Bola.com, Buenos Aires - Osvaldo Ardiles (68 tahun), menahan air mata saat memberikan penghormatan terakhir kepada sahabatnya, Diego Maradona yang meninggal dunia pada usia 60 tahun, Rabu (25/11/2020).
Mantan gelandang Tottenham Hotspur ini adalah mantan rekan setim Maradona di Timnas Argentina,
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Advertisement
"Ini akan menjadi sangat sulit. Dia adalah bagian besar dari hidup kami, ya. Dia sangat istimewa," kata Osvaldo kepada talkSPORT, Kamis (26/11/2020).
"Dia benar-benar fantastis. Ketika Anda melihatnya bermain, Anda melihat Anda berada di hadapan seseorang yang sama sekali berbeda, melebihi apa yang Anda harapkan," imbuhnya.
"Ketika saya melihatnya untuk pertama kalinya di tim nasional, kami semua adalah pemain yang cukup bagus, tapi dia jauh di depan kami."
Ardiles mengakui, Diego Maradona, tidak pernah berhenti berusaha membantu orang miskin.
"Saya mengenal Diego sejak usia sangat dini dan tentu saja saya tahu persis apa semua perjuangannya - pada kenyataannya semua masalah yang dia miliki ada di luar lapangan."
"Ketika dia di lapangan dia adalah orang paling bahagia di dunia karena tidak ada yang bisa menyentuhnya di sana. Dia tahu dia yang terbaik."
Jenazah Maradona disemayamkan di istana presiden di Buenos Aires, Kamis (26/11/2020). Ratusan fans satu persatu memberi penghormatan terakhir pada sang legenda. Argentina pun menetapkan hari berkabung nasional selama tiga hari.
Ratusan penggemar juga berkumpul di landmark lain yang terkait dengan Maradona, di luar rumah tempat ia dilahirkan di lingkungan Villa Fiorito, stadion Argentinos Juniors, tempat ia memulai kariernya, stadion La Bombonera (Boca Juniors), dan juga di markas Gimnasia, klub yang dilatih Maradona sebelum meninggal
Keberhasilan Maradona membuatnya menjadi bintang global dan pahlawan nasional di Argentina, tetapi kariernya juga dirusak oleh kontroversi di dalam dan luar lapangan.
Sumber: talkSPORT