Bola.com, Jakarta - Striker gaek AC Milan, Zlatan Ibrahimovic merasakan cinta dan tantangan yang sama besarnya ketika berseragam Manchester United.
“Ketika saya kembali ke Milan, rasanya situasi yang sama seperti Manchester United, ketika semua orang mengatakan tempo Liga Inggris terlalu berat bagi saya. Saya cenderung melakukan kebalikan dari apa yang dikatakan semua orang tentang saya," katanya.
Baca Juga
Media Negeri Jiran Panaskan Rumor Pelatih Karismatik Malaysia Jadi Arsitek Gres Persis di BRI Liga 1
Cerita Legenda Chelsea Temukan Bakat Hokky Caraka: Dulunya Bek dan Diubah Jadi Striker, Bangga Masuk Timnas Indonesia
Vietnam Mau Mainkan Pemain Naturalisasi Brasil Rafaelson aka Nguyen Xuan Son di Piala AFF 2024 Vs Timnas Indonesia, Masih Tunggu Izin FIFA
Advertisement
Meskipun mengalami cedera lutut yang parah di Manchester United, Ibra melanjutkan kariernya dengan LA Galaxy dan kembali membuat perbedaan di AC Milan di Serie A dan Liga Europa.
“Saya adalah pemain yang berbeda dari 10 tahun lalu, saat saya mencari-cari bola, tapi sekarang saya melihatnya sebagai pemborosan energi dan saya tidak membantu tim. Saya berlatih keras, seiring bertambahnya usia, penting untuk memahami bagaimana keadaan Anda secara fisik. Saya merasa lebih baik dari sebelumnya," katanya.
Ibrahimovic tidak kehilangan kepercayaan dirinya dan memastikan dia melihat tantangan ke manapun dia pergi.
“Ketika semua orang mengatakan itu tidak mungkin, itulah yang membuat saya bersemangat. Lebih baik membawa klub kembali ke puncak daripada bergabung dengan tim top. Anda harus membantu orang lain menyadari apa artinya berada di puncak," kata striker yang sudah mencetak 10 gol untuk AC Milan musim ini.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tim yang Membuat Nyaman
Lebih penting lagi bagi Ibra adalah kenyamanan di tim. Di AC Milan, ia merasakannya.
“Ini terasa seperti rumah saya. Saya tidak terburu-buru pulang setelah seharian bekerja, karena ini sudah ada di rumah," katanya.
“Saya ingat ketika pertama kali tiba 10 tahun lalu. Kami baru saja melawan Barcelona seminggu sebelumnya dan Anda semua berada di lorong meminta saya untuk kembali bersama Anda ke Milan. Adriano) Galliani datang ke rumah saya di Barcelona, dan berkata dia tidak akan pergi sampai saya setuju untuk gabung," katanya.
“Situasi di Barcelona tidak jelas dan saya masih belum tahu apa masalah sebenarnya. Saya punya tawaran lain, tapi saya memilih Milan karena saya sudah tahu kotanya. Ketika klub besar seperti Milan menelepon, itu memotivasi Anda. Saya berharap, sebenarnya saya tahu, bahwa kita akan memenangkan sesuatu."
Sumber: Sky Sport via Football Italia
Advertisement