Bola.com, Jakarta - Jurgen Klopp dan Pep Guardiola tak terbantahkan menjadi dua manajer terbaik di Liga Inggris beberapa tahun terakhir. Keduanya membawa Liverpool dan Manchester City selalu terlibat sengit dalam persaingan juara liga.
Guardiola mengantar Manchester City merengkuh gelar Premier League musim 2017/2018 dan 2018/2019. Musim berikutnya giliran Liverpool yang berjaya di bawah arahan Klopp, bahkan juara dengan dominan karena unggul 18 poin atas The Reds di posisi kedua.
Advertisement
Klopp dan Guardiola jelas sosok pelatih yang memiliki karakter yang berbeda. Klopp dikenal berkarakter sepakbola heavy metal.
Di sisi lain, Pep Guardiola punya pendekatan berbeda. Pelatih asal Spanyol itu dilabeli lekat dengan gaya seperti orkestra yang mengontrol.
Bagaimana perbedaan Jurgen Klopp dan Pep Guardiola di mata pemain yang pernah ditanganinya. Lima pemain bintang ini pernah merasakan racikan kedua pelatih, baik saat Klopp masih di Borussia Dortmund dan Guardiola menangani Bayern Munchen maupun Barcelona.
Berikut ini komentar mereka, seperti dilansir Planet Football, Senin (9/11/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mario Gotze
Bersama Guardiola
Jumlah pertandingan: 114
Gol: 36
Trofi: 7
"Pep Guardiola secara teknik adalah salah satu pelatih terbaik. Bermain di bawahnya memperkaya diri," kata Gotze kepada DANZ pada 2018.
"Tapi, saya merasa dia hanya memikirkan apa yang di lapangan dan meninggalkan orang-orangnya. Empatinya kurang besar. Pelatih kelas dunia butuh empati, setiap atlet juga manusia, dan Anda harus mengombinasikan keduanya," imbuh Gotze.
Bersama Klopp
Jumlah pertandingan: 116
Gol: 31
Trofi: 3
"Tak mudah bagi saya (bekerja di bawah Pep), karena saya datang dari Klopp, yang seperti bapak sepak bola. Klopp tertarik membawa saya ke Liverpool. Saya juga tertarik bekerja bersamanya lagi. Dia pelatih kelas dunia dan itulah mengapa dia selalu menjadi opsi," kata Gotze.
"Saya masih berhubungan dengan Jurgen, tentu saja. Dia mengajari saya segalanya tentang sepak bola profesional. Saat itu, saya masih berusia 17 tahun dan datang dari tim muda. Dia mengajari saya segalanya. Dia membiarkan saya bermain," imbuh dia.
Advertisement
2. Robert Lewandowski
Bersama Guardiola
Jumlah pertandingan: 100
Gol: 67
Trofi: 3
"Menurut pendapat saya Pep Guardiola membuat hampir semua pemain menjadi lebih baik, jadi setiap orang merasa beruntung dilatihnya," kata Lewandowski kepada Bild.
"Saya tahu Pep bisa mengembangkan tim di Inggris. Saya rasa dia tahu apa yang terjadi di sana dan dia juga yang dibutuhkan supaya tim itu bermain lebih baik," imbuh dia, kepada The Sun pada 2016.
"Pep memikirkan sepak bola 24 jam sehari. Obsesi? Itu benar. Dia memikirkan setiap detail dan dia selalu menuntut 100 persen saat latihan maupun pertandingan."
Bersama Klopp
Jumlah pertandingan: 187
Gol: 103
Trofi: 4
"Tentu saja Jurgen bukan ayah saya. Tapi, dengan cara berbeda dia mengadopsi peran itu," kata Lewandowski kepada media Polandia, Prawda Futbolu.
"Dia salah satu faktor utama di balik peningkatkan performa saya dan membuka pintu ke dunia sepak bola yang lebih luas. Dia berkharisma dan tahu cara menciptakan atmosfer di tim. Yang terbaik, dia tahu cara menyeimbangkan kesenangan dan keseriusan."
"Saya senang senang bisa mengenal pelatih seperti dirinya dan orang seperti Jurgen luar biasa. Saya belajar banyak darinya dan itu sangat berarti," imbuh Lewandowski kepada UEFA pada 2019.
Ilkay Gundogan
Bersama Guardiola
Jumlah pertandingan: 147
Gol: 22
Trofi: 7
"Pep punya kharisma besar sehingga Anda otomotis berusaha memberikan yang terbaik saat di lapangan latihan. Ketika Anda tak berada dalam performa 100 persen, dia bisa membangunkan Anda dengan sangat cepat," kata Gundogan, seperti dilansir Sport Bible.
Bersama Klopp
Jumlah pertandingan: 117
Gol: 12
Trofi: 3
"Jurgen pelatih hebat dan mampu memotivasi timnya menjelang setiap pertandingan. Tak peduli itu pertandingan uji coba melawan tim amatir maupun final Liga Champions contohnya," kata Gundogan.
"Dia tahu caranya menangani para pemainnya, bagaimana memperlakukan dan memotivasi mereka. Dia membuktikannya lagi bersama Liverpool. Serangan mereka benar-benar kuat."
Advertisement
4. Xherdan Shaqiri
Bersama Guardiola
Jumlah pertandingan: 42
Gol: 9
Trofi: 4
"Dia pelatih sangat bagus dalam hal apa yang terjadi di lapangan, tapi komunikasinya dengan saya tak terlalu bagus," kata Shaqiri, seperti dilansir The Sun.
"Guardiola tak banyak berbicara banyak bicara tentang mencadangan pemain. Dia tak bilang kepada pemain mengapa mengambil keputusan itu."
"Tentu saja kadangkala itu sulit bagi pemain, terutama ketika Anda bekerja dan berlatih dengan bagus."
Bersama Klopp
Jumlah pertandingan: 46
Gol: 8
Trofi: 4
"Saya memahami diri saya dengan luar biasa bersama dirinya. Saya menyukai orang yang begitu terbuka, dan kami bisa berbicara dalam bahasa Jerman, tentu saja. Itu hebat," kata Shaqiri kepada Blick pada 2018.
"Klopp membuat saya sangat terkesan, sehingga saya akan bilang, saya ingin memenangi titel untuk pria ini," imbuh Shaqiri.
5. Thiago Alcantara
Bersama Guardiola
Jumlah pertandingan: 145
Gol: 17
Trofi: 17
"Kalian semua tahu bagaimana Pep Guardiola sebagai seorang manajer. Ia manajer terbaik di dalam sejarah. Saya berbagi momen-momen luar biasa bersamanya dan juga momen buruk. Tapi, Anda ketika ketika seseorang mengalami momen buruk dan ia selalu ada di sana," kata Thiago kepada Goal Internasional pada 2016.
"Saya datang ke Bayern bersamanya dan saya sangat bersyukur ia memberi saya kesempatan bermain di klub hebat seperti Bayern. Rasanya sedih ketika ia harus pergi. Dia seorang manajer yang perlu waktu untuk mengenal tim dan kami kini berada di dalam kondisi dinamis. Segalanya berjalan seperti yang dia inginkan, jadi rasanya sedih dia harus pergi, tapi kami menghormati keputusannya," imbuh Alcantara.
Bersama Klopp
Jumlah pertandingan: 2
Gol: 0
Trofi: 0
"Saya senang memiliki dia sebagai pelatih, berusaha mencapai permainan terbaik, dan berusaha belajar sebanyak mungkin bersama dia dan tim," kata Alcantara di Youtube Liverpool FC ketika gabung klub Merseyside Merah itu.
"Saya punya dua kali kesempatan berbicara dengan dia, dan seperti semua orang tahu, dia pria luar biasa dan berusaha menunjukkan sisi positifnya," imbuh Alcantara.
Sumber: Planet Football
Advertisement