Bola.com, London - Gelandang Chelsea, Hakim Ziyech, mulai sering mendapat kempatan tampil di bawah asuhan Thomas Tuchel. Teranyar, dia bermain sebagai starter saat The Blues bersua Atletico Madrid pada leg kedua 16 besar Liga Champions.
Pada pertandingan yang berlangsung di Stamford Bridge, Kamis (18/3/2021) dini hari WIB, Hakim Ziyech tampil sebagai gelandang serang dalam formasi 3-4-2-1 racikan Tuchel. Pemain berusia 27 tahun itu pun bermain gemilang.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan statistik yang dicatat Whoscored, Ziyech melepaskan tiga tembakan yang dua di antaranya mengarah ke gawang, akurasi umpan yang mencapai hingga 80 persen, serta tiga dribel sukses.
Dari tiga peluang bagus yang didapat Hakim Ziyech, satu di antaranya berhasil membuahkan hasil pada menit ke-34. Memanfaatkan umpan silang Timo Werner, Ziyech sukses membobol gawang Atletico dengan tembakan kaki kanan.
Sampai laga berakhir, Chelsea meraih kemenangan 2-0 atas Atletico Madrid. Satu gol lainnya milik Tim London Biru disarangkan Emerson pada menit ke-90+3.
Berkat hasil positif tersebut, Chelsea berhak lolos ke perempat final Liga Champions dengan keunggulan agregat 3-0. Pada pertemuan pertama di Estadio Wanda Metropolitano, 18 Maret 2021, The Blues menang 1-0 atas Atletico.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jadi Andalan Thomas Tuchel
Penampilan Hakim Ziyech tersebut membuat manajer Chelsea, Thomas Tuchel, puas. Dia pun menyebut Ziyech mulai menjadi sosok yang bisa diandalkan untuk menempati pos gelandang serang.
Sejauh ini, Hakim Ziyech telah delapan kali tampil dari 13 laga Chelsea di bawah asuhan Thomas Tuchel. Dari delapan pertandingan tersebut, Ziyech mencetak satu gol.
"Dia bermain hari ini karena dia melakukannya bersama Ajax dan dia pernah mencapai semifinal. Dia memiliki pengalaman yang bagus pada 16 besar, dia tahu bagaimana caranya bermain pada fase knock-out dan lolos ke delapan besar," ujar Tuchel.
"Alasan kedua dia bermain adalah karena dia pantas mendapatkannya, dan yang ketiga adalah Mason Mount absen dan kami ingin mengganti intensitasnya dengan Hakim, karena kami tahu kami menghadapi lini tengah lawan yang berkualitas," lanjutnya.
Sumber: Whoscored, Chelsea, Transfermarkt
Advertisement