Bola.com, Jakarta - Pernyataan mengejutkan keluar dari mulut eks manajer Tottenham Hotspur, Andre Villas Boas. Menurutnya, nomor punggung 10 harus dipensiunkan untuk menghormati Diego Maradona.
Pada Rabu (25/11/2020) pagi waktu setempat, Diego Maradona meninggal dunia. Menurut sejumlah media di Argentina, sang maestro mengalami serangan jantung di rumahnya, di kawasan Buenos Aires.
Baca Juga
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Advertisement
Diego Maradona sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong. Kabar ini pertama kali disampaikan oleh pengacara dan agen, Matias Morla.
Berita meninggalnya Diego Maradona langsung menyebar ke seantero dunia, termasuk ke kuping pelatih asal Portugal, Andre Villas Boas, yang kini menangani Marseille. Mantan manajer Spurs itu meminta FIFA untuk memensiunkan nomor 10 di seluruh kompetisi dan tim di dunia.
"Kabar wafatnya Diego Maradona menjadi pukulan telak buat saya. Saya meminta FIFA untuk mengistirahatkan nomor punggung 10 di semua kompetisi dan tim," kata Andre Villas Boas saat sesi konferensi pers di Liga Champions.
"Itu adalah cara terbaik yang bisa kita lakukan untuk menghormati orang yang telah berjasa banyak buat sepak bola dunia. Kita telah kehilangan sosok terbaik," katanya lagi.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dibuatkan Film
Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis mengungkapkan telah mengerjakan serial TV tentang Diego Maradona. Maradona menginggal dunia, Rabu (25/11/2020) karena henti jantung pada usia 60 tahun.
Maradona, yang dianggap sebagai pemain sepak bola terhebat dalam sejarah, mencapai puncak kariernya di Serie A bersama Napoli dari 1984-1991.
De Laurentiis juga menyarankan untuk mengganti nama Stadio San Paolo menjadi Stadio San Paolo-Maradona.
“Untuk Napoli, dia mewakili segalanya,” kata De Laurentiis kepada Rai 1 dikutip dari Football Italia, Kamis (26/11/2020)
“Kota ini pernah mengalami tahun-tahun sulit setelah gempa bumi dan Diego adalah kebangkitan bagi Neapolitans," imbuhnya.
“Ini hari yang menyedihkan bagi saya dan klub. Selama 12 bulan, saya telah mengerjakan serial TV tentang tahun-tahun Diego di Napoli."
“Ini akan mirip dengan 'The Last Dance', dari cerita Michael Jordan. Maradona dan Pele dikenang sebagai yang terbaik, tetapi Diego Maradona memiliki kepribadian yang melangkah lebih jauh, dia yang terhebat dan sulit untuk menemukan yang lain seperti dia."
Advertisement