Bola.com, Jakarta - Kompetisi kasta tertinggi sepak bola Spanyol, La Liga, ditetapkan sebagai kompetisi terbaik dunia pada periode satu dekade terakhir, yaitu 2011 hingga 2020. Kompetisi sepak bola Spanyol itu memuncaki daftar kompetisi terbaik dunia untuk dekade kedua abad ke-21 versi Federasi Sejarah dan Statistik Sepak Bola Internasional (IFFHS).
IFFHS merupakan lembaga yang telah mendokumentasikan sejarah dan statistik dalam kancah sepak bola dunia. Lembaga ini berdiri pada 24 Maret 1984.
Advertisement
Terpilihnya La Liga sebagai kompetisi terbaik edisi 2011-2020 tidak mengejutkan. Pasalnya, dalam periode tersebut, kompetisi Spanyol ini sangat dominan ketimbang kompetisi-kompetisi level tertinggi di negara lain.
Sepanjang 2011-2020, La Liga sudah sembilan kali berada di posisi puncak dalam daftar kompetisi terbaik dunia yang dikeluarkan IFFHS setiap tahunnya. Dengan raihan tersebut, selama dekade ini La Liga mengoleksi 11.988 poin.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Premier League Kalah Saing
Kesuksesan La Liga menjadi kompetisi terbaik dunia pada dekade kedua abad ke-21 ini sekaligus mengudeta Premier League yang pada dekade pertama abad 21 menjadi yang terbaik.
Namun, untuk daftar kompetisi terbaik pada dekade kedua abad ke-21 kali ini, Premier League menempati peringkat kedua. Kompetisi elite sepak bola Inggris itu meraih 10.498 poin.
Advertisement
Daftar 10 Besar Kompetisi Terbaik Dunia 2011-2020
10 Besar Kompetisi Terbaik Dunia 2011-2020 Versi IFFHS
- La Liga - Spanyol - 11988
- Premier League - Inggris - 10498
- Brasileiro Serie A - Brasil - 9851
- Serie A - Italia - 9787,5
- Bundesliga - Jerman - 9118
- Argentine Primera Division - Argentina - 8639
- Ligue 1 - Prancis - 8594
- Categoria Primera A - Kolombia - 7672
- Primeira Liga - Portugal - 7217
- Primera Division - Paraguay - 6922,5
Sumber: Bola.net (Dendy Gandakusumah/Serafin Unus Pasi, published 25/3/2021)