Bola.com, Jakarta - Mantan bek Juventus, Dani Alves membuat pertanyaan mengejutkan. Ia menyebut musim yang dihabiskannya di Turin adalah yang terburuk dalam kariernya.
"Semua pemain yang meninggalkan Barcelona menyesalinya, seratus persen. Tapi apakah Anda menerimanya atau Anda menjadi pahit sepanjang hidup Anda," katanya kepada RAC1, dikutip dari Football Italia, Jumat (6/11/2020).
Baca Juga
Ole Romeny OTW Jadi WNI, Eks Striker Timnas Indonesia Bilang: Kita Memang Butuh Penyerang di Kotak Penalti
Digebuk 0-4, Timnas Indonesia Memang Kalah Kelas: Pelatih Jepang seperti Tinggal Pencet Remote Kontrol dari Jarak Jauh
Ranking Timnas Indonesia di FIFA Tak Turun Setelah Dihajar Jepang, tapi Dilewati Malaysia Lagi
Advertisement
Bek sayap asal Brasil ini bergabung dengan Si Nyonya Tua dari Barcelona dengan bebas agen pada musim panas 2016. Kala itu, Juventus hampir memenangkan treble saat mereka menang di Serie A dan Coppa Italia. Namun, mereka kalah di final Liga Champions dari Real Madrid.
“Tahun yang saya habiskan di Juventus adalah yang terburuk dalam karier saya. Saya ingin seperti itu di Barcelona dan ternyata tidak. Saya harus menemukan kembali diri saya dan berjuang keras," katanya.
Dani Alves meninggalkan Juventus setelah satu musim lalu bergabung dengan PSG.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gagal Move-on dari Barcelona
Ternyata, penyebab Dani Alves tak nyaman di Juventus adalah gagal move on dari Barcelona. Walau sakit hati, Alves tak bisa menyembunyikan cintanya pada Barcelona.
“Saya akan tetap di Barcelona sepanjang hidup saya, tapi itu tidak adil bagi saya karena mereka ingin mengusir saya. Jika mereka memperlakukan saya sebagaimana mestinya, saya akan tetap di Barcelona," katanya.
“Saya menolak banyak uang dari Real Madrid demi Barcelona. Suka atau tidak, Madrid adalah klub yang hebat. Saya tidak ingin dipecat. Saya ingin bisa pergi ketika saya mau, tapi saya tahu mereka mengusir saya keluar dari klub."
Sumber: Football Italia
Advertisement