Bola.com, Turin - Andrea Pirlo menyadari tak mungkin mendapat kemewahan menikmati masa adaptasi di Juventus. Dia menyadari harus langsung mempersembahkan gelar juara Liga Italia pada musim pertamanya bersama Bianconeri.
Andrea Pirlo ditunjuk menempati kursi pelatih Juventus menggantikan Maurizio Sarri. Karier Sarri hanya bertahan semusim meskipun berhasil mempersembahkan gelar scudetto.
Baca Juga
Paulo Fonseca: Milan Main Aman saat Melawan Juventus, tapi Masih Bisa Rebut Scudetto kok
Milan Vs Juventus 0-0, Locatelli: Mendingan Hasil Imbang Ini daripada Drama Skor 4-4 Melawan Inter
Jelang Debut Hadapi Napoli, Claudio Ranieri Bicarakan Alasan Keterpurukan AS Roma: Skuad Bagus Kok, Masalah Mentalitas?
Advertisement
Namun, di tangan Sarri, Juve gagal total di Liga Champions. Si Nyonya Tua terdepak di babak 16 besar, yang dianggap sebagai hasil yang tidak bisa ditoleransi oleh petinggi Juventus.
Penunjukan Pirlo sebagai pengganti Sarri cukup mengejutkan. Alasannya, Pirlo belum punya pengalaman menangani tim di Serie A. Bahkan, ia baru saja didapuk menjadi pelatih Juventus U-23 sebelum kemudian didaulat menjadi arsitek tim senior.
Meskipun belum berpengalaman, Pirlo tidak bisa meminta keringanan target atau apa pun. Ia langsung mengemban beban besar dan fakta itu sangat disadarinya.
Sepekan menjelang Liga Italia 2020/2021 bergulir, Juventus berhasil menang 5-0 pada laga persahabatan melawan Novara, Minggu (13/9/2020). Pirlo mengaku puas dengan performa anak asuhnya.
"Saya puas. Kami hanya punya dua hari untuk berlatih bersama-sama. Para pemain berkomitmen, dan itu merupakan hal terpenting," kata Andrea Pirlo, seperti dilansir Football Italia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Harapan Wajar
Ekspektasi fans terhadap pelatih Juventus selalu tinggi. Musim ini, salah satu target yang dibebankan tentu saja merengkuh Scudetto untuk kali ke-10 secara beruntun.
Pirlo menilai harapan tinggi suporter dan petinggi klub adalah sesuatu yang wajar di Juventus.
"Saya pelatih Juventus, rasanya normal ketika setiap orang yang datang ke sini harus menang," kata Pirlo.
"Saya tahu harus menang, seperti ketika saya menjadi pemain juga seperti itu dan kini akan sama ketika menjadi pelatih," imbuh legenda Juventus itu.
Sumber: Football Italia
Advertisement