Bola.com, Jakarta - Manchester United menelan kekalahan dalam kunjungannya ke markas Istanbul Basaksehir di matchday ketiga Liga Champions, Kamis (5/11/2020) dini hari WIB. Mantan gelandang Manchester United, Paul Scholes, melontarkan kritik tajam terhadap buruknya pertahanan The Red Devils dalam laga tersebut.
Manchester United yang datang ke Turki dalam pertandingan ketiga Grup H Liga Champions ini takluk 1-2 dari Istanbul Basaksehir. Dua gol tim tuan rumah tercipta pada babak pertama lewat Demba Ba dan Edin Visca.
Baca Juga
Advertisement
The Red Devils hanya mampu memperkecil selisih lewat tandukan Anthony Martial pada penghujung babak pertama. Hingga laga usai, tidak ada tambahan gol yang membuat Manchester United harus pulang dengan tangan hampa dari Turki.
Pertahanan Manchester United pun menjadi sorotan tajam dalam pertandingan tersebut. Tim tuan rumah bisa dua kali menjebol gawang tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer itu karena koordinasi yang buruk di lini pertahanan.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pertahanan Buruk Manchester United
Setelah pertandingan, Paul Scholes mengkritik keras barisan pertahanan Setan Merah. Menurutnya, pemain belakang Manchester United bermain seperti tim usia kanak-kanak.
"Ini seperti permainan sepak bola di bawah usia 10 tahun. Anda bisa mengerti jika momen itu terjadi pada menit-menit terakhir, tapi ini terjadi pada 10 menit awal. Ini memalukan," kata Scholes kepada BT Sport.
“Para pemain bertahan harus lebih baik, permainan ke depan juga bisa lebih baik. Secara defensif, mereka harus bertanggung jawab. Anda harus bertahan satu lawan satu di Manchester United dan mereka tampaknya tidak mampu melakukannya."
Advertisement
Performa Martial
Bukan hanya pertahanan yang menjadi sasaran kritik Scholes. Mantan gelandang Manchester United itu juga mengkritik penampilan Anthony Martial.
"Pergerakan dari penyerang tengah hampir tidak ada. Anthony Martial, berapa kali saya melihat ketika seorang gelandang menguasai bola, dia hanya berdiri di antara dua bek tengah dan tidak melakukan apa-apa," imbuh Scholes.
"Saya adalah penggemar berat Martial, tapi sering kali saya melihat dia cuma berjalan. Dia harus menyadari sebagai penyerang tengah, sesekali Anda harus bergerak jika ingin mencetak gol. Anda tidak bisa hanya berjalan di depan dua bek tengah tanpa melakukan apa pun," tegasnya.
Sumber: talkSPORT, Manchester Evening News
Disadur dari: Bola.net (Aga Deta, published 5/11/2020)