Sukses


Liga Italia: Gelandang AC Milan Ismael Bennacer Kenang Masa Sulit di Arsenal

Bola.com, Jakarta - Gelandang AC Milan Ismael Bennacer mengaku merasa terlalu tertekan di Arsenal dan mengatakan bahwa ia meninggalkan klub untuk mendapatkan lebih banyak peluang bermain.

Ismael Bennacer bergabung ke Arsenal pada usia 17 tahun dari klub Prancis Arles-Avignon pada 2005. Tapi, dirinya hanya bermain satu kali di bawah Arsene Wenger saat masuk sebagai pemain pengganti pada kekalahan 0-3 dari Sheffield Wednesday di Piala Liga.

Pemain Timnas Aljazair yang kini telah membuktikan dirinya sebagai salah satu gelandang terbaik di Serie A bersama AC Milan itu mengklaim Arsene Wenger memutuskan untuk memainkannya karena tak punya pilihan lagi.

"Saya tiba di Inggris pada bulan Juli. Dua bulan pertama saya tinggal di hotel karena saya tidak ingin pergi dan tinggal dengan keluarga yang tidak saya kenal," kata Bennacer kepada Sportweek.

"Saya berumur 17 tahun, saya belum cukup umur dan tidak bisa hidup sendiri, jadi saudara perempuan saya datang untuk tinggal bersama saya. Kemudian saya ajak dengan Chaines, yang telah bertunangan dengan saya sejak sekolah dan yang akan menjadi istri saya di Inggris."

"Pada bulan September, akhirnya, saya memainkan pertandingan pertama saya untuk Arsenal. Di Piala Liga, melawan Sheffield Wednesday. Alex Oxlade-Chamberlain cedera, Theo Walcott masuk menggantikannya dan setelah dua menit dia cedera juga, jadi Wenger mau tak mau memainkan saya," katanya lagi.

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Salah Posisi

Nahas, Ismael Bennacer ditempatkan tidak pada posisi aslinya. Menggantikan peran Chamberlain dan Walcott memaksanya untuk berperan sebagai penyerang lubang, sesuatu yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya.

"Masalahnya adalah dia (Wenger) menempatkan saya melebar di posisi tiga depan, itu adalah peran yang belum pernah saya mainkan sebelumnya. Saya merasakan tekanan gila pada saya. Saya kehilangan beberapa bola, tetapi saya memulihkan beberapa."

Kendati begitu, pemain berusia 22 tahun itu menegaskan dia tidak menyesali waktunya di Arsenal dan hanya ingin pergi meninggalkan Emirates Stadium untuk mendapatkan lebih banyak kesempatan bermain di tim utama.

"Setelah itu saya tidak bermain lagi, tapi saya tidak menyesal. Saya berlatih dengan pemain penting seperti Mesut Ozil dan Santi Cazorla.

"Saya masih memiliki kontrak empat tahun dengan Arsenal, tapi saya pergi ke klub yang benar-benar menginginkan saya. Saya tidak mengenal Empoli tetapi saya menerima untuk turun dari Premier League ke Serie B karena itulah klub yang paling menginginkan saya."

3 dari 3 halaman

Gabung AC Milan karena Proyek Besar

Ismael Bennacer lalu berhasil tampil cemerlang. Saat mendapatkan tawaran bermain untuk AC Milan, ia tak ragu untuk menolaknya.

Menurutnya, ia bergabung dengan AC Milan bukan semata-mata karena klub tersebut memiliki historis yang bernilai tinggi, melainkan karena ada proyek ambisius yang memikat hatinya.

"Alasan mengapa saya pergi ke AC Milan, saya memilih mereka bukan cuma karena mereka punya sejarah kuat, tetapi lebih karena proyeknya adalah yang terbaik untuk saya," ujar Bennacer memungkasi.

Sumber: Metro.co.uk

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer