Bola.com, Jakarta - Mantan kiper Real Madrid dan Timnas Spanyol, Iker Casillas, mengungkapkan pandangannya mengenai sosok Jose Mourinho, pelatih asal Portugal yang pernah menangani Los Blancos. Casillas menyebut Mourinho sebagai sosok pertama yang langsung menghubungi setelah dirinya mengalami serangan jantung pada 2019 lalu.
Iker Casillas pernah mendapatkan serangan jantung ketika tengah berlatih bersama Porto pada 2019. Ia kemudian dirawat di rumah sakit selama lima hari.
Baca Juga
Advertisement
Namun, siapa sangka orang pertama yang menghubungi kiper yang membawa Spanyol menjadi juara Piala Dunia 2010 itu adalah Jose Mourinho. Padahal ketika bekerja sama di Real Madrid, hubungan keduanya diketahui tidak harmonis.
Bahkan Mourinho merupakan sosok pelatih yang membuat Casillas harus meninggalkan Real Madrid dan melanjutkan kariernya di Porto pada 2015.
Kenyataannya, Mourinho ternyata sangat peduli terhadap Casillas. Sang penjaga gawang mengungkapkan bahwa manajer yang pernah mendapatkan julukan The Special One itu merupakan orang pertama yang menghubunginya ketika mendapatkan musibah.
"Banyak yang tidak mengetahuinya, tapi Jose Mourinho adalah satu di antara yang pertama menelepon saya saat itu," ujar Casillas kepada ESPN.
"Ia menelepon saya untuk mengetahui bagaimana kondisi saya saat itu," lanjut Casillas mengenai kepedulian Jose Mourinho.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Momen Emosional
Iker Casillas terlihat memeluk Jose Mourinho di kongres FIFA baru-baru ini. Ia mengakui bahwa itu merupakan momen emosional bagi dirinya. Ia seakan teringat kembali bagaimana momen mengerikan ketika mendapatkan serangan jantung.
"Saya melihat orang-orang yang sudah lama tidak saya lihat, itu membuat Anda menghargai hal-hal kecil dalam hidup," ujar Casillas.
'Anda hidup dari hari ke hari, Anda berhenti hanya pada saat berada di dunia kecil Anda sendiri. Saya sangat beruntung, orang lain tidak mengalaminya."
"Saya merasa bahwa saya pasti akan mati hari itu, dan keadaan memaksa saya untuk mempertimbangkan kembali segalanya. Saya orang yang memiliki hak istimewa. Jika saya bisa terus bermain sepak bola, saya akan melakukannya."
Sumber: Daily Mail
Disadur dari: Bola.net (Aga Deta, published 11/10/2020)
Advertisement