Bola.com, Roma - AS Roma mengonfirmasi kerugian mencapai 204 juta euro atau Rp3,8 triliun. Angka itu tertinggi kedua dalam sejarah sepak bola Italia setelah Inter Milan yang merugi 207 juta euro pada 2006-2007.
Pernyataan tersebut dirilis orotitas keuangan dan saham pemerintah Italia, Consob Italia, Rabu (7/10/2020). Perhitungannya ialah hingga 30 Juni 2020.
Baca Juga
Advertisement
Consob juga menunjukkan, AS Roma memiliki utang 242,5 juta euro atau meningkat 115 juta dibandingkan dengan 30 Juni 2019.
Segera setelah periode itu, AS Roma dijual ke Dan Friedkin dan The Friedkin Group dan mengakhiri delapan tahun kekuasaan James Pallotta.
Menurut La Gazzetta dello Sport, kerugian 204 juta euro adalah neraca terburuk kedua untuk klub Italia. Sementara, rekor terburuk AS Roma sebelumnya adalah merugi 115 juta euro pada 2002-03.
Klub-klub Italia lainnya yang mencatatkan kerugian tertinggi adalah Inter dan Milan, lalu Lazio yang merugi 122 juta euro pada 2002-03.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kehilangan Pemasukan
Menurut laporan keuangan yang dirilis oleh klub, kerugian itu berasal dari kegagalan untuk lolos ke Liga Champions dan pandemi virus corona.
AS Roma kehilangan pemasukan dari tiket dan merchandise karena pandemi COVID-19 memaksa kompetisi dihentikan. Kondisi juga tidak akan langsung membaik meski kompetisi akan dilanjutkan lagi. Pasalnya, liga tetap digelar tanpa penonton.
Upaya AS Roma mencari investor berhasil. Setelah negosiasi sejak akhir 2019, akhirnya Dan Friedkin membeli mayoritas saham Giallorossi dari James Pallotta.
Sumber: Football Italia
Advertisement