Bola.com, Jakarta - Mantan pemain Timnas Inggris Steve Hodge, pria yang bertukar kaos dengan Diego Maradona setelah perempat final Piala Dunia 1986, menegaskan tidak akan menjual jersey berharga tersebut sampai kapan pun. Kabarnya, baju legendaris itu ditaksir memiliki nilai sebesar Rp28 miliar.
Hodge mengatakan kepada BBC bahwa dalam sepekan setelah Diego Maradona meninggal, banyak yang menanyakan apakah jersey bernomer punggung 10 itu dijual atau tidak. Namun, ia bergeming.
Baca Juga
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
BRI Liga 1: Mazola Junior Klaim PSS Sleman Makin Kuat di Putaran Kedua, Ini Alasannya
Stadion Nasional Dipakai Konser, Timnas Singapura Terpaksa Geser ke Jalan Besar di Semifinal Piala AFF 2024: Kapasitas Hanya 6 Ribu Penonton
Advertisement
"Saya sudah memilikinya selama 34 tahun dan tidak pernah sekalipun mencoba menjualnya," kata Hodge kepada BBC Radio Nottingham. "Saya suka memilikinya. Ada nilai sentimental yang luar biasa."
"Saya mendapati orang-orang mengetuk pintu saya tanpa henti dan telepon terus berdering dari setiap stasiun TV dan radio, dan bahkan dari luar Inggris."
"Rasanya tidak nyaman dan tidak menyenangkan. Saya telah melihat artikel di internet dan ada sedikit kritik yang mengatakan saya ingin satu juta atau dua juta dan menjajakannya demi uang. Saya menganggapnya tidak sopan dan sangat salah. Itu tidak untuk dijual. Saya tidak mencoba menjualnya," kaanya lagi menegaskan
Pemain berusia 58 tahun itu bertukar jersey dengan Diego Maradona di Stadion Azteca di Meksiko. Seragam Argentina No 10 itu sekarang dipajang di National Football Museum di Manchester.
Â
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kritikan
Hodge, yang menamai buku otobiografinya 'The Man With Maradona's Shirt', menjadi saksi hidup gol kedua Maradona saat Inggris kalah 1-2 dari Argentina di pentas Piala Dunia 1958.
Dia mati-matian menghadang Maradona yang menerobos lini tengah Inggris. Ada kritikan yang mengklaim Hodge pasrah.
"Orang-orang berkata kepada saya, 'Mengapa kamu tidak berlari kembali?'" Kata Hodge. "Yah, sudah satu jam berlalu dan jika Anda berada beberapa ribu kaki di atas permukaan laut dan Anda telah berlari ke depan, percayalah, Anda tidak akan bisa kembali. Tidak ada udara di paru-paru saya."
Sumber: SportBible
Advertisement