Bola.com, Jakarta - Dalam dunia yang berorientasi pada hasil yang serba cepat saat ini, menjadi pemain sepak bola profesional bukanlah tugas yang mudah. Kinerja mereka di lapangan selalu jadi sorotan, apalagi buat para pemain yang nilai transfernya selangit.
Pemain sepak bola top juga harus menanggung banyak tekanan di luar lapangan. Jika kinerja tak memuaskan, mereka kerap jadi bahan olok-olokan. Era media sosial membuat tindak tanduk para pesepak bola dengan mudah dipantau masyarakat luas di seantero dunia.
Baca Juga
Advertisement
Pesepak bola manusia biasa. Mereka tidak selalu ada di kondisi maksimal. Performa mereka merolot karena berbagai faktor. Mulai gangguan cedera, ketidak cocokan strategi, penempatan posisi yang tak ideal, persoalan keluarga, dan berbagai hal lainnya.
Tak adil menghakimi mereka hanya karena kegagalan sebuah tim berprestasi. Ingat, sepak bola permainan tim. Tengok bagaimana Antoine Griezmann dan Philippe Coutinho yang dianggap bintang gagal di Barcelona.
Tanpa basa-basi lagi, mari kita lihat lima pemain yang punya motivasi tinggi membuktikan kritik ke yang ditujukan ke mereka salah besar musim ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ousmane Dembele
Salah satu pemain termahal Barcelona, Ousmane Dembele, mengalami periode tak mengenakkan. Ia gagal menunjukkan kualitas terbaik karena cedera kambuhan. Padahal Blaugrana sudah merogoh kocek mereka dalam-dalam untuk merekrutnya. Ia diharapkan bisa jadi sosok pengganti Neymar yang sepadan.
Namun, melihat bagaimana Barcelona berada dalam salah satu periode terburuk mereka, sepertinya sekarang adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan pemain berusia 23 tahun itu.
Waktunya di Camp Nou juga dirusak oleh cedera dan ia tak punya banyak waktu lagi untuk membuktikan kapasitas sebagai pemain berbakat. Barcelona akan menendangnya jika kembali gagal membuktikan diri. Ronald Koeman berencana menerapkan sistem 4-2-3-1 dan Dembele pasti memiliki keahlian untuk beradaptasi di skema ini. Musim ini mungkin akhir dari mimpi buruknya.
Â
Advertisement
Paul Pogba
Tak ada yang meragukan bakat alam yang dimiliki Paul Pogba. Ia salah satu gelandang serang terbaik di dunia. Lihat bagaimana ia bermain saat membela Juventus atau Timnas Prancis saat memenangi Piala Dunia 2018.
Hanya saja, kesaktiannya seperti hilang saat bermain buat Manchester United. Kegagalan Setan Merah menjadi yang terbaik tiga musim terakhir selalu dikaitkan dengan performanya yang turun naik di klub.
Pogba tampak seperti pemain yang terlahir kembali setelah kedatangan Bruno Fernandes di Manchester United. Ia terlihat senang tak memikul beban sendirian di lini tengah.
Pogba baru saja pulih setelah terinfeksi virus Corona dan ingin membuktikan bahwa semua orang yang meragukannya salah dan membantu Manchester United menghadapi tantangan memenangi Premier League. Pogba bermain dalam peran yang lebih dalam dari sebelumnya dan menjadi salah satu pemain Setan Merah terbaik di pengujung musim lalu.
Pada akhirnya, Manchester United sangat bergantung padanya. Saatnya membuktikan kualitas dengan raihan trofi.
Â
Aaron Ramsey
Karier Aaron Ramsey terpuruk setelah pindah ke Juventus pada musim panas 2019. Maurizio Sarri tidak memiliki banyak ide tentang cara terbaik menggunakan pemain Wales itu. Dan akhirnya ia menghangatkan bangku cadangan.
Ramsey juga secara luas dikaitkan dengan kepergiannya musim panas ini. Namun, segera setelah Andrea Pirlo datang sebagai pelatih baru, ada perasaan bahwa legenda permainan dan salah satu gelandang terbaik di generasinya akan tahu bagaimana mengekstrak kualitas Ramsey.
Dan jika ada keraguan tentang itu, Aaron Ramsey membuat sebagian besar dari mereka tertidur tadi malam dengan penampilan luar biasa melawan Sampdoria di laga pembuka Serie A. Dia dengan mudah menjadi pemain terbaik di lapangan dan dia tampaknya akan menjalani musim yang luar biasa di Turin di bawah asuhan Andrea Pirlo.
Advertisement
Eden Hazard
Eden Hazard mewujudkan impiannya pindah ke Real Madrid dari Chelsea musim panas lalu, tetapi itu sama sekali bukan musim debut impian bagi sang pemain Belgia. Dia banyak absen karena gangguan cedera.
Sangat aneh menyaksikan Eden Hazard jadi pemain cadangan setelah melihatnya jadi salah satu pemain depan paling mematikan bersama Chelsea di pentas Premier League dalam beberapa musim terakhir.
Kualitas Eden Hazard tidak diragukan lagi. Dia adalah salah satu pemain menyerang terbaik di generasinya dan hanya masalah waktu sebelum semua kehebatannya akan muncul di Los Blancos.
Gareth Bale
Gareth Bale lebih menghabiskan waktu di lapangan golf daripada beraksi di lapangan hijau semusim terakhir di Real Madrid. Setelah berselisih dengan petinggi klub dan pelatih, Zinedine Zidane, Bale harus menerima kenyataan pahit jadi pemain spesialis cadangan. Motivasinya bermain hancur.
Namun, Tottenham Hotspur datan menawarkan Gareth Bale untuk menyelamatkan kariernya. Sekarang ia kembali ke London Utara, bermain di klub yang kali pertama kali membuatnya tenar.
Gareth Bale memiliki karier yang cemerlang tetapi kerap kurang dihargai. Ia kerap disebandingkan dengan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Statistik menunjukkan kalau ia satu-satunya pemain yang bisa mendekati keduanya.
Sekarang dia kembali ke Spurs dan itu adalah tempat yang mencintainya. Dia tidak mengalami banyak hal akhir-akhir ini dan kami akrab dengan cerita-cerita tentang bagaimana pemain Wales itu tidak lagi mencintai para pendukung dan gagal mengintegrasikan dirinya ke ruang ganti di Real Madrid.
Sementara pada usia 31 tahun, mungkin sulit untuk mengejar mimpi Ballon d'Or, Gareth Bale masih memiliki beberapa tahun tersisa untuk mencapai momen terbaik. Ia termotivasi besar mempersembahkan banyak trofi bersama Spurs.
Sumber: Sportskeeda
Advertisement