Sukses


8 Pemain yang Secara Aneh Bisa Masuk Nomine Ballon d'Or

Bola.com, Jakarta - Ballon d'Or penghargaan prestisius bagi pesepak bola seantero dunia. Sebuah kebanggaan jika bisa masuk nomine penghargaan satu ini.

Ballon d'Or dielu-elukan sebagai penghargaan individu paling bergengsi dalam sejarah sepak bola di dunia. Beberapa pemain ikonik mendapatkan penghargaan tersebut selama bertahun-tahun.

Untuk pertama kalinya dalam hampir satu abad, tidak akan ada pemenang Ballon d'Or di akhir tahun kalender akibat pandemi virus corona.

Meskipun demikian, Ballon d'Or tetap menjadi penghargaan yang paling didambakan untuk pesepak bola.

Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo memenangkan penghargaan tersebut sebanyak 11 kali di antara mereka di era modern. Messo membuat sejarah pada 2019 dengan menjadi pemain pertama yang memenangkannya enam kali, saat ia mengalahkan Ronaldo dan bek Liverpool, Virgil van Dijk untuk mendapatkan trofi yang luar biasa.

Hingga akhir 1990-an, Ballon d'Or disebut sebagai penghargaan Pemain Terbaik Eropa Tahun Ini. Secara eksklusif piala diberikan kepada para pemain dari benua tersebut, seperti namanya. Namun, itu dibuat global pada tahun 2007 dan terus seperti itu sejak saat itu.

Meski Messi dan Ronaldo telah berada di puncak permainan mereka selama lebih dari satu dekade dan mengumpulkan ribuan suara.

Sepanjang penyelenggaraannya Ballon d'Or kerap memunculkan barisan nomine tak terduga. Sejumlah pemain tak disangka-sangka bisa masuk barisan elite pesepak bola terbaik. Siapa-siapa saja mereka?

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 9 halaman

Mario Balotelli (2012)

Mario Balotelli salah satu pemain berbakat. Namun, kariernya selalu dipenuhi kontroversi. Ia terlalu sering pindah klub karena ulahnya yang bikin geleng-gelang kepala. 

Ia menjadi nomine Ballon d'Or edisi 2012 usai penampilan menawan di Piala Eropa tahun itu. Ia mencetak dua gol ke gawang Jerman di fase semifinal.

Dengan pencapaian itu Balottelli dinilai belum pantas masuk jajaran nomine Ballon d'Or. Italia tak lantas menjadi juara Euro, setelah dikalahkan secara memalukan 0-4 melawan Spanyol di laga final.

 

3 dari 9 halaman

Nani (2011)

Nani memperoleh 0,22 persen suara dalam voting Ballon d'Or. Penyerang sayap asal Portugal itu masuk nomine setelah menjalani musim terbaiknya di Manchester United. 

Ia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Tahun Ini di United, pencapaian yang sejatinya biasa-biasa saja. Setelah musim tersebut, kinerja Nani angin-anginan di Tim Setan Merah sebelumnya angkat kaki dari Old Trafford di masa pengujung kepemimpinan Sir Alex Ferguson.

4 dari 9 halaman

Emmanuel Adebayor (2008)

Adebayor mencetak 30 gol di semua kompetisi untuk Arsenal pada 2007-2008 yang membuat namanya dinominasikan dalam penghargaan Ballon d'Or. Namun, setelah itu ia tak pernah bisa mempertontonkan ketajaman yang konsisten. Kariernya di The Gunners terhitung pendek.

 

5 dari 9 halaman

Frederic Kanoute (2007)

Striker satu ini mencuri perhatian di Liga Inggris musim 2006-2007, tapi jelas tak mungkin menyaingi nomine lain macam Samuel Eto'o, Fernando Torres, dan David Villa yang tahun itu juga unjuk produktivitas menawan. Kanoute jelas belum pantas masuk nominasi Ballon d'Or. 

6 dari 9 halaman

Jens Lehmann (2006)

Tidak boleh dilupakan bahwa musim 2005-2006 kinerja Lehmann amat luar biasa. Kiper Arsenal itu mencetak rekor Liga Champions 853 menit tanpa gol dan merebut posisi Oliver Kahn sebagai kiper nomor satu Timnas Jerman di Piala Dunia 2006.

Tapi pencapaian itu terasa sia-sia. Orang akan selalu mengingat blunder Lehmann pada laga final Liga Champions melawan Barcelona. Ia dikeluarkan dari lapangan setelah bermain 18 menit. Arsenal kalah 1-2 secara menyakitkan

7 dari 9 halaman

Luis Garcia (2005)

Ia masuk nomine Ballon d'Or berdasarkan kepahlawanannya di Liga Champions untuk Liverpool, di mana ia mencetak gol kemenangan melawan Juventus dan Chelsea. The Reds memenangi turnamen setelah mengalahkan AC Milan lewat drama adu penalti setelah melakukan comeback luar biasa.

Tapi setelah memesona pada musim itu, karier Garcia mentok. Ia meninggalkan Anfield dua tahun kemudian dan tak pernah lagi kedengaran namanya di level persaingan elite.

8 dari 9 halaman

Milan Baros (2004)

Baros hanya mencetak dua gol untuk Liverpool sepanjang musim 2003-2004 tetapi memenangkan penghargaan Sepatu Emas di Piala Eropa 2004 dengan koleksi lima gol. Selain pencapaian di Euro, kiprah Baros tak pernah lagi memesona.

Kontribusinya pun tak besar saat Liverpool menjadi jawara Liga Champions 2005.

9 dari 9 halaman

Papa Bouba Diop (2002)

David Beckham, Iker Casillas, Ryan Giggs, Paolo Maldini, Francesco Totti, David Trezeguet, dan Christian Vieri termasuk di antara deretan nomine penghargaan Ballon d'Or 2002, namun tak mendapat suara saat voting. Mereka kalah dibanding Papa Bouba Diop yang dapat dua suara.

Ia masuk nomine setelah mengantar Senegal ke perempat final Piala Dunia 2002. Di sisi lain kiprahnya di Fulham cenderung biasa-biasa saja.

Sumber: Planet Football

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer