Sukses


5 Hal yang Bisa Dipelajari dari Kemenangan Telak Barcelona atas Dynamo Kiev: No Messi, Still Party

Bola.com, Jakarta - Barcelona meraih kemenangan vital saat berkunjung ke markas Dynamo Kiev di laga Liga Champions. Klub asal Catalan itu menang dengan skor 0-4 pada laga di Stadion NSK Olimpisky, Rabu (25/11/2020) dini hari WIB.

Pada matchday ke-4 Grup G Liga Champions 2020/2021 itu, Barcelona tampil tanpa sejumlah pemain inti. Lionel Messi tidak masuk skuad, Gerard Pique cedera, Sergio Busquets pun tidak masuk line-up.

Namun, Barcelona masih terlalu tangguh bagi Dynamo Kiev. Tim racikan Ronald Koeman menang dengan skor 4-0 lewat gol-gol yang dicetak Marin Braithwaite [2 gol], Sergino Dest, dan Antoine Griezmann.

Hasil ini membuat Barcelona lolos ke babak 16 Besar Liga Champions 2020/2021. Sedangkan, Dynamo Kiev harus berjuang untuk bisa berlaga di Liga Europa, bersaing dengan Ferencvaros.

Lantas, hal apa saja yang bisa dipelajari dari duel Dynamo Kiev vs Barcelona?

Saksikan Video Pilihan Kami:

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

1. No Messi, Still Party

Ronald Koeman tidak membawa Lionel Messi dalam lawatan ke markas Dynamo Kiev. Keputusan ini awalnya diragukan bakal membuat Barcelona meraih hasil positif karena kontribusi Messi yang sangat penting.

Namun, Barcelona membuktikan masih bisa berjaya tanpa Lionel Messi. Posisi Messi sebagai penyerang digantikan Martin Braihtwaite dan pemain lainnya secara kolektif.

Braithwaite mencetak dua gol untuk Barcelona. Pemain asal Denmark membuktikan bahwa dia masih layak membela Barcelona. Sedangkan, Barcelona membuktikan bahwa mereka bisa menang tanpa Messi bahkan pada ajang Liga Champions.

3 dari 6 halaman

2. Kiprah Pelapis

Ronald Koeman membuat beberapa keputusan penting pada laga kontra Dynamo Kiev terkait starting XI. Pelatih asal Belanda itu memainkan beberapa pemain pelapis lantaran banyak pemain kunci yang absen.

Selain Martin Braithwaite yang tampil bagus, ada juga nama Osca Mingueza yang patut mendapat perhatian. Ini adalah penampilan pertama pemain 21 tahun bersama tim utama. Mingueza tampil penuh dan membuat gawang Barcelona tak kebobolan.

Koeman juga memainkan Matheus Fernandes pada menit ke-73. Gelandang asal Brasil itu sempat disebut tidak punya masa depan di tim utama, tetapi kini mulai mendapat tempat di bawah kendali Koeman.

4 dari 6 halaman

3. Dynamo Kiev Tak Bisa Berbuat Banyak

Dynamo Kiev sempat diharapkan bisa menjadi 'kuda hitam' di pentas Liga Champions musim 2020/2021. Akan tetapi, klub asal Ukraina tidak mampu berbuat banyak di Grup G.

Dari empat laga, tim racikan Mircea Lucescu baru mendapat satu poin. Dynamo Kiev mendapat poin setelah bermain imbang dengan Ferencvaros.

Kini, peluang Dynamo Kiev lolos ke babak 16 Besar telah sirna. Akan tetapi, perjuangan Dynamo Kiev belum usai. Mereka masih punya dua laga untuk berebut tempat di Liga Europa.

5 dari 6 halaman

4. Tren Aneh Barcelona

Barcelona seolah punya dua wajah pada musim 2020/2021. Wajah pertama adalah Barcelona yang bapuk ketika bermain di La Liga. Wajah kedua adalah Barcelona yang perkasa ketika bermain di Liga Champions.

Yap, Barcelona adalah tim yang begitu perkasa di fase grup Liga Champions. Dari empat laga, Barcelona selalu dan mengumpulkan 12 poin. Barcelona terus menang, bahkan saat bermain di kandang Juventus.

Barcelona pun melenggang ke babak 16 Besar Liga Champions. Sebagai catatan, dengan 12 poin dari empat laga di Liga Champions, Barcelona telah meraih lebih banyak poin dari delapan laga di La Liga.

6 dari 6 halaman

Blunder Mainkan Antoine Griezmann

Barcelona tampil sangat dominan atas Dynamo Kiev. Barcelona mendapat gol kedua pada menit ke-52. Laga sudah berada di tangan dan gol ketiga seperti hanya menunggu waktu saja.

Ronald Koeman harusnya bisa memberi waktu istirahat bagi pemain kuncinya. Akan tetapi, Koeman justru mengambil resiko dengan memainkan Antoine Griezmann pada menit ke-66.

Masuknya Griezmann memang membuat laga lebih mudah, dua gol tercipta setelah pemain asal Prancis di lapangan. Namun, ada resiko besar yang mengintai. Bukan hanya kekelahan, tetapi cedera karena memaksa Griezmann bermain terlalu sering.

 

Sumber: Berbagai Sumber

Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, Published 25/11/2020)

Video Populer

Foto Populer