Bola.com, Jakarta - Pemain sayap Bayern Munchen, Kingsley Coman, mengungkapkan bahwa rekan-rekan setimnya biasa mengolok-oloknya atas gol kemenangan di final Liga Champions 2019/2020. Sebab, ia mengaku takut menyundul bola dan selalu merem ketika harus melakukannya.
Pemain asal Prancis itu memastikan treble winner untuk Bayern Munchen musim lalu ketika ia mencetak satu-satunya gol ke gawang mantan timnya Paris Saint-Germain pada Agustus. Coman menanduk bola hasil umpan silang Joshua Kimmich, sesuatu yang diakuinya tidak biasa.
Baca Juga
Menuju Piala AFF 2024, Timnas Indonesia TC di Bali pada 26 November hingga 5 Desember 2024: 4 Hari Jelang Laga Pertama Tandang ke Myanmar
Update 25 Pemain Timnas Indonesia Menuju Piala AFF 2024: Justin Hubner, Rafael Struick, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Asnawi Mangkualam
Piala AFF 2024: Timnas Vietnam TC Intensif 10 Hari di Korsel, Jajal Klub K League 1 dan 2
Advertisement
"Ya begitu, saya takut menyundul bola, dan rekan satu tim saya mengolok-olok saya," kata pemain berusia 24 tahun itu kepada Bild perihal fotonya saat mencetak gol ke gawang PSG pada final Liga Champions.
"Anda bisa melihatnya di gambar. Saya memejamkan mata saat menyundul bola. Ini naluriah, refleks alami. Saya selalu berusaha untuk tetap membuka mata, tetapi di saat-saat terakhir saya selalu memiliki refleks ini (merem) agar tidak salah," ujarnya lagi.
Coman mungkin sedikit merendah pada dirinya sendiri sehubungan dengan kemampuan duel udara. Bagaimanapun, dia mencetak gol dengan sundulan terbang untuk membuka rekening gol di Liga Champions musim lalu melawan Red Star Belgrade.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bangga dengan Raihan di Liga Champions
Tidak ada keraguan, bagaimanapun, bahwa Coman merupakan satu di antara pemain paling penting di Bayern Munchen sepanjang 2020, termasuk ketika menang Liga Champions 2019/2020. Mantan pemain Juventus itu memasuki jeda musim dingin dengan lima gol dan sembilan assist dari 15 penampilan di semua kompetisi.
"Sesuatu yang istimewa untuk mencetak gol di level tertinggi - dan dalam sepak bola klub tidak ada yang bisa mencapai final Liga Champions," kata Coman kepada kicker majalah olahraga Jerman pada bulan Desember.
"Saya bangga bahwa saya memainkan peran saya dalam memenangkan Liga Champions. Itu memberi saya kepercayaan diri untuk membuat perbedaan dalam pertandingan besar dan menentukan," katanya memungkasi.
Sumber: Bundesliga
Advertisement