Sukses


David Alaba dan 5 Pemain Hebat yang Pindah Klub Saat Usia Emas Secara Gratis, Berikutnya Kylian Mbappe?

Bola.com, Jakarta - David Alaba bukan pemain pertama yang memuntuskan untuk hengkang dari klubnya ketika memasuki puncak karier. Selain bek Bayern Munchen itu, ada sedikitnya lima pesepak bola hebat yang melakukan hal serupa. Apakah Kylian Mbappe berikutnya?

David Alaba telah dikaitkan dengan sejumlah klub besar di Liga Inggris. Namun di Spanyol, Real Madrid dianggap sebagai favorit untuk mendapatkan tanda tangannya.

Bayern Munchen sebetulnya telah memberikan kontrak baru pada November kepada Alaba. Sayang, setelah pembicaraan berlarut-larut selama berbulan-bulan mengenai gaji tahunan sang pemain.

Situasi serupa juga menimpa sejumlah pemain. Lionel Messi, Sergio Ramos, hingga yang terkini, Kylian Mbappe, berpeluang besar meninggalkan timnya secara cuma-cuma alias gratis.

Berbeda dengan Kylian Mbappe, Messi dan Ramos dinilai telah melewati masa emasnya meski tetap bermain cemerlang buat timnya masing-masing. David Alaba hanyalah satu contoh pemain yang sedang berada di puncak karier namun bakal hengkang secara gratis.

Berikut ini Bola.com merangkum lima pemain lain yang hengkang dari timnya secara gratis padahal sedang dalam usia emasnya.

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Andrea Pirlo

AC Milan mungkin mengira Andrea Pirlo telah melewati masa jayanya ketika ia mencatatkan 10 musim di San Siro pada tahun 2011. Gelandang itu hanya bermain 17 kali pada musim terakhirnya bersama Il Diavolo, dan pada usia 31, manajemen klub tidak memperbarui kontraknya; yang, jika dipikir-pikir, tampaknya salah satu keputusan paling tolol dalam dekade terakhir.

Juventus langsung bergerak. Mereka punya Alberto Aquilani, tapi ada sesuatu yang spesial pada diri Andrea Pirlo. Manajemen La Vecchia Signora mencoba keberuntungan dengan menawarkan gaji 'hanya' 40 ribu euro per pekan, lebih sedikit 18 ribu euro dari gaji yang didapat sang maestro di AC Milan. Bimsalabim, Pirlo mengiayakan tawaran tersebut.

"Ketika Andrea memberi tahu saya bahwa dia akan bergabung dengan kami, hal pertama yang saya pikirkan adalah: Tuhan itu ada! Seorang pemain dengan level dan kemampuannya, apalagi dia gratis, saya pikir itu adalah perekrutan terbaik abad ini," kata Gianluigi Buffon.

3 dari 6 halaman

Robert Lewandowski

Lewandowski menandatangani perjanjian pra-kontrak dengan BayernMunchen pada Januari 2014. Kepindahan tersebut telah diperdebatkan selama berbulan-bulan karena dianggap sebagai sau di antara perkerutan terbaik di dunia sepak bola.

Lewandowski berusia 25 tahun saat itu tetapi kredensial mesin gawangnya sudah mapan. Dia mencetak 103 gol dalam 187 penampilan untuk Dortmund dan mengucapkan selamat tinggal kepada klub dengan menjadi pencetak gol terbanyak Bundesliga di musim terakhirnya sebelum membelot ke Bayern.

Bersama Munchen, dia melakukannya lagi. Lewandowski telah mencetak lebih dari 30 gol di Bundesliga pada tiga dari enam musimnya di Bavaria, menyelesaikan musim lalu dengan 55 gol di semua kompetisi.

Tahukah Anda bahwa Lewandowski hampir menandatangani kontrak dengan Blackburn jika tidak batal karena erupsi gunung di Islandia.

4 dari 6 halaman

Sol Campbell

Kehilangan kapten mereka, pemain yang akan naik pangkat untuk menjadi kapten mereka di final Wembley, sudah cukup buruk. Tapi untuk melihat Campbell keluar dari Tottenham dan langsung ke Arsenal membuat fans Spurs mencapai titik didih. Dua puluh tahun kemudian, murka itu belum mendingin.

"Akan sulit bagi saya untuk menandatangani kontrak dengan Arsenal,” kata Campbell selama tahun terakhirnya di Spurs, di mana saat itu dia masih memberi kesan kepada semua orang bahwa dia mungkin masih berkomitmen kembali, meskipun ada minat dari Manchester United dan Barcelona.

Memang, United gagal dengan tawaran 18 juta pounds pada tahun 2000, bukan karena Alan Sugar tidak mau menerimanya, tetapi karena dia menyadari bahwa Campbell bermaksud untuk menghabiskan kontraknya agar menjadi free agent, terlepas dari apa yang dikatakan di depan umum.

5 dari 6 halaman

Steve McManaman

"Saya memilih Real di atas klub top Eropa lainnya yang datang untuk saya karena saya selalu menganggap mereka klub yang luar biasa," kata McManaman setelah menandatangani perjanjian pra-kontrak dengan raksasa Madrid pada 1999 yang pada saat bersamaan hampir bergabung dengan Barcelona usai kontraknya dengan Liverpool habis.

The Reds telah menyetujui biaya 12 juta pounds dengan Barcelona pada tahun 1997 tetapi kepindahan itu gagal. "McManaman meminta uang dalam jumlah besar," kata Wakil Presiden Barcelona kala itu Joan Gaspart. "Tidak mungkin bagi kami untuk membayar sebanyak itu hanya kepada satu pemain."

McManaman disebut-sebut meminta sekitar 50 ribu pounds seminggu selama enam tahun dan agennya Simon Fuller, manajer Spice Girls, membantah sikap Barcelona. "Kami meminta apa yang kami anggap sebagai upah yang wajar dalam hal sepak bola Eropa. Jika Barcelona bersedia membayar biaya transfer 12 juta pounds maka mereka juga harus siap membayar jumlah gaji yang sebanding."

6 dari 6 halaman

Luis Enrique

Setelah lima musim di Bernabeu, Enrique masih belum berhasil menempatkan dirinya di Real XI. Dia memenangkan gelar La Liga pada 1994-95 dan merayakannya dengan liar setelah mencetak gol melawan Barcelona dalam kemenangan 5-0.

“Saya tidak bermain dan saya tidak bermain,” katanya setelah dikeluarkan dari skuad pada akhir 1995. "Ini menjelaskan masa depan saya dan saya akan berbicara dengan agen saya. Beristirahat? Pada tingkat ini, saya akan banyak beristirahat sehingga saya bisa bermain sampai saya berusia 60 atau 70 tahun."

Real Madrid awalnya menolak permintaan gaji Enrique yang dinilai tinggi. Namun, kehadiran Fabio Capello pada 1996 di Bernabeu sempat membuat manajemen melunak karena ia ingin Enrique bertahan. Tapi, itu sudah terlambat.

Barcelona telah menyetujui kesepakatan dengan Enrique dan dia pergi ke Nou Camp pada tahun 1996. Bersama Barcelona, dia mencetak lima gol di El Clasico. "Waktu saya di Real Madrid tidak membawa saya kenangan indah," katanya kemudian. "Tidak sulit untuk pergi. Itu mudah."

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer