Sukses


Dilatih Steven Gerrard Liverpool Langsung GGWP? 4 Pelatih Berstatus Mantan Pemain Ini Pernah Boncos Lho

Bola.com, Jakarta - Mantan gelandang Liverpool, Steven Gerrard, kini tengah digadang-gadang menjadi kandidat manajer baru The Reds setelah performa buruk yang diperlihatkan klub yang bermarkas di Anfield itu dalam beberapa pertandingan terakhir. Namun perlu diingat, tidak semua mantan pemain bisa menjadi manajer sukses, sekalipun ia melegenda bersama klub tersebut.

Banyak yang menyebut Steven Gerrard, yang baru membawa Rangers menjuarai Liga Skotlandia, bisa menggantikan peran Jurgen Klopp. Apalagi anak asuhnya masih bersaing di Liga Europa dan diklaim bisa menembus setidaknya partai final. Sesuatu yang fantastis buat manajer yang baru seumur jagung memulai karier manajerialnya usai pensiun beberapa tahun lalu.

Di sisi lain, Jurgen Klopp yang membutuhkan waktu bertahun-tahun guna membangun pondasi Liverpool terancam pemecatan menyusul buruknya performa Mohamed Salah dkk. musim ini. Manajer asal Jerman itu mengakui timnya tidak bermain dengan cukup baik, sehingga akhirnya menerima bayaran setimpal.

"Ada beberapa momen kami seharunya bisa memberikan efek lebih banyak di permainan. Kebobolan gol sebelum half time adalah pukulan besar. Kami mencoba bereaksi dan para pemain menunjukkan itu. Pada akhirnya, kami tidak mencetak gol dan itu masalah besar," kata Klopp, seperti dikutip dari Sky Sports.

Steven Gerrard baru saja meraih sukses bersama Rangers dengan juara Liga Skotlandia. Sukses ini lantas dikaitkan dengan potensi Gerrard menjadi manajer baru Liverpool untuk menggantikan Jurgen Klopp. Hal wajar mengingat ia berstatus legenda Liverpool.

Tak pelak, namanya langsung dikait-kaitkan dengan Liverpool. Namun perlu diingat, banyak di luar sana mantan pemain yang melegenda bersama klubnya tidak lantas otomatis digdaya ketika menjadi manajer. Berikut ini Bola.com merangkum empat pelatih yang amsyong saat menangani bekas timnya:

 

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Filippo Inzaghi

Nama Filippo Inzaghi memang sudah tak asing lagi di dunia kepelatihan Italia. Pada 2014, Inzaghi sempat memimpin AC Milan.

Namun, kariernya tak lama. I Rossoneri mengalami fase terburuk pada musim 2014/2015. Milan hanya mampu meyudahi Liga Italia Serie A di posisi 10 dengan nilai 52 hasil dari 13 kemenangan, 13 hasil imbang, dan menelan 12 kekalahan.

Pelatih berusia 47 tahun itu kemudian menukangi Venezia, Bologna, dan Benevento.

3 dari 5 halaman

Kenny Dalglish

Kenny Dalglish memulai karier manajerialnya sebagai pemain sekaligus manajer Liverpool pada 1985. Kala itu, Dalglish menggantikan Joe Fagan yang mengundurkan diri.

Dalglish langsung sukses memimpin Liverpool meraih gelar ganda pada musim pertamanya sebagai manajer. Secara keseluruhan, Dalglish mempersembahkan 11 gelar ketika mengasuh The Reds.

Sayang, pada kesempatan keduanya, yakni pada musim 2011/2012, Liverpool ambyar. Torehan 52 poin yang menempatkan The Reds di posisi ke-8 akhir musim adalah yang terburuk sejak 1954.

4 dari 5 halaman

Gennaro Gattuso

Sama seperti Filippo Inzaghi, Gennaro Gattuso juga merupakan pelatih yang pernah bermain untuk AC Milan. Sayang, kariernya sebagai pelatih I Rossonerri tak seberuntung saat ia masih aktif bermain.

Pelatih 41 tahun itu pertama kali melatih AC Milan pada tahun 2017 silam. Ia menggantikan sosok Vincenzo Montella sebagai juru taktik Milan setelah eks pemain AS Roma itu dipecat oleh manajemen Rossonerri.

Selama dua tahun terakhir performa Gattuso bersama Milan tergolong impresif. Ia berhasil membuat Rossonerri bersaing untuk finish di empat besar, di mana musim ini mereka gagal meraih posisi itu setelah kalah satu poin dari Inter Milan yang menempati posisi empat.

Pada 2019, Gattuso memutuskan untuk mengundurkan diri dari AC Milan.

5 dari 5 halaman

Frank Lampard

Pengalaman panjang Frank Lampard menjadi pemain andalan Chelsea nyatanya tidak memiliki pengaruh apapun terhadap keberadaannya sebagai manajer tim The Blues. Lampard pun tak ada bedanya dengan manajer pendahulunya yang tak luput dari tangan besi Roman Abramovich.

Frank Lampard boleh menjadi gelandang andalan Chelsea selama 12 tahun, 9 bulan, 16 hari di Stamford Bridge. Tapi, sebagai manajer tim di Stamford Bridge, masa baktinya hanya berlangsung selama 572 hari.

Posisinya sebagai manajer lantas digantikan oleh Thomas Tuchel yang sejauh ini mampu mengembalikan Chelsea di jalur kemenangan.

Sumber: Berbagai sumber

Video Populer

Foto Populer