Bola.com, Turin - Ekspektasi Juventus terhadap Aaron Ramsey sangat besar sejak didatangkan dari Arsenal pada 2019. Namun, gelandang asal Wales itu tidak kunjung menunjukkan performa terbaiknya.
Ramsey menjadi satu di antara pemain bergaji termahal di Juventus. Pemain berusia 30 tahun itu mendapatkan 7 juta euro atau setara dengan Rp120 miliar per musimnya.
Baca Juga
Advertisement
Pada musim lalu, ketika Juventus masih dilatih oleh Maurizio Sarri, Ramsey bermain 24 kali di Serie A. Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan gelandang lainnya seperti Blaise Matuidi (35), Miralem Pjanic (30), Rodrigo Bentancur (30), dan Adrien Rabiot (28).
Kepindahan Matuidi dan Pjanic dari Juventus di musim ini tidak banyak membantu Ramsey. Tim berjulukan Bianconeri itu mendatangkan pengganti keduanya yaitu Arthur Melo dan Weston McKennie. Kedatangan pelatih Andrea Pirlo untuk mengisi pos yang ditinggalkan Sarri juga tidak memengaruhi kans bermain Ramsey.
Ramsey kembali kalah bersaing ketimbang pemain tengah lainnya. Pemain Timnas Wales itu membukukan sembilan penampilan, lebih minim dibanding Bentancur (13), Rabio (11), dan McKennie (11).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penjelasan Pirlo
Pelatih Juventus, Andrea Pirlo, menjelaskan kenapa Ramsey tidak sering bermain di Juventus. Riwayat cedera pemain berusia 30 tahun itu menjadi penyebabnya.
Ramsey dikenal sebagai pemain berkaki kaca atau rentan cedera. Baru juga berbaju Juventus selama satu setengah musim, Transfermarkt merangkum sang pemain telah tujuh kali berkutat dengan masalah itu.
"Saya selalu mengatakan, Ramsey sangat baik. Masalahnya adalah dia sesekali harus beristirahat karena dia terlalu banyak menderita cedera dalam beberapa tahun terakhir," imbuh Pirlo dinukil dari Tuttomercato.
Â
Sumber: Tuttomercato
Advertisement