Bola.com, Jakarta - Bayern Munchen berhasil meraih gelar juara Piala Super Eropa 2020 setelah berhasil menang 2-1 atas Sevilla di Puskas Arema, Budapest, Jumat (25/9/2020) dini hari WIB. Perjalanan panjang telah dilalui Tim Bavaria untuk bisa meraih titel tersebut, dimulai dari fase grup Liga Champions 2019/2020.
Bayern Munchen menjadi juara Piala Super Eropa 2020 dengan susah payah. Sevilla yang menjadi lawan tidak begitu saja mau menjadi bulan-bulanan tim asuhan Hansi Flick. Klub Spanyol itu sempat membuat Bayern Munchen deg-degan karena membuka keunggulan lebih dulu.
Baca Juga
Bursa Top Scorer BRI Liga 1 2024 / 2025: Gustavo Almeida Terdepan, Andalan Timnas Indonesia Siap Kasih Kejutan
Keren! Gelandang Timnas Indonesia Thom Haye Masuk Team of The Week Pekan ke-17 Liga Belanda
Pemain Termuda dalam Sejarah Timnas Indonesia Bersyukur Dipoles Pelatih Striker Bawaan Shin Tae-yong: Pengetahuan, Pembelajaran, Pengalaman
Advertisement
Namun, Bayern Munchen tidak menyerah. Meski harus membawa pertandingan menjadi lebih panjang dengan durasi 120 menit, Manuel Neuer dkk. berhasil meraih trofi juara pada awal musim ini.
Tentunya keberhasilan klub Jerman itu tidak lepas dari keberhasilan mereka mengarungi kompetisi Eropa pada musim lalu. Ya Bayern Munchen mampu melewati hadangan-hadangan, bahkan sempat harus beristirahat karena pandemi COVID-19, untuk akhirnya bisa menjadi juara Liga Champions yang mengantar mereka ke panggung Piala Super Eropa 2020.
Bagaimana perjalanan panjang Bayern Munchen hingga meraih dua trofi bergengsi Eropa itu? Simak ulasannya.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Perkasa dan Mendominasi di Fase Grup Liga Champions
Sebagai juara Bundesliga 2018/2019, Bayern Munchen melangkah ke Liga Champions 2019/2020 dengan percaya diri. Tergabung dalam Grup B bersama Tottenham Hotspur, Olympiakos, dan Red Star Belgrade.
Bayern Munchen mampu mendominasi grup tersebut dengan menyapu bersih semua pertandingan dengan kemenangan. Bahkan selisih poin mereka, yang mengoleksi 18 poin, dengan Tottenham yang menjadi runner-up mencapai 8 poin.
Kepercayaan diri membumbung ketika Bayern memulai kiprah mereka di kompetisi terbaik Eropa itu dengan menjadi tuan rumah terlebih dulu. Robert Lewandowski dkk. berhasil meraih kemenangan telak 3-0 atas Red Star Belgrade dalam laga tersebut.
Performa luar biasa diperlihatkan Bayern Munchen dalam dua laga tandang dalam dua matchday berikutnya. Bayern menang telak 7-2 di kandang Tottenham dan 3-2 di kandang Olympiakos, yang berlanjut dengan kemenanga 2-0 atas tim asal Yunani itu di matchday keempat yang digelar di Munchen.
Bertandang ke markas Red Star Belgrade di matchday kelima, Bayern masih menggila. Empat gol Lewandowski membantu Bayern menang telak 6-0 dalam pertandingan ini, sebelum menutup fase grup dengan kemenanga 3-1 atas Tottenham Hotspur di Allianz Arena.
Dalam enam pertandingan tersebut, Robert Lewandowski berhasil mencetak gol dalam lima pertandingan pertama. Tidak main-main jumlah gol yang dicetak Lewandowski di fase grup mencapai 10 gol, di mana hanya satu di antaranya yang dicetak dari titik putih.
Advertisement
Makin Dominan, Barcelona pun Dihabisi
Melangkah ke babak 16 besar Liga Champions sebagai juara Grup B, Bayern Munchen kemudian bertemu Chelsea yang ditentukan lewat pengundian. Chelsea yang merupakan runner-up Grup H, menjadi bulan-bulanan tim asuhan Hansi Flick ini.
Memainkan leg pertama di Stamford Bridge, Chelsea dibuat tak berdaya. Dua gol Serge Gnabry dan tambahan satu gol Lewandowski membuat Chelsea merana di kandangnya sendiri.
Tampil luar biasa di kandang lawan, tentu membuat Bayern sudah diprediksi melangkah ke perempat final sejak hasil luar biasa di Stamford Bridge. Seakan tidak peduli dengan keunggulan 3 gol dari leg pertama, Bayern Munchen menghabisi Chelsea dengan skor 4-1 di Allianz Arena dan melangkah ke perempat final dengan agregat 7-1.
Perjalanan Bayern Munchen di Liga Champions setelah itu terhenti lantaran dunia diserang pandemi COVID-19. Namun, setelah UEFA memastikan laga dilanjutkan, Bayern Munchen seakan tidak terpengaruh oleh cukup lamanya kompetisi terhenti.
Bayern Munchen diundi bertemu Barcelona di perempat final. Laga ini pun menjadi sorotan sebagai bigmatch di fase delapan besar Liga Champions. Mengingat perlunya pemangkasan waktu kompetisi karena sempat terhenti oleh pandemi COVID-19, UEFA hanya menggelar satu leg laga yang digelar di tempat netral mulai perempat final.
Bayern Munchen menghadapi Barcelona di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal. Pertandingan yang diharapkan bakal menarik dan saling menyerang seakan menjadi berat sebelah. Bayern Munchen begitu superior menghadapi Lionel Messi dkk.
Barcelona ditekuk dengan mudah oleh Bayern Munchen yang menang telak dengan skor 8-2. Enam pemain Bayern Munchen menjebol gawang Barcelona, mulai dari dua gol yang dicetak Thomas Muller, kemudian masing-masing satu gol dicetak Ivan Perisic, Serge Gnabry, Joshua Kimmich, dan Lewandowski.
Tidak ketinggalan mantan pemain Barcelona, Philippe Coutinho, membuktikan kelasnya bersama Bayern Munchen dengan mencetak dua gol ke gawang tim yang telah membuangnya itu.
Pada semifinal Liga Champions, Bayern Munchen dengan mudah menang 3-0 atas wakil Prancis, Olympique Lyon. Dua gol Gnabry dan satu gol Lewandowski mengantar Bayern ke final dan lagi-lagi harus menghadapi klub asal Prancis, Paris Saint-Germain.
Dalam pertandingan final Liga Champions itu, kedua tim memperlihatkan permainan yang sangat baik. Kedua tim saling menyerang dan menghindari kebobolan. Gol Kingsley Coman pada menit ke-59 menjadi satu-satunya pembeda dalam laga ini yang mengantar Bayern Munchen meraih gelar juara Liga Champions 2019/2020.
Piala Super Eropa, Arena Pertempuran 2 Juara Benua Biru
Gelar juara Liga Champions memang menjadi puncak kebahagiaan dari semua pemain sepak bola di Eropa. Namun, tidak sampai di situ, Bayern Munchen juga dinanti satu trofi yang lebih besar lagi saat memulai musim ini. Sebagai juara Liga Champions, Bayern Munchen harus menghadapi juara Liga Europa, yang musim lalu trofinya dimiliki oleh Sevilla.
Kedua tim memiliki catatan yang bagus di kompetisi Eropa yang mereka juarai masing-masing. Bayern Munchen melangkah ke Piala Super Eropa 2020 setelah meraih trofi keenam Liga Champions dalam sejarah mereka.
Begitu pun dengan Sevilla yang baru memenangkan gelar keenam Liga Europa mereka sepanjang sejarah. Bahkan gelar juara itu membuat tim asal Spanyol itu menjadi tim dengan juara terbanyak di kompetisi tersebut.
Satu catatan menarik lainnya, Bayern Munchen dan Sevilla datang ke pertandingan ini dengan sama-sama baru satu kali meraih gelar juara Piala Super Eropa. Sevilla memenanginya pada 2006, sementara Bayern Munchen pada 2013.
Pertarungan di lapangan hijau pun begitu sengit. Sevilla berhasil unggul lebih dulu pada menit ke-13 lewat gol penalti Lucas Ocampos. Namun, Bayern Munchen mampu menyamakan kedudukan melalui gol Leon Goretzka pada menit ke-34. Kedudukan imbang 1-1 bertahan hingga waktu normal pertandingan 90 menit berakhir.
Penentua kemenangan datang dari bangku cadangan Bayern Munchen. Javi Martinez yang masuk pada babak extra time pertama berhasil menjebol gawang Sevilla pada menit ke-104. Gol tersebut menjadi gol terakhir yang tercipta dalam pertandingan tersebut dan Bayern Munchen berhak atas gelar juara Piala Super Eropa 2020.
Advertisement