Bola.com, Jakarta - Manchester United tampil mengejutkan ketika meraih kemenangan 2-1 atas Paris Saint-Germain, di Parc Des Princes, pada Mtachday 1 Grup H Liga Champions 2020/2021, Rabu (21/10/2020) dini hari WIB. Marcus Rashford menjadi pahlawan dalam laga kali ini berkat gol penentu, tiga menit jelang selesai waktu normal.
Laga tersebut berjalan seru setelah kedua tim saling berjibaku menembus level pertahanan yang sama kuat. Area tengah menjadi sistem yang paling sibuk, setidaknya kala mengreasi dan mencegah serangan.
Baca Juga
Manchester City Terpuruk dan Terseok-seok, Mohamed Salah: Mereka Tetap The Citizen, Pemainnya Hebat-hebat
TC Timnas Indonesia di Bali untuk Piala AFF 2024 Diundur Setelah Pilkada, Dimulai 28 November 2024
Media Vietnam Sebut 3 Pemain Diaspora Bisa Jadi Kekuatan Utama Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
Advertisement
Pada akhirnya, Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, layak mendapat pujian. Beberapa strategi anyar menjadi sengatan mematikan bagi PSK. Yuk, kita simak beberapa kejeniusan sang arsitek Setan Merah.
Â
Video Manchester United
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kuasai Lini Tengah
Sepanjang pertandingan lini tengah PSG tidak banyak mengancam pertahanan Manchester United. Hal tersebut karena kokohnya lini tengah Setan Merah. Dalam laga ini, Ole menurunkan Scott McTominay, Fred, serta Bruno Fernandes dan berani mencadangkan Paul Pogba serta Donny van de Beek.
Keputusan tersebut ternyata sangat berhasil. Lini tengah PSG yang diisi Idrissa Gueye, Danilo Pereira, dan Ander Herrera kalah bersaing dalam perebutan bola di lini tengah. Sementara itu, di kubu Manchester United, Bruno Fernandes bermain baik di lini tengah dengan menyumbang satu gol serta beberapa kali membuat umpan matang bagi Rashford dan Martial.
Fred juga sangat sibuk di lini tengah dengan membuat lima tekel, tiga intersep, satu sapuan. McTominay bermain apik dengan empat sapuan, tiga tekel, satu intersep, dan dua operan kunci.
Â
Advertisement
Formasi Baru Lini Belakang
Manchester United merespons kekalahan 1-6 dari Tottenham Hotspur di Old Traffod dengan sangat baik. Ole berhasil membongkar pasang lini pertahanan di pertandingan melawan PSG.
Bermain dengan tiga bek membuat Setan Merah lebih stabil ketika diserang lawan. Seluruh bek Manchester United, yakni Victor Lindelof, Luke Shaw, Axel Tuanzebe, Aaron Wan-Bissaka, dan pemain baru Alex Telles tampil sangat mengesankan.
Khusus Tuanzebe, Ole layak mendapat apresiasi karena berani memainkan bek muda di partai besar melawan PSG. Menggantikan posisi Harry Maguaire yang absen karena cedera, pemain berusia 22 tahun itu solid. Bahkan bintang PSG sekelas Neymar dan Kylian Mbappe dibuat pusing.
Â
David de Gea yang Menawan
Permainan tidak konsisten De Gea pada awal musim membuatnya banyak mendapat kritikan tajam. Beberapa pihak menilai, kiper muda Dean Henderson dapat melakoni debut di pentas Liga Champions.
Namun, Ole bergeming alias tetap menjadikan De Gea sebagai starter. Kiper asal Spanyol itu menjawab keraguan publik dengan bermain heroik.
De Gea sanggup membuat lima penyelamatan penting bagi Manchester United. Sepakan Angel Di Maria dan Layvin Kurzawa [ada awal babak pertama bisa saja menjadi gol mudah bagi tuan rumah andai De Gea gagal membuat penyelamatan hebat.
Â
Advertisement
Ban Kapten untuk Bruno Fernandes
Ketiadaan Harry Maguire membuat Ole memutuskan Bruno Fernandes sebagai kapten Manchester United. Sang manajer sudah menunjuk Bruno sebagai kapten sejak keduanya menghadiri konferensi pers, satu hari sebelum pertandingan.
Kepercayaan tersebut tak disia-siakan sang pemain. Kontribusi sepanjang pertandingan dan ketika PSG berhasil menyamakan kedudukan patut diacungi jempol. Gelandang asal Portugal itu sukses memimpin seluruh skuat dan memberikan contoh sebagai pemenang di dalam lapangan.
Â
Debut Aaron Wan-Bissaka di Liga Champions
Bek kanan Manchester United, Aaron Wan-Bissaka, tampil bagus menjaga sisi kanan pertahanan Setan Merah. Berbekal kemampuan melakukan tekel bersih, para penyerang PSG dibuat frustrasi oleh bek asal Inggris tersebut. Ole sangat percaya dengan pemain berusia 22 tahun itu setelah tampil di tiga laga awal Liga Inggris musim ini.
Catatan statistik Wan-Bissaka ketika melawan PSG membuat enam tekel, dua sapuan, dan dua intersep layak diberi pujian. Dia juga sering menggagalkan peluang dari kaki Mbappe dan Kurzawa [ada sisi kanan permainan. Memang dalam urusan membantu penyerangan Wan-Bissaka tidak banyak berkontribusi, tapi ketika bertahan sulit bagi pemain lawan dapat menghindari tekel-tekel akuratnya. (Reinaldo Ortensio)
Sumber: Sportskeeda
Advertisement