Sukses


Joachim Low: Timnas Jerman Kerja Keras untuk Kalahkan Ukraina

Bola.com, Leipzig - Pelatih Timnas Jerman, Joachim Low, menyebut timnya bekerja keras untuk bisa mengalahkan Ukraina dengan skor 3-1 pada laga kelima Grup 4 Liga A UEFA Nations League 2020/2021.

Menjalani pertandingan di Red Bull Arena, Leipzig, Minggu (15/11/2020) dini hari WIB, Nationalelf tampil dominan. Timnas Jerman mencatatkan 55 persen penguasaan bola, berbanding 45 persen milik Ukraina.

Selain itu, Jerman juga melepaskan 20 tembakan yang enam di antaranya mengarah ke gawang. Di sisi lain, Timnas Ukraina hanya memperoleh satu peluang bagus dari enam kesempatan.

Meski menguasai jalannya pertandingan, Jerman kesulitan membongkar rapatnya barisan belakang Ukraina. Setelah bersusah payah, Tim Panser akhirnya berhasil meraih kemenangan 3-1 atas Ukraina.

Ketiga gol Nationalelf disarangkan Leroy Sane pada menit ke-23, dan Timo Werner menit ke-33 dan 64'. Adapun gol tunggal Ukraina dicetak Roman Yaremchuk pada menit ke-12.

Berkat hasil ini, Timnas Jerman bercokol di puncak Grup 4 Liga A dengan nilai sembilan. Mereka unggul satu angka atas Spanyol di posisi kedua, dan tiga poin atas Ukraina yang menghuni peringkat ketiga.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Tidak Mudah

Pelatih Joachim Low menyebut Timnas Jerman tidak begitu saja mudah mengalahkan Ukraina. Menurutnya, anak asuh Andriy Shevchenko itu adalah lawan yang tangguh ketika melancarkan serangan, dan memiliki lini belakang yang solid.

"Laga itu tidak mudah, karena Ukraina memainkan sepak bola yang bagus dan para pemain mereka cepat dan dinamis dalam transisi. Kami memiliki banyak kecepatan pada babak pertama, beberapa serangan bagus," ujar Low.

"Saat itu, kami mengontrol permainan dengan lebih baik. Pada babak kedua kami kehilangan terlalu banyak bola dan terlalu sering didorong ke belakang," lanjutnya.

Sumber: UEFA

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer