Bola.com, Jakarta - Rabu pekan depan, UEFA akan memutuskan format terbaru Liga Champions yang kemungkinan bakal mengubah kompetisi sepak bola antarklub tertinggi Eropa itu mulai 2024.
Lars-Christer Olsson, presiden badan yang menyatukan liga profesional dan asosiasi klub dari 30 negara Eropa, mengatakan kepada wartawan bahwa UEFA akan membuat keputusannya "dalam komite eksekutifnya pada (Rabu) 31 Maret".
Baca Juga
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
Marselino Ferdinan dan 3 Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Main Kinclong saat Taklukkan Arab Saudi: Petarung Tangguh
Pelatih Bahrain Mulai Ketar-ketir Jelang Lawan Timnas Indonesia: Sangat Sulit, Mental Harus Disiapkan!
Advertisement
Olsson mengatakan pertemuan hari sebelumnya akan didahului oleh "komisi kompetisi klub" yang bertugas menjelaskan rincian reformasi.
Dalam rinian tersebut, beberapa perubahan masuk dalam wacana reformasi Liga Champions. Mereka menganggap sistem yang sekarang sudah usang dan perlu diadakan inovasi baru.
Di antara potensi perubahan adalah peningkatan klub yang berpartisipasi di Liga Champions dari 32 menjadi 36 tim. Sebelum memasuki fase gugur, akan diberlakukan 'Swiss system' yang terinspirasi oleh catur, di mana tim memainkan 10 pertandingan, bukan enam pertandingan seperti saat ini.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Empat Tim Baru, Satu di Antaranya dari Liga Prancis
Salah satu dari empat pendatang baru diharapkan menjadi tim keempat dari Ligue 1 Prancis, namun masalah utama terkait format baru ini adalah bagaimana memutuskan tiga lainnya. Seperti diketahui, Prancis selama ini hanya mendapatkan jatah tiga wakil saja.
Liga-liga Eropa lebih memilih tempat baru untuk diberikan kepada juara dari liga lain sementara ada juga langkah untuk menerima tim berdasarkan koefisien UEFA. Misalnya, Arsenal yang terpuruk di Liga Inggris bisa tetap tampil di Liga Champions karena koefisien yang baik.
Rincian berikutnya akan diketahui pada Rabu pekan depan, bersamaan dengan pengumuman perubahan sistem dan format Liga Champions.
Sumber: First Post
Advertisement