke Tottenham karena diiming-imingi rumah seharga 120 ribu pounds untuk kedua orang tuanya.
Advertisement
John Obi Mikel
Lagi-lagi, Manchester United dikhianati oleh seorang pemain. Pada tahun 2005, John Obi Mikel telah diperkenalkan sebagai salah satu bagian the Red Devils dengan mengenakan seragam merah kebanggaan tim tersebut.
Drama dimulai setelah Chelsea mengklaim bahwa mereka sudah mencapai kesepakatan dengan sang agen. Kasus ini lantas berlanjut sampai ke meja hijau.
Pada akhirnya, Manchester United sepakat membatalkan kesepakatan transfer sehingga Obi Mikel bisa bergabung sepenuhnya dengan Chelsea. Tapi Chelsea harus membayar kompensasi sebesar 12 juta pounds kepada sang rival.
Emmanuel Petit
Petit meninggalkan Prancis untuk berbincang dengan salah satu klub Inggris, Tottenham, di London pada tahun 1997 lalu. Spurs menjamunya dengan sangat baik, bahkan menanggung biaya transport dari hotel menuju klub.
Namun saat berada di taksi, ia justru memilih berbelok ke kediaman pelatih Arsenal, Arsene Wenger. Usai berbincang, Petit sepakat untuk bergabung dengan the Gunners.
"Saat kendaraan datang, dia membawa saya langsung ke rumah Arsene Wenger. Itu kali pertama saya bertemu David Dein dan Tottenham membayar kendaraan itu untuk membantu saya bergabung dengan Arsenal," tutur Petit kepada Daily Mirror pada tahun 2018 lalu.
Advertisement
Alfredo Di Stefano
Alfredo Di Stefano tercatat dalam sejarah sepakbola sebagai legenda yang mempersembahkan lima trofi Piala Champions (sekarang Liga Champions) kepada Real Madrid. Namun tak banyak yang tahu kalau kisah itu bisa berbeda.
Pada tahun 1953, Di Stefano sudah memberikan jawaban 'ya' kepada proposal transfer Barcelona. Bahkan dirinya sudah ikut dalam laga uji coba pra-musim. Namun, ada sedikit kendala yang membuat kepindahannya jadi terhambat.
Real Madrid melihat kesempatan itu dan langsung membuat kesepakatan dengan klub Di Stefano Sebelumnya, Millonarios. Drama sengketa pemain terjadi dan dicapai kesepakatan kalau Di Stefano akan membela Real Madrid dan Barcelona masing-masing dua tahun.
Namun presiden Barcelona pada saat itu sudah terlanjur berang. Ia merobek kontrak Di Stefano dan membiarkannya bergabung secara penuh dengan Real Madrid.
Willian
Pada tahun 2013 lalu, ada momen di mana Tottenham sudah memenangkan perburuan tanda tangan Willian dari Anzhi Makhachkala. Bahkan pemain asal Brasil tersebut sudah merampungkan proses tes medisnya.
Namun semuanya berubah begitu ada campur tangan pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Berbekal kenalan di Rusia, ia mulai melancarkan upaya untuk membajak transfer Willian dari Tottenham.
"Saya tinggal di pusat pelatihan (Tottenham) selama delapan jam. Direktur Tottenham berkata: 'Saya akan melaporkan anda ke FIFA, ini dan itu, fans di Inggris akan mengejek anda, ini dan itu," ucapnya kepada Resenha tahun 2018 lalu.
"Mereka melakukan banyak hal. Saya terjebak selama delapan jam. Kemudian saya pergi dan langsung menuju ke Chelsea untuk bertemu dengan pihak Chelsea untuk menyelesaikan hal-hal detail dan tanda tangan kontrak," pungkasnya.
Sumber asli: Planet Football
Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis, Published 18/8/2020)
Advertisement